Sebagian Benar, Jenis Lalat yang Membawa Virus dan Berbahaya untuk Kesehatan Manusia

Kamis, 7 November 2024 19:36 WIB

Sebagian Benar, Jenis Lalat yang Membawa Virus dan Berbahaya untuk Kesehatan Manusia

Tempo menerima permintaan dari pembaca lewat WhatsApp untuk memverifikasi sebuah video yang diklaim sebagai lalat hijau yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Konten berdurasi 43 detik itu memperlihatkan seseorang memasukkan lalat hijau ke dalam kantong plastik. Setelah isi perut lalat itu ditekan, sejumlah ulat berukuran kecil keluar. Narator dalam video mengatakan lalat jenis tersebut sangat berbahaya karena membawa banyak penyakit yang bisa mengancam kesehatan manusia. 

Lantas, benarkah lalat hijau membawa virus atau bakteri dan berbahaya untuk kesehatan manusia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Profesor dalam Bidang Ilmu Entomologi dan Ekologi Universitas Brawijaya, Malang,  Amin Setyo Leksono mengatakan, lalat dalam video tersebut bukan jenis lalat hijau melainkan jenis lalat rumah yang rata-rata berukuran kecil antara 5-8 mm.

Sedangkan terkait larva yang keluar tersebut diduga adalah larva parasitoid, yakni serangga yang dapat memarasit serangga lain dengan cara meletakkan telurnya dalam tubuh serangga lain. Sebab siklus hidup lalat rumah dimulai dari telur - larva - pupa - imago atau lalat dewasa. Dengan demikian, lalat rumah tidak mengeluarkan larva dalam tubuhnya. 

“Jika di dalam tubuh lalat rumah terdapat larva, kemungkinan besar itu larva parasitoid,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 7 November 2024.

Menurut dia, ada beberapa jenis parasitoid yang dapat menyerang lalat yakni Muscidifurax raptor, yang tergolong ordo Hymenoptera atau kelompok tawon, family Pteromalidae. Jenis parasit lain yang berasal dari ordo dan family yang sama adalah Spalangia nigroaenea. 

Lalat rumah yang membawa parasitoid tersebut, kata dia, dapat menyebarkan penyakit seperti disentri, diare, kolera, hingga infeksi saluran pernapasan (TBC). “Bedanya dengan lalat hijau jelas, karena lalat hijau warnanya hijau metalik,” ujarnya.

Lalat rumah dewasa, Musca domestica Linnaeus. Foto oleh Matt Aubuchon, Universitas Florida.

Menurut peneliti serangga dari UGM, Defriana Lutfi Chusnaifah, hampir semua lalat berpotensi sebagai vektor pembawa penyakit karena morfologi dan kebiasaan hidupnya. Makanan yang dihinggapi lalat bisa terkontaminasi bakteri, namun sangat tergantung seberapa parah kontaminasi yang ditinggalkan oleh lalat tersebut. 

“Kembali lagi perkasus, jika di lingkungan [pemukiman] sekitar kotor dan terkontaminasi bakteri penyebab penyakit, tentu saja makanan yang dihinggapi lalat bisa berkontribusi pada penyebaran penyakit di suatu lingkungan,” kata Defriana.

Namun jika terjadi di bahan makanan, dengan penyimpanan dan pengolahan yang tepat, tidak menjadi masalah.

Lalat adalah jenis Arthropoda yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Lalat yang berada di sekitar hunian manusia antara lain adalah lalat rumah, lalat hijau, dan lalat daging. Umumnya lalat ini berkernbang biak pada habitat di luar hunian manusia yang telah membusuk dan penuh dengan bakteri dan organisme patogen lainnya, seperti vegetasi yang membusuk, kotoran hewan, sampah, dan sejenisnya. 

Sedangkan lalat rumah sendiri terdiri dari 2 spesies yang berbeda yakni Musca domestica (Lalat rumah yang umum) dan Fannia canicularis (Lesser Housefly). Lalat rumah umumnya didominasi warna abu-abu sementara lesser housefly berwarna abu-abu dengan garis kuning di bagian bawah perut.

Dikutip dari Layanan Pertanian dan Layanan Konsumen Universitas Florida, lalat rumah, Musca domestica Linnaeus, merupakan hama kosmopolitan yang terkenal baik di pertanian maupun di rumah. Spesies ini selalu ditemukan bersama manusia atau aktivitas manusia. 

Lalat rumah merupakan spesies yang paling umum ditemukan di peternakan babi dan unggas, kandang kuda, dan peternakan. Lalat rumah tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat membawa organisme penyebab penyakit.

Lalat umum ini berasal dari stepa Asia Tengah, tetapi sekarang dapat ditemukan di semua benua yang berpenghuni, di semua iklim mulai dari tropis hingga sedang, dan di berbagai lingkungan mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Lalat ini umumnya ditemukan di kotoran hewan, tetapi telah beradaptasi dengan baik untuk memakan sampah, sehingga dapat ditemukan hampir di mana pun manusia tinggal.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi Tempo di atas, klaim bahwa jenis lalat dalam video itu sebagai jenis lalat hijau yang berbahaya adalah sebagian benar. Jenis lalat tersebut bukan lalat hijau, melainkan lalat rumah.

Sedangkan terkait larva yang keluar tersebut diduga adalah larva parasitoid, yakni serangga yang dapat memarasit serangga lain dengan cara meletakkan telurnya dalam tubuh serangga lain. Lalat rumah dapat menyebarkan penyakit seperti disentri, diare, kolera, hingga infeksi saluran pernapasan (TBC).

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]