Sebagian Benar: Labu Kuning Madu sebagai Obat Kolesterol Tinggi, Hipertensi, Luka Usus Lambung dan Mata Rabun

Senin, 17 Februari 2025 21:25 WIB

Sebagian Benar: Labu Kuning Madu sebagai Obat Kolesterol Tinggi, Hipertensi, Luka Usus Lambung dan Mata Rabun

Sebuah foto beredar di Facebook [arsip], dengan keterangan yang menyebutkan labu kuning madu merupakan obat kolesterol tinggi, hipertensi, luka usus lambung dan mata rabun.

Unggahan di Facebook itu memperlihatkan gambar labu kuning dengan narasi “Labu ini memang langka dan susah carinya, manfaatnya sangat luar biasa untuk mengobati kolesterol tinggi, hipertensi, mata rabun & luka lambung”.

Benarkah labu kuning, mampu mengobati kolesterol, hipertensi, mata rabun, dan luka lambung? 

PEMERIKSAAN KLAIM

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dalam unggahan tersebut dengan pernyataan ahli dan jurnal hasil penelitian.

Namun, sebelum itu, tim Cek Fakta Tempo melakukan verifikasi gambar labu tersebut untuk memastikan jenisnya dengan menggunakan Yandex Image. Hasil penelusuran tersebut menunjukan bahwa labu yang disebutkan dalam unggahan tersebut adalah Cucurbita moschata, nama latin untuk pumpkin butternut atau butternut squash. Jenis labu ini dikenal dengan nama labu madu di Indonesia.

Prof. Dr. Theresia Indah Budhy, Koordinator Program Studi Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga mengatakan dari lima jenis labu, butternut squash paling lazim dikonsumsi. 

“Butternut squash memiliki kandungan zat aktif dalam buah maupun bijinya. Salah satunya zat betakaroten yang bermanfaat bagi retina mata, sehingga bagus untuk mencegah rabun jika dikonsumsi dengan benar,” kata Theresia.

Ia juga mengatakan, dari beberapa hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kandungan zat lain seperti lutein, folat, magnesium, kalium dan asam amino yang dapat memperbaiki sel. Kandungan zat tersebut membantu memperbaiki pembuluh darah dan kolesterol sehingga membantu kerja jantung, dan mencegah hipertensi. 

“Karena kandungan seratnya tinggi, maka baik untuk lambung dan usus,” lanjutnya.

Namun ia mengatakan kandungan dalam labu madu belum dapat disimpulkan sebagai obat karena membutuhkan penelitian lebih lanjut.  

Dalam penelitian Hao Xin Li dari College of Food Science, Guizhou medical university, Guizhou, China yang dipublikasikan laman Researchgate menyebutkan, kulit dan biji labu butternut (Cucurbita moschata D.) sebagai sumber senyawa bioaktif.

Hasil penelitian menunjukkan hidrolisat protein biji labu maupun ekstrak fenolik kulit labu mampu menghambat aktivitas enzim α-amilase secara dosis-dependen, yang dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah. Hidrolisat protein dari biji labu juga memiliki kemampuan antihipertensi dengan aktivitas penghambatan enzim pengonversi angiotensin (ACE).

“Konsumsi labu Cucurbita moschata dalam bentuk sayuran dianjurkan, karena telah terbukti berperan dalam mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, kanker, hipertensi, hiperkolesterolemia, radang sendi, penyakit usus, penyakit kardiovaskular, aterosklerosis, katarak, degenerasi makula terkait usia, dan lainnya,” tulis Hao Xin Li.

Pengobatan penyakit

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, DR. Dr. Heru Wijono SpPD FINASIM, mengatakan, masalah kesehatan seperti kolesterol, tekanan darah tinggi (hipertensi), mata rabun, dan luka lambung memiliki level berbeda. "Tidak seluruh masalah kesehatan diatasi dengan obat-obatan," ujarnya.

Pada tahap awal kolesterol misalnya, kata Heru, dapat diatasi dengan menjaga pola makan, dan beraktivitas fisik ringan selama 30 menit perhari. Pada penderita hipertensi, selain obat, harus ditunjang dengan dengan olahraga ringan rutin 150 menit perminggu, menghindari rokok, memonitor tekanan darah sendiri, mengurangi garam (natrium), dan mengelola stres.  

Penyebab mata rabun juga beragam, meski dapat diakibatkan oleh tekanan darah tinggi dan kolesterol yang mengakibatkan pendarahan pada retina atau saraf retina.  

Sedangkan luka lambung (ulcus pepticum) terjadi karena ketidak seimbangan faktor yang mengganggu integritas dinding lambung seperti kadar asam yang meningkat akibat makanan pedas dan infeksi kuman Helicobacter Pylori.

“Ketebalan selaput lendir di lambung berkurang, bisa akibat pengaruh obat-obatan penyakit komorbid seperti diabetes, reaksi alergi, dan juga karena stres,” katanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, labu kuning madu merupakan obat kolesterol tinggi, hipertensi, luka usus lambung dan mata rabun adalah Sebagian Benar.

Kandungan zat yang ada pada kulit dan biji Cucurbita moschata atau labu madu berpotensi memperbaiki pembuluh darah dan kolesterol sehingga membantu kerja jantung, dan mencegah hipertensi. Namun konsumsi labu madu bertujuan untuk mencegah, bukan sebagai pengobatan. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat labu madu sebagai obat.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]