Keliru, Video yang Diklaim Warga Kalimantan Bertingkah Tak Wajar Karena Mabuk Kecubung
Kamis, 25 Juli 2024 17:33 WIB
Sebuah video beredar di WhatsApp, YouTube, serta unggahan Facebook ini, ini, dan ini, yang diklaim memperlihatkan dampak maraknya konsumsi buah kecubung di Kalimantan.
Konten itu berisi beberapa video yang memperlihatkan sejumlah perempuan menari di jalan, seseorang duduk di tengah jalan, dan perilaku-perilaku tak biasa lainnya. Dikatakan bahwa orang-orang tersebut merupakan warga Kalimantan korban konsumsi buah kecubung, yang berakibat linglung dan melakukan kegiatan yang tak wajar.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan warga Kalimantan yang mabuk kecubung?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image search dari Google, Yandex, dan Bing, sehingga ditemukan informasi selengkapnya terkait video yang disertakan.
Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Video 1
Video yang beredar diawali menampilkan sejumlah perempuan yang melakukan gerakan mengikuti musik. Video itu diklaim terjadi di Kalimantan baru-baru ini, dan dikatakan memperlihatkan orang-orang yang terpengaruh konsumsi buah kecubung.
Padahal video itu pernah beredar di Thailand tahun 2018. Sebuah akun mengunggah versi video lebih panjang di YouTube dengan memberikan keterangan yang diterjemahkan artinya: Gerakan tari remaja dan wanita yang menyebalkan dalam parade.
Video 2
Pada menit ke-1:11 video yang beredar memperlihatkan seorang pria yang dibonceng naik sepeda motor. Pria ini juga diklaim warga Kalimantan yang berkelakuan aneh karena mengkonsumsi kecubung.
Dilansir Antara, Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Adam Erwindi menjelaskan pria di atas motor tersebut telah dimintai keterangan. Dia mengaku tidak mengkonsumsi buah kecubung melainkan terpengaruh pil putih, hingga bertingkah aneh sebagaimana terlihat dalam video.
"Dua korban yang videonya viral berinisial AR dan S, yakni perempuan dengan mulut berbusa dan laki-laki kaos hitam di atas motor, mengaku hanya mengonsumsi obat putih tanpa merek dibeli Rp25 ribu," kata Adam.
Video 3
Video yang beredar pada menit ke-2 juga memperlihatkan seseorang yang duduk di tengah jalan, yang diklaim tengah terpengaruh konsumsi buah kecubung di Kalimantan. Dilansir Detik.com, pria di tengah jalan itu mengalami halusinasi hebat dan diantar ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, sejumlah pasien tersebut masuk dalam kondisi mengalami halusinasi hebat. Keterangan dari kepolisian menyebutkan orang-orang tersebut tidak sedang terpengaruh tanaman kecubung, melainkan telah mengkonsumsi pil putih tanpa merk.
Duduk Perkara Halusinasi Massal
Dilansir Tempo, peristiwa tersebut terungkap dari masuknya sejumlah orang ke RSJ Sambang Lihum sejak tanggal 5 Juli 2024. Sampai sekitar tanggal 20 Juli 2024, jumlah pasien dengan keluhan yang sama menjadi 56 orang.
Pasien-pasien berusia antara 22 sampai 50 tahun itu berasal dari berbagai daerah, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Batola, dan Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dua pasien dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 15 Juli 2024. Awalnya pil putih tanpa jenama yang menyebabkan kondisi tersebut diduga berbahan kecubung, karena konsumsi tanaman itu juga menyebabkan munculnya halusinasi.
Namun, hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan bahan pembuatan pil tersebut adalah parasetamol, carisoprodol, dan kafein. Ketiganya diduga bisa memunculkan efek samping mabuk seperti mengkonsumsi buah kecubung.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan kepolisian setempat, pil putih tersebut masih diperiksa kandungannya di Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan warga Kalimantan yang berhalusinasi karena terpengaruh kecubung adalah keliru.
Video sejumlah perempuan yang menari di jalan, sesungguhnya telah beredar sejak tahun 2018, bukan direkam di Kalimantan baru-baru ini. Video orang-orang di jalanan tersebut, bukan karena efek kecubung tapi bagian dari gerakan tarian.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]