Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Penggunaan Kresek Hitam untuk Bungkus Daging Berbahaya?

Kamis, 25 Juli 2019 14:17 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Penggunaan Kresek Hitam untuk Bungkus Daging Berbahaya?

Menjelang Idul Adha 2019, informasi agar masyarakat tidak menggunakan kantong plastik atau kresek berwarna hitam, menyebar di media sosial.

Informasi itu diklaim berasal dari Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor, Yusuf Ridwan. Dia menyebutkan bahwa tas kresek berwarna hitam mengandung zat pewarna yang bisa tercampur dengan daging dan diduga mengandung zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.

“Kami imbau masyarakat menggunakan tas kresek putih atau transparan,” tulis narasi yang menyebar di sejumlah grup WhatsApp.

Meme infografis yang beredar via WhatsApp soal bahaya plastik hitam untuk daging kurban.

Narasi itu disertai foto wadah bambu sebagai ganti kresek dan komik tentang tips menyimpan daging kurban lebih awet.

Benarkah Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor, Yusuf Ridwan pernah menyatakan bahwa kresek hitam berbahaya sebagai bungkus daging? Dan, benarkah kresek hitam memang berbahaya?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dari pencarian di website Institut Pertanian Bogor, nama Yusuf Ridwan memang benar tercatat sebagai dosen dan Kepala Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan.

Pernyataannya mengenai tas kresek berwarna hitam diduga mengandung zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker, pernah dipublikasikan oleh website lokal, Hallo Bogor pada 7 September 2016.

Saat itu Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang mengawasi kesehatan hewan dan daging qurban yang dijual bebas. 

Pernyataan Yusuf Ridwan juga pernah dipublikasikan viva.co.id pada 17 November 2010 pada berita berjudul “Bahaya Daging Kurban Dibungkus Kresek Hitam”.

Selengkapnya, Yusuf Ridwan mengatakan, kantong plastik kresek berwarna hitam mengandung zat karsinogen dan zat pewarna yang bisa tercampur dengan daging. Akibat kontaminasi zat ini dapat menyebabkan kanker dalam waktu lama.

"Untuk itu, penyebaran daging, lebih baik menggunakan kantong putih atau transparan," ungkapnya kepada VIVAnews.com, Selasa 16 November 2010. 

Mengapa kresek hitam berbahaya?

Badan POM RI pernah mengeluarkan peringatan khusus kepada publik tentang bahaya kresek hitam melalui surat edaran Nomor: KH.00.02.1.55.2890 Tanggal : 14 Juli 2009. 

Tiga hal yang disampaikan BPOM yakni:

  1. Kantong plastik kresek berwarna terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan.

  2. Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dll. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan.

  3. Jangan menggunakan kantong plastik kresek daur ulang tersebut untuk mewadahi langsung makanan siap santap.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas informasi yang beredar di media sosial mengenai bahaya penggunaan kantong plastik kresek terutama berwarna hitam untuk wadah daging adalah benar.

 

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id