Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Video dengan Klaim Ribuan Santri Kepung Kantor PDIP pada 2023

Selasa, 7 Maret 2023 16:14 WIB

Menyesatkan, Video dengan Klaim Ribuan Santri Kepung Kantor PDIP pada 2023

Sebuah akun di Facebook, mengunggah video yang memuat klaim ribuan santri mengepung kantor PDIP. Aksi unjuk rasa itu dikaitkan setelah beredar video Megawati Soekarnoputri pada Februari 2023 menyindir ibu-ibu yang ikut pengajian dalam salah satu pidatonya. 

Selain menampilkan video Megawati, beberapa potongan video berisi rekaman aksi demonstrasi di sejumlah wilayah. 

Benarkah video demonstrasi tersebut dilakukan ribuan santri untuk mengepung kantor PDIP pada 2023? Berikut pemeriksaan faktanya?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo, kompilasi video unjuk rasa dalam unggahan itu bukanlah demonstrasi ke kantor PDIP pada tahun 2023, atau setelah pidato Megawati yang disampaikan pada 16 Februari 2023. Unjuk rasa tersebut terjadi dalam berbagai konteks peristiwa dan sebelum 2023.

Untuk verifikasi video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar menggunakan Keyframe dan menelusurinya pakai Yandex Image Search.

Video 1

Pada detik ke-10, fragmen video menampilkan pengunjuk rasa membawa tulisan “Tangkap, Seret dan Pidanakan”.

Berdasarkan penelusuran Tempo, poster tersebut identik dengan foto pada berita IDN Times tanggal 6 April 2016. 

Dilansir IDN Times, massa yang terdiri Alumni 212, FPI dan GNPF melakukan aksi di depan Bareskrim Polri terkait dugaan penodaan agama Islam oleh Sukmawati Soekarnoputri.

Video 2

Pada menit ke-03:29, fragmen video menampilkan sejumlah besar orang baju putih memenuhi jalan. Tampak juga sebuah truk bak terbuka dengan poster dan pengeras suara di atasnya.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar tersebut identik dengan gambar dalam berita yang diunggah CNN Indonesia di YouTube tanggal 6 April 2018. Dilansir CNN Indonesia, massa dari berbagai ormas dan Alumni 212, berunjuk rasa untuk menuntut polisi agar Sukmawati Soekarno diproses secara hukum, meskipun telah minta maaf. Aksi masa ini menyebabkan kemacetan total di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Dilansir Tempo.co, aksi ini merupakan reaksi atas puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang diciptakan Sukmawati Soekarnoputri. Puisi tersebut dibacakan Sukmawati dalam acara "29 Tahun Anne Avantie Berkarya" di Indonesia Fashion Week 2018. Beberapa ormas islam menilai puisi tersebut menista agama Islam.

Video 3

Pada menit ke-5:58, fragmen video ini menampilkan sejumlah besar orang berkumpul. Sebagian besar menggunakan baju putih. Massa tampak memenuhi badan jalan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan tayangan langsung CNN Indonesia di YouTube tanggal 2 Desember 2016. Dilansir CNN Indonesia, massa berkumpul di Monas untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera di penjara.

Dilansir Tempo, pada tanggal 2 Desember 2016, para peserta aksi mulai bergerak menuju Monumen Nasional dari Masjid Istiqlal. Rangkaian Aksi Bela Islam III dimulai dengan sholat jumat bersama.

Konteks pernyataan Megawati

Pada tanggal 16 Februari 2023, Megawati berpidato dalam acara “Kick Off: Pancasila Dalam Tindakan: Gerakan Semesta Berencana Mengatasi Stunting” yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kegiatan tersebut disiarkan secara langsung di Kanal Youtube BKKBN OFFICIAL.

Dalam pidatonya Megawati mengatakan “Saya lihat ibu-ibu itu ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa to seneng banget ngikut pengajian ya? Iya loh, maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu, iki pengajian ki sampai kapan toh yo? Anake arep diapakke (anaknya mau diapakan)? Iya dong? Boleh, bukan berarti nggak boleh, boleh, saya pernah pengajian kok".

Pernyataan Megawati ini memicu berbagai reaksi. Pada tanggal 21 Februari, sekelompok warga dari Aliansi Pecinta Pengajian Ibu-ibu (APPI) melakukan aksi massa di depan Patung Kuda Monas dan kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video yang diklaim ribuan santri berdemonstrasi mengepung kantor PDIP pada 2023 adalah menyesatkan.

Meskipun aksi demonstrasi memang terjadi untuk memprotes pernyataan Megawati tersebut, namun kompilasi video yang diunggah tersebut bukanlah bagian dari aksi itu. Aksi dalam video tersebut terkait dugaan penistaan agama islam yang dilakukan Sukmawati Soekarno dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dilakukan FPI, ormas Islam, dan Alumni 212.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id