Benar, Foto Sosok Mumi Ramses II atau Firaun.
Selasa, 13 Juni 2023 17:34 WIB
Sebuah akun facebook mengunggah foto dengan keterangan “ Diduga inilah sosok mumi Ramses II, Firaun Sezaman Dengan Nabi Musa Alaihissalam”.
Akun ini menuliskan, “Sebelum kematiannya, Firaun sempat bertaubat, beriman kepada Allah dan masuk Islam, namun Allah tidak menerima taubatnya dan mati dalam keadaan kafir (karena disumpal mulutnya oleh malaikat Jibril)”.
Benarkah mummy Ramses II? Berikut pemeriksaan faktanya.
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo melakukan verifikasi terhadap klaim tersebut dengan menggunakan tools Google Reverse Images, data lembaga riset dan pemberitaan media-media kredibel.
Sumber foto: Berdasarkan penelusuran Tempo, sumber asli foto ini adalah karya fotografer Patrick Landmann. Ini merupakan foto Mumi Ramses II (1301-1235 SM), putra Sethy I, diambil pada bulan April 2006.
Dilansir Egypt Museum, pada tahun 1974, para arkeolog membawa mumi ini ke Ramses II ke Paris untuk mendapat perawatan. Saat ditemukan, mumi tersebut mengalami infeksi jamur.
Tangkapan layar foto Paspor Mesir Ramses II saat dipindahkan ke Paris.
Dilansir Ancient Origins, sebelum dipindahkan ke Paris, Ramses II di beri Paspor Mesir, dengan pekerjaan sebagai Raja. Sebelumnya, mumi ini ditempatkan di Egyptian Museum di Kairo hingga tahun 1885.
Dilansir Egypt Museum, pada tahun 1981 para arkeolog menemukan sebuah mumi bersama lebih dari 50 mumi lainnya di makam rahasia kerajaan Royal Cachette, di Deir el-Bahari, Mesir. Mumi tersebut diidentifikasi sebagai Ramses II, berdasarkan nama dan julukan raja dalam aksara Hieratic yang dituliskan pada linen yang membungkus tubuhnya.
Mumi Ramses II ini memiliki rambut halus berwarna putih, dan terlihat menguning karena bahan kimia pengawet. Lubang hidungnya diisi resin dan biji-bijian, yang kemungkinan untuk mempertahankan bentuknya agar lebih tidak rusak.
Foto Mumi Ramses II (1301-1235 SM) karya fotografer Patrick Landmann yang diambil pada bulan April 2006.
Laman Britannica menuliskan, Ramses II, yang dieja Ramesses atau Ramses, merupakan nama panggilan Ramses Agung yang hidup pada abad ke-13 SM. Ia, raja ketiga dari dinasti ke-19, Mesir kuno pada 1292-1190 SM.
Istilah Firaun berasal dari bahasa Mesir, "pero" atau "per-a-a", yang artinya rumah besar. Per-a-a, Firaun atau Pharaoh selanjutnya digunakan sebagai gelar raja-raja Mesir 1570-1069 SM. Orang Mesir percaya bahwa firaun adalah perantara antara para dewa dan dunia manusia, Seorang firaun diidentifikasikan dengan Osiris, ayah dari Horus dan dewa orang mati.
Klaim: Ramses II, Firaun Sezaman Dengan Nabi Musa
Kisah pada Firaun tertulis juga di berbagai ayat kitab suci agama-agama samawi seperti Taurat Yahudi, Kitab Keluaran dan Perjanjian Lama Alkitab Katolik dan Kristen, dan Al Quran agama Islam.
Dilansir National Geographic, para ahli sementara menyimpulkan Ramses II satu zaman dengan Musa atau Moses. Dalam Catatan Mesir disebutkan raja-raja dinasti ke-19 sekitar 1293-1185 SM meluncurkan program militer besar-besaran di Tanah Negeb. Kemudian Raja Seti I (sekitar 1290-1279 SM) membangun kota yang oleh Ramses II (sekitar 1279-1213 SM), kemudian dinamakan Pi-Ramses.
Ramses II juga membangun dua kota disebut Per Atum. Dua kota ini sangat mungkin disebut Pithom dalam Alkitab. Para ahli meyakini, kisah dalam Alkitab yang menyebutkan bangsa Israel harus membangun "kota-kota persediaan, Pithom dan Ramses, untuk Firaun." dibangun Ramses II. Maka jika demikian, ia hidup semasa dengan Nabi Musa.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, unggahan dengan klaim “Diduga inilah sosok mumi Ramses II, Firaun Sezaman Dengan Nabi Musa Alaihissalam” adalah Benar.
Mumi Ramses II ditemukan pada tahun 1981, bersama lebih dari 50 mumi lainnya di makam rahasia kerajaan Royal Cachette, di Deir el-Bahari, Mesir. Identitasnya terbukti dari aksara Hieratic yang dituliskan pada linen yang membungkus tubuhnya. Para ahli sementara ini meyakini, Ramses II hidup semasa dengan Musa atau Moses.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]