Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Foto Cumi-Cumi Raksasa Terdampar di Pantai California

Selasa, 23 Agustus 2022 09:39 WIB

Keliru, Foto Cumi-Cumi Raksasa Terdampar di Pantai California

Foto yang memperlihatkan sejumlah orang mengamati seekor cumi-cumi raksasa yang terdampar di tepi pantai beredar di internet, dengan klaim bahwa cumi-cumi raksasa itu ditemukan terdampar di pesisir pantai California.

Di internet foto tersebut dimuat akun ini pada 20 Agustus 2022 dengan judul, Unik Dan Langka, Penemuan Cumi-Cumi Raksasa Terdampar Dipesisir Laut.

Sebuah foto cumia-cumi raksasa beredar di media sosial

Apa benar ada cumi-cumi raksasa yang terdampar di pesisir pantai California?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools, Google, Yandex, Source dan TinEye. Hasilnya, Foto tersebut merupakan hasil suntingan dari penemuan bangkai paus di Chile pada 2011.

Situs Nationalgeographic.com memastikan bahwa foto yang tampak seperti cumi-cumi raksasa dan beredar di internet pada Januari 2014 itu adalah hoaks. Para ahli mengatakan bahwa hewan dalam gambar itu telah diperbesar secara fotografis.

Foto yang identik pernah dimuat situs chinadaily.com pada 4 November 2011 dengan judul, Whale found dead in Chile.

Pada keterangan foto dijelaskan bahwa orang-orang berkumpul di sekitar paus mati setelah terdampar di Pantai Maule di Teluk Arauco, sekitar 550 km barat daya Santiago, dekat kota Concepcion 3 November 2011. 

Foto kiri adalah tampilan asli foto paus terdampar di Chile, 3 November 2011 (sumber: China Daily). Sedangkan gambar kanan adalah hasil editan foto paus dengan mengubahnya menjadi cumi-cumi (sumber: The Lightly Braised Turnip)

Pada 9 Januari 2014, foto penemuan paus di Chile itu kemudian dimuat oleh salah satu situs Lightly Braised Turnip. Namun, paus tersebut telah berubah menjadi cumi-cumi raksasa.

Dalam laporannya, disebutkan bahwa untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir, makhluk laut raksasa terdampar di California. Pertama, itu adalah oarfish langka yang telah tumbuh hingga panjang 100 kaki. Kali ini cumi-cumi raksasa berukuran 160 kaki dari kepala hingga ujung tentakel.

Cumi-cumi raksasa ini terlihat berbeda tetapi para ahli percaya bahwa mereka memiliki satu kesamaan penting: keduanya berasal dari perairan dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Dai-ichi di Distrik Futaba Jepang.

Para ilmuwan percaya bahwa setelah bencana 2011 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Dai-ichi, sejumlah makhluk laut yang tidak diketahui mengalami mutasi genetik yang memicu pertumbuhan yang tidak terkendali – atau “gigantisme radioaktif.”

Dikutip dari Mirror, reporter Epoch Times Zachary Stieber menyatakan bahwa cerita itu, dan situs web di balik Lightly Braised Turnip adalah satir.

Setelah melakukan penyelidikannya sendiri, Steiber menemukan beberapa lubang dalam cerita tersebut. Dia percaya bahwa meskipun tidak ada penafian, situs web tersebut bersifat satir dan mengikuti tren peningkatan penerbitan berita palsu yang dapat menipu pembaca.

"Tanda-tanda lain menunjukkan bahwa itu adalah situs web satir, terutama beberapa artikel yang diterbitkan baru-baru ini,” kata Steiber seperti dikutip dari Mirror.co.uk, 10 Januari 2014.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dengan klaim penemuan cumi-cumi raksasa yang terdampar di pesisir pantai California adalah keliru

Foto tersebut merupakan hasil suntingan dari foto penemuan paus yang terdampar di Pantai Maule di Teluk Arauco, sekitar 550 km barat daya Santiago, dekat kota Concepcion, Chile, pada November 2011.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id