Menyesatkan, Narasi Uni Eropa Ajak 27 Negara Ancam Boikot Indonesia

Kamis, 22 Desember 2022 18:08 WIB

Menyesatkan, Narasi Uni Eropa Ajak 27 Negara Ancam Boikot Indonesia

Sebuah video berjudul “Uni Eropa Ajak 27 Negara untuk Melawan Indonesia” dibagikan melalui Instagram pada 9 Desember 2022. Di dalamnya terdapat beberapa pimpinan negara yang berkumpul di sebuah ruangan, termasuk Presiden RI, Joko Widodo.

Narator video tersebut menyampaikan bahwa Uni Eropa menggandeng 27 negara besar untuk memboikot dan mengembargo Indonesia. 

Sejak dibagikan pada 9 Desember 2022, unggahan itu sudah disukai 4.772 netizen. Namun, benarkah Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia karena Jokowi melarang ekspor segala komoditas?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan gabungan video tersebut tidak terkait dengan rencana 27 negara memboikot Indonesia. Pertemuan Uni Eropa dalam video tersebut terkait penanganan pandemi Covid-19, vaksinasi dan pemilihan Presiden Uni Eropa yang saat itu kandidatnya adalah Ursula von der Leyen.

Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search dan Google Reverse Image.

Video 1

Fragmen 1

Salah satu potongan video yang terdapat pada unggahan tersebut adalah gambar Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen. Pada momen ini, dia menyampaikan pernyataan media tentang pandemi penyakit virus Corona di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, pada 26 November 2021.

Komisi Eropa mengusulkan "rem darurat" pada perjalanan dari beberapa negara dan mendesak mereka yang belum divaksinasi untuk segera melakukannya karena kekhawatiran akan varian virus Corona baru, yang menurut para ilmuwan memiliki jumlah mutasi yang tinggi.

Video serupa pernah dimuat di situs resmi Komisi Eropa. Jadi, potongan video yang dibagikan itu sebenarnya bukan membahas soal Uni Eropa gaet 27 negara besar untuk mem boikot dan embargo Indonesia, melainkan tentang Covid-19 dan vaksinasi.

Kolase video dari Ursula von der Leyen dimunculkan lagi pada bagian berikutnya saat memberikan keterangan pada seorang jurnalis, Namun topik bahasannya juga tidak berkaitan dengan yang ada di unggahan itu. Video aslinya pernah dimuat CNBC International TV, yang saat itu sedang membahas tentang sanksi kepada Rusia.

Video 2

Fragmen 2

Kemudian potongan video lainnya menampilkan Presiden RI, Joko Widodo, sedang berpidato. Video itu sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com pada Jumat, 2 Desember 2022 dengan judul "Jokowi: Saya Tak Mau Bicarakan Problem Dunia, Nanti Ada yang Bilang Presiden Menakut-nakuti Saja…".

"Saya tidak ingin berbicara mengenai problem dunia. Karena nanti ada yang menyampaikan Presiden itu menakut-nakuti saja setiap sambutan," ujar Jokowi.

Video 3

Fragmen 3

Video berikutnya menampilkan Pemimpin Partai Brexit, Nigel Farage. Hasil penelusuran Tempo, tayangan ini merupakan momen saat kandidat Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, dicemooh anggota parlemen dari Brexit Party, saat Ursula berbicara tentang keterbukaannya memperpanjang keanggotaan Inggris di Uni Eropa setelah 31 Oktober.

"Saya siap untuk perpanjangan lebih lanjut dari tanggal penarikan, harus lebih banyak waktu diperlukan untuk alasan yang baik,” kata Ursula, yang juga Menteri Pertahanan Jerman itu di di Strasbourg sebelum pemungutan suara.

Video ini sudah tayang di situs website The Guardian pada Selasa, 16 Juli 2019 dengan judul "Ursula von der Leyen booed by Brexit party MEPs over Brexit extension". Di sana, Pemimpin partai Brexit, Nigel Farage, ini menuduh Ursula Von der Leyen ingin membangun bentuk komunisme yang terpusat, tidak demokratis, dan diperbarui di mana parlemen negara bangsa tidak lagi memiliki relevansi sama sekali.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia adalah keliru.

Narasi Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia tidak berkaitan dengan isi video. Gabungan video tersebut membahas pandemi Covid-19, vaksinasi dan pemilihan Presiden Uni Eropa, yang saat itu kandidatnya adalah Ursula von der Leyen.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]