Keliru: Video Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir Iran

Senin, 23 Juni 2025 19:02 WIB

Keliru: Video Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir Iran

AKUN media sosial Facebook [arsip] mengunggah video ledakan besar pada sebuah area di malam hari dengan klaim video itu adalah bagian dari serangan Amerika Serikat (AS) ke pangkalan nuklir Iran. 

Dalam video berdurasi delapan detik itu, terdengar suara dentuman besar yang menghasilkan cahaya api dan gumpalan asap tebal di langit malam. Narasi yang menyertai video itu tertulis, “Amerika sudah turun langsung membantu Israel dengan meledakan tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025”.

Video tersebut beredar di tengah meningkatkan eskalasi konflik Israel dan Iran sejak 13 Juni 2025. Benarkah video tersebut bagian dari serangan Amerika ke fasilitas nuklir Iran?  

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi video itu melibatkan alat pencarian gambar terbalik, Google Lens, serta membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Faktanya, meskipun Amerika memang benar menyerang Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, tetapi video tersebut bukan bagian dari peristiwa serangan yang terjadi.   

Tempo menemukan, video identik telah beredar di internet sebelum konflik Israel dan Iran terjadi pada 13 Juni 2025. Video tersebut, pernah ditayangkan oleh akun YouTube Sky News Australia edisi 17 Desember 2024, berjudul Israeli strike on Syria detected by earthquake sensors

Situs The Sun juga mengunggah video yang sama pada 16 Desember 2024. Ledakan kolosal itu menandai “serangan terberat” yang menghantam wilayah Suriah dalam satu dekade terakhir.

Media NBC News mengidentifikasi, rekaman video itu diambil dari Pelabuhan Tartus yang mengarah ke pegunungan di timur laut kota.  

Serangan Israel ke Suriah tersebut bertujuan untuk menguasai Dataran Tinggi Golan. Reuters melansir bahwa Israel saat itu sepakat untuk menggandakan populasinya di Dataran Tinggi Golan, setelah pasukan pemberontak menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.  

Israel menduduki Dataran Tinggi Golan sejak Perang Timur Tengah 1967. Mereka kemudian mencaplok wilayah seluas 460 mil persegi pada tahun 1981, sebuah keputusan sepihak yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Serangan Amerika Serikat ke Iran

Amerika Serikat mengebom tiga lokasi yang mereka klaim sebagai fasilitas nuklir di Iran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz. Serangan itu meningkatkan eskalasi perang antara Israel dan Iran. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang lebih banyak untuk menghilangkan kapasitas nuklir, jika Iran "tidak berdamai". 

Menurut Deutsche Welle, Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran sebagai bentuk dukungan terhadap Israel. 

Sementara Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, bereaksi keras terhadap serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran. Melalui pernyataan di media sosial X, negaranya mempertahankan semua opsi untuk membela diri. Ia menyebut serangan AS sebagai "tindakan yang sangat keterlaluan”.

Tuduhan Israel dan Amerika Serikat bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir, berbeda dengan penilaian internasional. Dikutip dari CNN, komunitas pengawas nuklir internasional termasuk para intelijen Amerika Serikat, menyatakan, program nuklir Iran saat ini bukan untuk senjata. Teheran juga berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak sedang membuat bom.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video saat Amerika Serikat menyerang Iran adalah keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]