Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benar, Klaim Anies Soal Laporan Kasus KDRT Mega Suryani Dewi Tidak Ditindaklanjuti Hingga Akhirnya Terbunuh

Selasa, 12 Desember 2023 21:28 WIB

Benar, Klaim Anies Soal Laporan Kasus KDRT Mega Suryani Dewi Tidak Ditindaklanjuti Hingga Akhirnya Terbunuh

Calon Presiden Anies Baswedan mengatakan Mega Suryani Dewi, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) telah melaporkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya, namun tidak ditindaklanjuti hingga akhirnya terbunuh.

Hal itu dikatakan Anies pada debat perdana calon presiden 2024 akan diselenggarakan Selasa malam, 12 Desember 2023 di Kantor KPU, Jakarta.

“Kita menyaksikan pada saat ini, peristiwa seperti peristiwa Ibu Mega. Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga. Lapor pada negara.Tidak diperhatikan. Dan dia meninggal korban kekerasan,” Kata Anies.

PEMERIKSAAN KLAIM

Dikutip dari situs berita Suara.com, sebelum tewas, Mega Suryani diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sejak lama. Ia pun sempat melaporkan tindakan sang suami, Nando (25) ke pihak kepolisian.

Sayangnya, laporan KDRT yang dilakukan awal Agustus itu, tidak ditindaklanjuti oleh polisi. Padahal, ia turut membawa bukti. Pelaporan yang tidak diproses rupanya berujung pahit.

Dilansir Liputan6.com, Kapolsek Cikarang Barat AKP mengatakan bahwa pelaku mengaku sakit hati lantaran korban sering memakinya saat cekcok lantaran kebutuhan ekonomi. "Motifnya sakit hati karena korban sering memaki tersangka disebabkan kebutuhan ekonomi," kata Rusnawati saat konferensi pers, Senin, 11 September 2023.

Menurut Direktur Indonesia Judicial Research Society (IJRS), Dio Ashar, kekerasan seksual menjadi salah satu kasus yang rentan tidak mendapatkan penyelesaian. 

Mengacu pada data INFID & IJRS (2020), sebesar 57.3% dari 1586 responden tidak melapor kasus Kekerasan Seksual yang dialaminya, karena mayoritas dari mereka mengalami ketakutan.  Responden juga menyatakan tidak mendapatkan penyelesaian atas kasusnya. 

Lentera Sintas Indonesia (2015) menyebutkan 93 persen penyintas perkosaan tidak pernah melaporkan kasus mereka ke aparat penegak hukum.

“Temuan-temuan ini menunjukkan, bahwa masyarakat masih ketakutan untuk melaporkan peristiwa kekerasan seksual yang dialaminya. Keengganan korban  untuk melapor disebabkan oleh stigma negatif dan perilaku yang menyalahkan  korban. Alasan lain adalah munculnya ketidakpercayaan terhadap aparat hukum  dalam menangani pelaku sekaligus pemulihan psikologis korban,” jelas Dio.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, klaim bahwa laporan kasus KDRT Mega Suryani Dewi tidak ditindaklanjuti hingga akhirnya terbunuh adalah benar

Sebelum tewas, Mega diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sejak lama. Ia pun sempat melaporkan tindakan sang suami, Nando (25) ke pihak kepolisian.

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia