Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Terlalu Berani, Jokowi Batalkan Embargo Minyak Rusia

Rabu, 19 Oktober 2022 11:08 WIB

Keliru, Terlalu Berani, Jokowi Batalkan Embargo Minyak Rusia

Sebuah laman Facebook mengunggah video berjudul “Terlalu Berani, Jokowi Batalkan Embargo Minyak Rusia, Krisis Minyak Dunia, Uni Eropa, WTO”.

Video ini menarasikan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan sehingga embargo minyak Rusia batal. Narasi dibuka dengan pernyataan Presiden Joko Widodo. Jokowi mengatakan, Indonesia diuji karena memang geopolitik tidak jelas. 

“Sangat tidak jelas. Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan akan selesai,” kata Jokowi dalam video ini.

Pada bagian lain, video ini menarasikan Indonesia menjadi juruselamat Rusia menggantikan Jerman sebagai tujuan ekspor terbanyak. Indonesia disebut sebagai pembeli energi terbanyak sejak dimulainya perang di Ukraina.

Video yang diunggah tanggal 16 Oktober 2022 ini, telah disukai 1,5 ribu kali, 91 komentar, dan ditonton 51 ribu kali oleh pengguna Facebook. 

Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal pembatalan embargo minyak Rusia oleh Presiden Jokowi

Apakah Jokowi membatalkan embargo minyak Rusia? Berikut hasil pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Hingga tulisan ini dibuat, Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa Invasi Rusia atas Ukraina masih berlangsung selama 237 hari. Invasi dimulai tanggal 24 Februari 2022 lalu. 

Akibat invasi, harga gas dan minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Penyebabnya, Rusia merupakan pengekspor minyak terbesar dunia setelah Arab Saudi, padahal pembeli kolektif terbesar minyak Rusia adalah negara-negara Eropa. 

Sementara itu, Cina menjadi pembeli tunggal terbesar. Pada 2021, Eropa membeli 42 persen dan Cina membeli 14 persen dari 30 persen total produksi minyak Rusia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan Indonesia tidak tercatat mengimpor minyak mentah dari Rusia. Arab Saudi adalah pengimpor utama minyak mentah ke Indonesia. Arab Saudi mengimpor 4.419,8 ton pada 2021, disusul Nigeria dengan total impor 3.917,4 ton. Negara lain pengimpor minyak mentah ke Indonesia adalah Australia, Angola, Gabon, Aljazair, Malaysia, Azerbaijan, Guinea, dan AS.

Untuk verifikasi narasi dalam video ini, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan dari media nasional dan internasional yang kredibel. Juga data lembaga independen dan pemerintah. Sedangkan  untuk menelusuri  fragmen video, Tempo menggunakan Fake News Debunker by InVid, Yandex, dan Google Reverse Images. Untuk menerjemahkan bahasa asing, Tempo menggunakan Google dan Yandex Translate.

Fragmen 1 

Fragmen 1

Pada menit ke-3:10, fragmen video menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berdiri bersama sekelompok orang di atas panggung. Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa fragmen video ini identik dengan tayangan CNBC Television pada tanggal 1 Oktober 2022, yang juga diunggah di YouTube.

Dilansir CNBC, video ini terkait konser di kota Moskow, 1 Oktober 2022. Konser ini digelar untuk merayakan aneksasi atas empat wilayah di Ukraina. Wilayah tersebut adalah  Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia.

Dilansir The Telegraf, ribuan orang berkumpul di Lapangan Merah Moskow untuk merayakan pencaplokan empat wilayah Ukraina. Mereka mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu-lagu patriotik. “Kemenangan akan menjadi milik kita," kata Presiden Putin seperti ditulis The Telegraf.

The Guardian menuliskan, konser tersebut mendatangkan diva pop Alla Pugacheva, Oleg Gazmanov, dan Grigory Leps, dan seniman pro-Kremlin.

Fragmen 2

Fragmen 2

Pada menit ke-3:18, fragmen video menampilkan Presiden Joko Widodo. Fragmen ini diikuti narasi Indonesia menjadi juruselamat Rusia menggantikan Jerman sebagai tujuan ekspor terbanyak.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen ini identik dengan unggahan Sekretariat Presiden tanggal 28 Juli 2022 di YouTube. 

Dilansir Sekretariat Presiden, membuka kunjungannya di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan tanggal 28 Juli 2022 di Lotte Hotel, Seoul.

Para CEO dari Korea Selatan memberikan tanggapan atas iklim investasi di Indonesia yang dinilai kondusif. Meskipun demikian, Presiden Jokowi meminta para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala yang mereka alami kepada para menteri atau langsung kepada Presiden.

Narasi dalam fragmen ini menyebutkan Indonesia menggantikan Jerman sebagai tujuan ekspor terbesar minyak Rusia. Berdasarkan penelusuran Tempo, Indonesia tidak termasuk negara yang membeli minyak dari Rusia.

Dilansir Al Jazeera, ada  48 negara mengimpor minyak mentah Rusia pada 2019. Negara-negara yang paling bergantung pada minyak Rusia antara lain: Belarus, Kuba, Curacao, Kazakhstan, Latvia.  Negara-negara ini mengimpor lebih dari 99 persen minyak mentah dari Rusia.

Sumber infografis: Al Jazeera

Dilansir Tempo, berdasarkan laporan BPS, negara pengimpor minyak ke Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Arab Saudi, China, Nigeria, Uni Emirat Arab, Australia, Korea Selatan, dan Qatar.

Impor terbesar berasal dari Singapura: 10,3 juta ton. Pada tahun 2021, Indonesia telah melakukan impor minyak bumi dan hasil-hasilnya sebanyak 42,1 juta ton. 

Berdasarkan penelusuran Tempo, berdasarkan data BPS tahun 2021, Indonesia mengimpor sebanyak 13,7 juta ton minyak mentah dan hanya mengekspor sebanyak 6 juta ton minyak mentah.

Fragmen 3

Fragmen 3

Pada menit ke-5:01, fragmen video menampilkan Wakil Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Yi Xiaozhun. Fragmen ini diikuti narasi yang mengutip pernyataan Jokowi. “Ada lima presiden dan perdana menteri yang menelepon,” kata Jokowi.

Berdasarkan pencarian Tempo, fragmen video ini identik dengan unggahan World Trade Organization tanggal 7 Oktober 2020 di YouTube.

Laman resmi WTO menuliskan, Wakil Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Yi Xiaozhun, sedang berbicara pada konferensi pers di Jenewa, Selasa 6 Oktober 2020. 

Dalam pertemuan ini Yi Xiaozhun mengatakan perdagangan dunia menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali dari kemerosotan yang disebabkan oleh COVID-19. Para ekonom Organisasi Perdagangan Dunia memperingatkan bahwa pemulihan apa pun dapat terganggu oleh efek pandemi yang sedang berlangsung.

Narasi dalam fragmen ini menyebutkan bahwa Jokowi ditelepon lima presiden dan perdana menteri. Dilansir Kompas.com, pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi dalam Global Islamic Investment Forum  yang digelar secara virtual pada tanggal 25 Maret 2022.

“Semua negara betul-betul pusing semua. Dalam dua minggu ini saya dapat telepon beberapa kepala negara/pemerintahan. Kemarin Presiden (Prancis) Emmanuel Macron telepon, sebelumnya Presiden (China) Xi Jinping telepon, sebelumnya Perdana Menteri (Kanada) Justin Trudeau telepon," ujar Jokowi seperti yang dikutip oleh Kompas.com.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan narasi Jokowi membatalkan embargo minyak Rusia adalah keliru.

Tempo tidak menemukan pernyataan Jokowi yang membatalkan embargo minyak Rusia. Indonesia tidak termasuk negara yang membeli minyak dari Rusia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id