Tidak Terbukti, Klaim Seluruh Negara Eropa Sepakat Beli Gas Rusia dengan Rubel
Minggu, 24 April 2022 16:57 WIB
Sebuah video dengan judul Buntu Lawan Rusia!! Akhirnya Seluruh Negara Eropa Sepakat Beli Gas Rusia Dgn Rubel beredar di Facebook, 15 April 2022.
Video berdurasi 8 menit itu berisi pertemuan NATO yang dihadiri sejumlah pemimpin negara dunia. Pada bagian awal, narator dalam video itu mengatakan bahwa Eropa seperti menjilat ludah sendiri dengan terpaksa membeli gas Rusia dengan mata uang rubel. Hal ini membuat Putin tertawa.
“Eropa tak pedulikan harga dirinya. Eropa terpaksa membeli gas Rusia dengan mata uang rubel sebab terdesak keadaan. Beberapa negara setuju beralih ke pembayaran seperti itu, kata wakil perdana meteri Rusia.”
[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan dengan klaim bahwa seluruh negara Eropa sepakat beli gas Rusia dengan Rubel
PEMERIKSAAN FAKTA
Dari penelusuran media, hingga 22 April 2022, belum ada pemberitaan yang menyebut seluruh negara di Eropa sepakat membeli gas Rusia dengan rubel. Beberapa negara menyatakan menolak dan bersiap menghentikan impor gas dan minyak dari Rusia.
Pada 23 Maret 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pembayaran mata uang Rusia,rubel, untuk gas yang dijual ke negara-negara yang tidak ramah. Sebelumnya kontrak pembayaran pembeliaan gas dilakukan dengan mata uang Uni Eropa, Euro. Dikutip dari Reuters, pengumuman dari Rusia itu setelah negara-negara Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Tetapi Eropa sangat bergantung pada gas Rusia untuk pemanas dan pembangkit listrik, dan Uni Eropa terpecah mengenai apakah akan memberikan sanksi pada sektor energi Rusia. Gas Rusia menyumbang sekitar 40% dari total konsumsi Eropa. Impor gas UE dari Rusia tahun ini berfluktuasi antara 200 juta hingga 800 juta euro ($880 juta) per hari.
Setelah pengumuman Putin tersebut, Jerman dan Prancis menolak permintaan Vladimir Putin agar pembeli asing gas Rusia membayar dalam rubel sebagai pelanggaran kontrak yang tidak dapat diterima, menambahkan bahwa manuver itu sama dengan "pemerasan", seperti dilaporkan oleh France24.com, 31 Maret 2022.
Sealin Jerman dan Prancis, negara-negara besar Kelompok Tujuh (G7) juga menolak permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membayar gas dalam rubel.
Dikutip dari Fortune pada 6 April 2022, Menteri Energi Lituania Dainius Kreivys mengumumkan bahwa negara itu akan berhenti mengimpor gas Rusia, menjadi negara Eropa pertama yang melakukannya.
Negara tetangga Baltik, Latvia dan Estonia juga mengumumkan bahwa mereka juga akan mulai memboikot gas Rusia, di tengah penolakan internasional terbesar terhadap perang Putin di Ukraina.
Sejauh ini, baru negara Hungaria yang dilaporkan bersedia membayar gas dan minyak Rusia dalam rubels. Menunut otoritas Hongaria yang dikutip dari Hongaria Today, ketentuan pembelian gas tersebut berada di bawah perjanjian bilateral Hongaria dengan Rusia. Sedangkan ketentuan mata uang untuk pembayaran "hanyalah detail teknis".
Kumpulan video pertemuan para pemimpin negara itu, bukanlah pertemuan untuk menyetujui pembayaran gas dan minyak Rusia dalam rubels. Kegiataan itu adalah bagian dari sejumlah acara pertemuan NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
[CEK FAKTA] Tangkapan layar video pertemuan para pemimpin negara itu, bukanlah pertemuan untuk menyetujui pembayaran gas dan minyak Rusia dalam rubels. Kegiataan itu adalah bagian dari sejumlah acara pertemuan NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan fakta di atas, narasi dengan klaim akhirnya seluruh negara Eropa sepakat beli gas Rusia dengan Rubel adalah tidak terbukti. Hingga 22 April 2022, tidak semua negara di Eropa menyetujui membeli gas Rusia dengan Rubel.
Tim Cek Fakta Tempo