Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Klaim Gempa Turki Dikaitkan karena Negara itu Mengutuk Israel

Senin, 20 Februari 2023 11:48 WIB

Menyesatkan, Klaim Gempa Turki Dikaitkan karena Negara itu Mengutuk Israel

Sebuah video di Facebook berisi klaim gempa Turki akibat Turki atau Erdogan yang mengutuk Israel. Video tersebut berisi kompilasi situasi evakuasi para korban gempa Turki.

“Erdogan atau Turki yang mengutuk Israel lalu kena malapetaka gempa bumi, malah dibalas oleh Israel dengan mengirim pertolongan,” tulis narasi pemilik akun.

Video yang diunggah pada Senin, 13 Februari 2023 telah ditanggapi 5,2 ribuan pengguna Facebook, mendapatkan 1,5 ribuan komentar dan 52 ribu kali ditonton. Namun, benarkah gempa bumi di Turki berkaitan karena negara itu mengutuk Israel?

PEMERIKSAAN FAKTA

Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa kompilasi video yang dibagikan tersebut bagian dari aktivitas tim Search and Rescue (SAR) Israel Defense Forces (IDF) saat mendirikan rumah sakit dan proses evakuasi korban gempa bumi di Turki yang melanda pada Senin 6 Februari 2023, dengan lebih dari 25.000 orang meninggal. 

Akan tetapi gempa bumi di Turki bukan karena negara itu pernah mengutuk Israel setelah serangan polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks masjid Al-Aqsa yang menyebabkan setidaknya 152 warga Palestina terluka pada pertengahan April 2022.

Menurut para ahli seismologi, Turki merupakan daerah rawan gempa yang terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi, yaitu lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika. Dikutip dari situs Forbes, seorang seismolog, Jenny Jenkins, Asisten Profesor Departemen Ilmu Bumi, Universitas Durham, Inggris, Pergerakan lempeng tektonik membangun tekanan pada zona patahan di perbatasannya. Pelepasan tekanan secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan gempa bumi dan getaran tanah.

Gempa terbaru ini kemungkinan besar terjadi di salah satu patahan besar yang menandai batas antara lempeng Anatolia dan Arab: patahan Anatolia Timur atau patahan Transformasi Laut Mati. Ini adalah "strike-slip faults", yang berarti mereka mengakomodasi beberapa gerakan lempeng yang bergerak melewati satu sama lain.

Sementara daerah ini mengalami banyak gempa bumi setiap tahun yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang sedang berlangsung. Gempa kali ini sangat besar dan merusak karena begitu banyak energi yang dilepaskan.

Dalam website BBC, Dr Jessica Hawthorne, profesor di Departemen Ilmu Bumi, Universitas Oxford, Inggris, mengatakan meskipun gempa dapat membentuk patahan-patahan baru, di beberapa gempa besar, patahannya telah terjadi sejak awal yang sudah ada diklasifikasi menjadi tiga jenis patahan umum: sesar normal, sesar mundur, dan sesar mendatar.

Sesar mendatar, jenis patahan ini terjadi ketika dua bidang saling bergesekan satu sama lain secara horizontal. Sesar mendatar biasanya terjadi secara vertikal dan membelah lurus ke bawah, terkadang mencapai kedalaman 15 sampai 20 kilometer. Salah satu contoh adalah Patahan Anatolia Timur, sebuah patahan sepanjang 700 km yang terletak di perbatasan antara lempengan Anatolia dan lempengan Arab di Turki.

Untuk memverifikasi kebenaran video di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar pakai Keyframe dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search.

Video 1

Video menit ke-1:43 ini merupakan salah satu aktivitas para tenaga medis, militer dan relawan Israel yang sedang menyiapkan bantuan terhadap korban-korban gempa bumi di Turki.

Potongan video ini ditayangkan di channel YouTube CBN News pada 11 Februari 2023 dengan judul "Israeli Rescue Teams Help Find Survivors in Turkey and Syria". Kemudian di i24News berjudul "Israeli delegation sets up field hospital to treat earthquake victims", yang menampilkan sejumlah proses evakuasi korban gempa bumi di Turki.

Video 2

Pada menit ke-2:38, Kepala Rumah Sakit Israel Defense Forces (IDF), Brigjen Jenderal Dr. Elon Glassberg, menyampaikan beberapa hal terkait upaya mereka untuk membantu korban bencana gempa bumi di Turki dengan mendirikan rumah sakit.

Ini adalah saat yang sulit bagi bangsa Turki, dan kami bangga bisa datang dan membantu. Kemampuan mengirim rumah sakit ke negara lain adalah kemampuan yang unik. Hanya sedikit negara yang mampu melakukan hal seperti itu dan kami bangga menjadi pihak yang datang dan membantu,” kata Glassberg dikutip dari Times of Israel.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tempo menyimpulkan klaim gempa bumi terkait dengan Erdogan/Turki mengutuk Israel adalah menyesatkan.

Para ahli di bidang seismologi menyebutkan, Turki merupakan daerah yang rawan gempa, karena terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi, yaitu lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id