Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Gerakan Tangan sebagai Cara Mencegah Stroke, Penyumbatan Pembuluh Darah dan Jantung

Jumat, 12 Juli 2024 19:29 WIB

Keliru, Klaim Gerakan Tangan sebagai Cara Mencegah Stroke, Penyumbatan Pembuluh Darah dan Jantung

Sebuah video pendek yang menunjukkan gerakan cara mencegah stroke dan penyumbatan pembuluh darah jantung, diunggah oleh akun Facebook [arsip].

Narator menjelaskan, dengan rutin menautkan jemari tangan dan menggenggamnya ke arah atas dan bawah, bisa mencegah penyakit tersebut. Gerakan itu ditujukan untuk memperlancar pembuluh darah sehingga terhindar dari stroke, penyumbatan jantung, dan penyumbatan pembuluh darah akibat pengentalan darah. 

 

Unggahan tersebut sudah disukai 29,7 ribu dan dibagikan 5,6 ribu kali. Benarkah gerakan tangan seperti itu bisa mencegah stroke, penyumbatan pembuluh darah, dan jantung?

PEMERIKSAAN KLAIM

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan mewawancarai Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik, Prof. Dr. dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM. Menurut dia, upaya untuk mencegah stroke maupun serangan jantung dengan menggerakkan jari tangan harus dibuktikan dengan penelitian.

“Saya tidak menemukan publikasi ilmiah tentang gerakan-gerakan itu yang membuktikan manfaat untuk mencegah stroke dan serangan jantung,” kata Zubairi kepada Tempo, Kamis, 11 Juli 2024.

Menurutnya, upaya-upaya pencegahan stroke dan jantung yang telah terbukti antara lain:

(1) Makan sehat dengan sayur buah ikan serta mengurangi lemak dan gula

(2) Melakukan aktivitas fisik teratur, 150 menit seminggu dengan intensitas moderat atau 75 menit intensitas tinggi

(3) Mengurangi berat badan bila gemuk, apalagi bila obesitas atau amat sangat gemuk

(4) Berhenti merokok

(5) Tidak mengkonsumsi alkohol

(6) cukup tidur 7-9 jam sehari

(7) Berobat teratur bila sakit, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Hal senada disampaikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RSUD Dr HM Rabain Muara Enim, Sumatera Selatan, dr. Sondang Jasmine Mustikasari, Sp.JP. “Gerakan tangan yang dicontohkan tidak termasuk dalam aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk pencegahan penyakit jantung,” kata dia.

Menurut dia, prinsip pencegahan penyakit kardiovaskuler meliputi :

  • Stratifikasi risiko terhadap penyakit kardiovaskular
  • Mengoptimalisasi gaya hidup sehat
  • Berhenti merokok
  • Mengendalikan tekanan darah
  • Mengendalikan kadar kolesterol LDL (jahat) sesuai stratifikasi risiko
  • Mengendalikan kadar gula darah

Panduan untuk mencegah penyakit jantung yang diakui secara internasional dapat diakses melalui laman web European Society of Cardiology.

National Center for Chronic Disease melansir, cara mengurangi penyakit jantung, stroke dan kondisi terkait dengan cara:

- Mengurangi penggunaan tembakau, memperbanyak aktivitas fisik, dan mengurangi paparan polusi udara.

- Menggunakan Aspirin atau Antikoagulan sesuai kebutuhan, mengendalikan tekanan darah, mengelola kolesterol dan berhenti merokok.

- Meningkatkan penggunaan rehabilitasi jantung di antara orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang memenuhi syarat seperti serangan jantung atau operasi bypass arteri koroner.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi Tempo tentang klaim gerakan tangan cara mencegah stroke, penyumbatan pembuluh darah dan jantung adalah keliru.

Gerakan tangan yang dicontohkan tidak termasuk dalam aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk pencegahan penyakit jantung. Tidak ada referensi ilmiah yang menjelaskan manfaat gerakan tersebut. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id