Keliru, Informasi tentang Teka-teki Kehadiran Ade Armando di Gedung DPR RI dari CNN Indonesia

Kamis, 14 April 2022 10:51 WIB

Keliru, Informasi tentang Teka-teki Kehadiran Ade Armando di Gedung DPR RI dari CNN Indonesia

Informasi yang diklaim berasal dari CNN Indonesia pada 11 April 2022 terkait kedatangan Ade Armando di gedung DPR RI, beredar di Twitter sejak Selasa 12 April 2022.  

Informasi itu berupa selebaran digital, berlogo media CNN Indonesia, dan memuat foto Ade Armando setelah dipukuli sekelompok massa.

Selebaran itu berjudul “Teka-teki kehadiran Ade Armando di gedung DPR RI, babak belur dihajar sekelompok orang, terjawab sudah.” Didalamnya tertulis informasi bahwa Tim CNN telah mengkonfirmasi ke Ade Armando bahwa Ia datang ke gedung DPR RI karena diminta oleh Adian Napitupulu. Dia diminta datang untuk meredam aksi mahasiswa yang saat itu berunjuk rasa.

Lalu datanglah sekelompok orang yang melukai Ade. Disebut juga bahwa hasil penelusuran tim CNN, pelaku pengeroyokan itu adalah ormas GMBI Binaan Kepolisian. 

Benarkah informasi itu berasal dari CNN Indonesia?

Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim informasi tentang teka-teki kehadiran Ade Armando di gedung DPR RI dari CNN Indonesia

PEMERIKSAAN FAKTA 

Dengan pencarian menggunakan kata kunci, Tempo tidak menemukan berita tersebut dipublikasikan oleh CNN Indonesia. 

Dalam pernyataan pada 12 April 2022, Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari, mengatakan bahwa selebaran tersebut tidak dibuat oleh CNN Indonesia. Demikian juga situs cnnindonesia.com tidak pernah mempublikasikan berita dengan konteks seperti narasi yang beredar. 

“Gambar tangkapan layar di atas, bukan tulisan dan atau dibuat oleh CNNindonesia.com, dan tidak pernah diterbitkan di situs CNNIndonesia.com,” tulis Titin Rosmasari, yang dimuat di akun Twitter CNN Indonesia, 12 April 2022. 

Beredarnya informasi keliru itu dianggap dapat menimbulkan keonaran di masyarakat dan menimbulkan konotasi negatif pada CNN Indonesia.

“Kejahatan penyebaran dan pembuatan gambar tersebut telah dilaporkan kepada pihak berwenang,” kata dia. 

Hingga artikel ini diturunkan, dua orang tersangka pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando telah ditangkap tim Polda Metro Jaya. Dikutip dari Tempo, Polisi masih memburu empat pelaku yang telah berhasil teridentifikasi. Tubagus mengatakan dua orang tersangka pengeroyokan Ade Armando itu tidak berstatus sebagai mahasiswa. Keduanya merupakan wiraswasta. Ade Armando dikeroyok sejumlah orang usai bubaran demo BEM SI yang digelar pada Senin, 11 April 2022 lalu. 

Sebelumnya, selebaran digital dengan mencatut logo CNN Indonesia pernah beredar pada 16 April 2020. Poster itu berisi informasi tentang bentrok antara TNI penjaga perbatasan dengan Polri di Papua. Menurut poster tersebut, bentrokan itu dipicu oleh masuknya tenaga kerja asing (TKA) Cina ilegal di perbatasan.

Hasil pemeriksaan fakta Tempo saat itu, CNN Indonesia tidak pernah menayangkan video, foto, ataupun berita sebagaimana yang tercantum dalam poster tersebut. Bentrok TNI-Polri di Papua itu pun, yakni pada 12 April 2020, bukan dipicu oleh masuknya TKA Cina ilegal, melainkan urusan sewa motor.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, selebaran yang berisi klaim berita CNN Indonesia tentang teka-teki kehadiran Ade Armando di gedung DPR RI adalah keliru. CNN Indonesia tidak pernah menerbitkan informasi tersebut.

Tim Cek Fakta Tempo________________

Riset Penulisan Cek Fakta

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarakat.

Anda bisa berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut: Survei CekFakta