Keliru: Paus Leo XIV Balas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore
Selasa, 27 Mei 2025 19:49 WIB

SEBUAH akun di Facebook [arsip] mengunggah konten berisi klaim, Paus Leo XIV mengirim jawaban atas surat terbuka yang dikirimkan oleh Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore. Paus Leo diklaim menyampaikan pengakuan atas keterlibatan Gereja Katolik dalam kolonialisme di Afrika dan berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan benua tersebut.
Sebelumnya, akun tersebut menulis, Ibrahim Traore mengirimkan surat terbuka kepada Paus Leo XIV yang baru menggantikan Paus Fransiskus yang wafat. Isi surat Traore diunggah akun Facebook lainnya, untuk meminta dukungan bagi kemerdekaan Burkina Faso dari penindasan negara barat.
Benarkah Paus Leo XIV membalas surat Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi video melalui pemberitaan media dan situs-situs kredibel. Hasilnya, tidak ditemukan bukti bahwa surat tersebut benar-benar berasal dari Paus Leo XIV.
Vaticannews.va pada 21 Mei 2025 membantah Paus Leo mengirimkan surat balasan kepada Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore. Konten itu menyebar, awalnya berasal dari video 36 menit yang diunggah ke YouTube oleh akun Pan African Dreams. Padahal video aslinya diambil saat Paus Leo XIV beraudiensi dengan para jurnalis pada Senin, 12 Mei 2025.
Video itu kemudian direkayasa dengan teknik “morphing”, yakni mengubah klip sehingga gerakan bibir terlihat sesuai dengan kata-kata atau audio yang dihasilkan oleh generator kecerdasan buatan. Setelah direkayasa, video hasil sintetis AI diberi judul: Paus Leo XIV menanggapi Kapten Ibrahim Traoré - Pesan Kebenaran, Keadilan & Rekonsiliasi.
Pidato Paus Leo palsu tersebut, terdengar memuji Ibrahim Traoré, Presiden Burkina Faso, yang berkuasa melalui kudeta tahun 2022. Pemimpin revolusioner Afrika yang didukung Rusia tersebut, memanfaatkan sentimen anti-Barat untuk tampil sebagai tokoh Mesias bagi kaum muda yang tidak puas.
Dalam video tersebut Paus Leo seolah menyatakan:
"Saya telah membaca kata-kata Anda bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Dan setiap bacaan lebih mendalam daripada yang terakhir, karena dalam suara Anda, saya telah mendengar bukan hanya kemarahan seorang presiden, tetapi juga seruan yang benar dari sebuah benua yang telah lama terluka oleh dua bilah pengabaian dan eksploitasi."
Seluruh materi pidato, amanat, dan teks Paus Leo XIV dapat diakses oleh publik secara lengkap di Vatican.va.
Organisasi pemeriksa fakta berbahasa Portugis, Boatos.org, menjelaskan, tidak pernah ada bukti Presiden Burkina Faso, Ibrahim Traore mengirimkan surat ke Paus Leo XIV.
Tentang Ibrahima Traore
Dikutip dari situs The Telegraph, Ibrahim Traore merupakan pemimpin termuda di benua Afrika setelah kudeta militer tahun 2022 membawanya ke tampuk kekuasaan di Burkina Faso. Ia dipandang oleh banyak pemuda yang kecewa, sebagai sosok mesias yang mengikuti jejak para revolusioner Afrika.
Pesannya tentang kemandirian dan kemerdekaan dari Barat, khususnya dari Prancis, bekas penguasa kolonial, telah mendapat sambutan dari kaum muda yang frustasi di seluruh Afrika yang mencari penyelamat politik.
Beberapa bahkan menganggapnya sebagai reinkarnasi Thomas Sankara, seorang Marxis Burkinabe dan revolusioner pan-Afrika yang memerintah selama empat tahun pada 1980-an.
Namun para analis dan diplomat mengatakan, reputasinya yang berkembang berakar pada kekecewaan yang tulus terhadap kepemimpinan Afrika dan keinginannya untuk hubungan yang lebih setara dengan Barat. Reputasi tersebut juga diduga sedang ditingkatkan dan dipoles oleh kampanye disinformasi Rusia.
BBC melansir bahwa sejak akhir April, ratusan video hasil kecerdasan buatan yang menggambarkan Tn. Traoré sebagai pahlawan pan-Afrika, banyak diantaranya berisi informasi palsu yang telah membanjiri platform media sosial di seluruh Afrika sub-Sahara.
Tren ini memiliki jangkauan yang luas, dengan pengguna media sosial di X, Facebook, Instagram, TikTok, WhatsApp, dan YouTube dari negara-negara termasuk Nigeria, Ghana, dan Kenya, memuji Tn. Traoré sebagai contoh bagi para pemimpin Afrika lainnya. Beberapa influencer menyebut diri mereka sebagai “pan-Afrikanis” dan mengandalkan kekecewaan terhadap pemerintah daerah.
Rentetan propaganda ditujukan untuk membangunnya sebagai ikon anti-Barat dan mengalihkan perhatian dari situasi keamanan Burkina Faso yang buruk, yang tidak dapat diperbaiki oleh Tn. Traore maupun pendukungnya dari Rusia.
Traore mengambil alih kekuasaan setelah kudeta tahun 2022 yang memanfaatkan kemarahan rakyat atas kegagalan menangani pemberontakan Islam berdarah.
Juntanya dengan cepat berubah haluan untuk mengusir pasukan Prancis dan merangkul Rusia, bersama Mali dan kemudian Niger, menciptakan wilayah pemerintahan militer pro-Kremlin di Sahel.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa Presiden Ibrahima Traore bersurat ke Paus Leo XIV, dan Paus membalasnya adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]