Keliru, Video yang Mengklaim Rusia Akhiri Perang Ukraina pada 21 Agustus 2022
Rabu, 24 Agustus 2022 08:49 WIB
Sebuah akun Facebook mengunggah video dengan narasi Rusia telah mengakhiri perang Ukraina pada 21 Agustus 2022.
Video berjudul Gemparkan dunia!! Malam ini Rusia akhiri perang dengan ini menarasikan Rusia siap sepakat damai dengan Ukraina. Selain itu, terdapat klaim oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov yang menyatakan bahwa Ukraina dapat mengakhiri konflik yang sedang berlangsung kapan saja dengan mengakui kondisi Rusia.
Video berdurasi 8:25 menit itu diunggah tanggal 21 Agustus 2022. Sampai tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai 912 ribu, 65 ribu komentar, dan disaksikan 40 ribu pengguna Facebook.
Tangkapan layar video di Facebook yang mengklaim Rusia mengakhiri perang dengan Ukraina
Benarkah Rusia mengakhiri perang dengan Ukraina pada 21 Agustus 2022 yang lalu?
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, video tersebut tidak menunjukkan pernyataan Rusia mengakhiri invasi ke Ukraina pada 21 Agustus 2022. Faktanya, invasi Rusia di Ukraina masih berlanjut. Bahkan terdapat serangan terbaru Rusia ke tiga desa di wilayah Donetsk timur, Ukraina, menggunakan artileri dan beberapa peluncur roket pada Senin, 22 Agustus 2022.
Invasi Rusia itu telah menyebabkan 5.587 warga sipil telah tewas dan 7.890 terluka sejak 24 Februari dan 21 Agustus, terutama karena serangan artileri, roket, dan rudal.
Untuk verifikasi video dan narasi dalam video ini, Tempo menelusuri sumber asli video ini. Juga menelusuri fragmen video dengan reverse image tool dengan Yandex, Google, maupun kata kunci di YouTube. Tempo menggunakan Google dan Yandex translate untuk menerjemahkan berita atau pernyataan berbahasa asing.
Dari penelusuran ditemukan bahwa fragmen-fragmen dalam video bersumber dari YouTube. Video ini merupakan kolase dari fragmen video dari kegiatan dan peristiwa yang berbeda-beda.
Berikut ini fakta-fakta atas tiga cuplikan video tersebut:
Video 1
Pemeriksaan video 1
Fragmen video pada detik 0:58, berdasarkan penelusuran Tempo, identik dengan tayangan BBC Rusia tanggal 19 November 2014. Video ini merupakan wawancara Sekretaris Pers Rusia Dmitry Peskov dengan koresponden BBC John Simpson, membicarakan apa yang membuat Moskow gugup dan takut.
Dalam diskusi tersebut Peskov mengatakan Rusia menginginkan “jaminan 100%” bahwa Ukraina akan dicegah bergabung dengan NATO. Juga mengatakan ekspansi NATO ke arah timur terus membuat Rusia “gugup.”
Dilansir Time, pernyataan Peskov ini menegaskan pernyataan Putin yang mengatakan Rusia tidak akan pernah ditundukkan oleh Washington. “Sepanjang sejarah tidak ada yang pernah berhasil melakukannya terhadap Rusia – dan tidak ada yang akan melakukannya,” kata Putin seperti dikutip RT.
Pernyataan Putin ini respon atas pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang menuduh kepemimpinan Rusia "mengganggu stabilitas" Ukraina dan melanggar gencatan senjata dua bulan dengan terus mendukung pasukan separatis yang menganeksasi wilayah Krimea dari Ukraina.
Video 2
Pemeriksaan video 2. (Sumber: laman resmi Kantor Kepresidenan Ukraina)
Pada menit ke-1:01, video ini menampilkan fragmen pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa video ini identik dengan unggahan laman resmi Facebook Kantor Kepresidenan Ukraina tanggal 3 Agustus 2022.
Unggahan berbahasa Ukraina ini, berdasarkan hasil terjemahan Google, Presiden Zelensky mengatakan, hari ini, kapal pertama dengan biji-bijian Ukraina tiba di Bosphorus. Berikut kutipan pernyataannya:
“Tujuan kami sekarang adalah memastikan keteraturan dalam proses ini. Banyak yang telah dikatakan tentang mengapa penting untuk memulihkan ekspor pertanian Ukraina. Saya hanya akan menambahkan satu detail. Ekspor tahun ini diperlukan agar petani dan perusahaan pertanian kita memiliki sumber daya yang cukup untuk tanam tahun depan. Ini adalah masalah ketahanan pangan untuk negara kita juga - sekarang tahun depan dipastikan ... Rusia memprovokasi krisis pangan untuk menggunakan pasokan gandum, jagung, minyak sebagai senjata ... Tapi ketika dunia bersatu, ketika mitra memenuhi komitmen mereka - Anda dapat mencapai hasil yang diinginkan.'
Sumber: mythdetector.ge
Laman pemeriksa fakta mythdetector.ge memberikan terjemahan lengkap pembicaraan Zelensky pada laman Facebook tersebut. Pada tanggal 3 Agustus 2022, video ini dinarasikan bahwa Presiden Ukraina mengakui bahwa Ukraina tidak dapat mengalahkan Rusia oleh media pro Rusia maupun media propaganda Rusia. Namun, klaim ini telah ditandai sebagai manipulatif dan menyesatkan oleh Myth Detector.
Dilansir Reuters, Kapal Razoni meninggalkan Odessa di Laut Hitam pada Senin, 1 Agustus 2022 pagi dengan membawa 26.527 ton jagung dan berlabuh di pintu masuk Selat Bosphorus pada Selasa, 2 Agustus malam hari. Pengiriman ini diharapkan membantu meringankan krisis pangan global.
Video 3
Pemeriksaan video 3
Pada menit ke-6:54, video ini menampilkan fragmen Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa fragmen ini identik dengan tayangan Sky News tanggal 15 Februari 2022.
Video ini merupakan potongan konferensi pers Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Olaf Scholz tanggal 15 Februari 2022 terkait situasi keamanan di Ukraina.
Dilansir media berbahasa Rusia ??????? (Vostok), Vladimir Putin mengatakan 'tidak ada tanggapan konstruktif yang berarti terhadap proposal kami', tetapi dia tidak menginginkan perang di Eropa. Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan menentukan kebijakan keamanan Moskow sesuai dengan rencana, tergantung pada situasinya.
Dilansir Euronews, Putin mengatakan bahwa Moskow siap untuk melakukan pembicaraan dengan AS dan NATO mengenai batasan penyebaran rudal dan transparansi militer, meskipun Rusia belum menerima jawaban positif atas tuntutan keamanannya. Pemimpin Rusia mengatakan tidak menginginkan perang di sekitar Ukraina, setelah berminggu-minggu ketegangan dipicu oleh pengerahan besar-besaran pasukan Rusia.
Update Invasi Rusia di Ukraina
Hingga 22 Agustus 2022, belum ada sinyal bahwa Rusia akan mengakhiri invasinya ke Ukraina.
Dikutip dari The Guardian pada 23 Agustus, tiga desa di wilayah Donetsk timur, Ukraina, dihantam oleh artileri Rusia dan beberapa peluncur roket. Menurut pihak berwenang Ukraina, tiga desa; Soledar, Zaitseve, dan Bilohorivka dekat kota Bakhmut diserang, menewaskan sedikitnya dua warga sipil.
Hampir 9.000 personel militer Ukraina tewas dalam perang dengan Rusia, kata kepala angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi. Kantor komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia mengatakan, invasi Rusia itu telah menyebabkan 5.587 warga sipil tewas dan 7.890 terluka sejak 24 Februari dan 21 Agustus, terutama karena serangan artileri, roket dan rudal.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video yang menarasikan rusia akhiri perang adalah keliru.
Invasi masih berlanjut dengan serangan terbaru Rusia ke tiga desa di wilayah Donetsk timur, Ukraina, menggunakan artileri dan beberapa peluncur roket pada Senin 22 Agustus. Invasi Rusia itu telah menyebabkan 5.587 warga sipil telah tewas, dan 7.890 terluka sejak 24 Februari dan 21 Agustus, terutama karena serangan artileri, roket, dan rudal.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]