Keliru, Unggahan yang Diklaim Rekaman CCTV Brigadir J Berlutut di Hadapan Ferdy Sambo
Selasa, 16 Agustus 2022 07:56 WIB
Sebuah unggahan yang diklaim rekaman CCTV Brigadir J tengah berlutut meminta diberikan hidup oleh Ferdy Sambo, beredar di Facebook.
Dalam unggahan tersebut terlihat seorang petugas polisi yang menunjuk layar televisi di depannya. Terdapat dua orang mengenakan baju bertuliskan tahanan, berdiri tepat di samping petugas.
Foto tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 13 Agustus 2022 dengan menambahkan narasi disertai tautan sebagai berikut :
“Brigadir j sempat berlutut meminta untuk diberikan hidup. Terekam bukti cctv terbaru.”
Tangkapan layar hoaks soal CCTV Brigadir J berlutut di hadapan Irjen Ferdy Sambo
Hingga artikel ini ditulis, unggahannya telah mendapatkan respon 783 kali disukai dan 13 kali dibagikan.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk membuktikan klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri tautan yang diklaim sebagai bukti rekaman CCTV Brigadir J berlutut memohon untuk diberikan hidup.
Hasilnya, tautan tersebut mengarahkan pada kanal jual beli produk perangkat kepolisian yang dijual di salah satu situs toko online.
Tempo juga menelusuri foto yang dibagikan di atas dengan menggunakan tools pencarian Google Search Image Image dan Yandex Search Image. Foto tersebut merupakan suntingan dari foto yang berbeda dan tidak terkait dengan peristiwa tewasnya brigadir Yosua.
Foto petugas polisi yang menunjuk layar CCTV misalnya diketahui merupakan foto petugas lalu lintas yang menunjuk layar CCTV terkait arus lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru di Pos Terpadu Letter U Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Foto tersebut merupakan bidikan Heru Rukanda dan tayang di situs AyoTasik.com pada minggu 26 Desember 2021.
Sementara itu, foto tahanan berbaju biru diketahui merupakan foto NA (25) warga Majalengka yang terduga sebagai pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10).
Foto tersebut merupakan bidikan fotografer Antara Andreas Fitri Atmoko pada saat rilis kasus di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin 3 Mei 2021. Foto ini digunakan oleh banyak situs berita di Indonesia, salah satunya suara.com.
Berikutnya, foto orang dengan kemeja oranye dengan tulisan tahanan adalah merupakan foto peristiwa saat tahanan Rutan Polda Metro Jaya ikut menyalurkan suaranya dalam Pemilu 2019. Situs berita Viva.co.id bahkan menggunakan foto yang sama sebagai ilustrasi foto tahanan Polda Metro Jaya pada salah satu beritanya.
Penjelasan sumber foto yang dimanipulasi
Rekaman CCTV di Kasus Brigadir Joshua
Dikutip dari TEMPO, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan saat ini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memeriksa sedikitnya 20 rekaman CCTV yang diambil dari 27 titik.
Rekaman yang diambil dimulai dari perjalanan istri Irjen Ferdy Sambo dan juga Brigadir J dari Magelang sampai Jakarta.
Polisi bahkan telah menemukan sejumlah rekaman kamera keamanan (CCTV) yang berisi perjalanan Brigadir Joshua dan keluarga Irjen Ferdy Sambo dari Magelang hingga ke Jakarta serta perjalanan ambulans yang membawa jenazah Yosua dari kediaman Sambo ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo, semua rekaman CCTV yang diperoleh penyidik saat ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan timsus sudah selesai. Namun informasi detail terkait posisi CCTV dan berapa jumlahnya baru akan dibuka pada sidang pengadilan.
“Jadi jangan terlalu detail, kalau detail itu masuk ke materi penyidikan. Nanti akan dibuka pada sidang pengadilan. Bukti itu harus diuji dan harus dipertanggungjawabkan penyidik di depan hakim nanti,” tutur Dedi.
Rekaman CCTV yang berisi perjalanan Brigadir Joshua dan keluarga Irjen Ferdy Sambo dari Magelang hingga ke Jakarta disiarkan Eksklusif CNN Indonesia pada 10 Agustus 2022.
Rekaman ini juga dapat dilihat pada kanal Youtube CNN Indonesia dengan judul “EXCLUSIVE! Jejak Rekaman CCTV Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua”.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan Fakta, unggahan yang disertai foto diklaim merupakan rekaman CCTV Brigadir J yang berlutut meminta untuk diberikan hidup, keliru.
Tautan yang dibagikan diketahui merupakan kanal jual beli produk perlengkapan pangkat polisi yang dijual di salah satu situs toko online. Sementara Foto yang diunggah adalah hasil suntingan dari tiga foto yang berbeda dan tidak terkait dengan peristiwa tewasnya Brigadir Yosua.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.