Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Anak-anak Diekspor ke Thailand untuk Diambil Organnya

Selasa, 15 Maret 2022 16:10 WIB

Keliru, Anak-anak Diekspor ke Thailand untuk Diambil Organnya

Sebuah narasi dengan klaim tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand dan akan diambil organnya, beredar di Facebook 14 Maret 2022. Unggahan ini memuat foto sebuah truk dan tiga foto yang menunjukkan seorang anak diikat di dalam kardus. 

Peristiwa itu diklaim terjadi di Bukit Kayu Hitam, saat polisi menahan sebuah truk pengangkut ayam. “Ternyata di atas truk tersebut ada 6 anak-anak, 3 dari mereka tidak bisa berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya.”

Narasi berikutnya menyebut bahwa anak-anak itu akan dikemas dalam kotak dan diletakkan di tengah truk yang membawa ayam. 

Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim anak-anak diekspor ke Thailand untuk diambil organnya

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa foto anak dalam kardus itu bukan untuk diekspor ke Thailand untuk diambil organnya. Anak dalam foto itu adalah korban pembunuhan di Kalideres, Jakarta pada 2015 silam. 

Dengan menggunakan reverse image tools milik Yandex dan Tineye, Tempo mendapatkan bahwa foto anak dalam kardus tersebut muncul sejak 2015 hingga 2022 di berbagai media sosial sebagai misinformasi atau informasi yang keliru.

Pada 2015, foto ini bahkan beredar di Facebook Vietnam seperti diulas oleh situs media setempat, Xahoi. Media ini menulis bahwa anak di dalam kardus ini adalah korban perdagangan anak dari Malaysia yang akan dijual ke Thailand. Bocah tersebut dibius oleh sekelompok orang dan diikat dan dimasukkan ke dalam kotak kardus bersama truk pengantar.

Tempo mendapatkan petunjuk lewat media tersebut, bahwa kasus ini terjadi di Jakarta. Mayat bocah tersebut ditemukan pada Jumat (2 Oktober 2015) di Kalideres, Jakarta Barat, Indonesia. Identitas anak tersebut diidentifikasi sebagai Putri Nur Fauziah, anak ketiga dari pasangan Asep Saepuloh dan Ida Fitriyani. Putri diculik sepulang sekolah.

Saat ditemukan, bocah tersebut sudah meninggal sekitar 4 jam. Tubuh Putri benar-benar telanjang, dengan banyak luka dan memar di tubuh, alat kelamin dan anus menunjukkan tanda-tanda penganiayaan. Polisi juga menemukan di dalam kotak beberapa pakaian yang diyakini milik anak tersebut.

Tempo menelusuri arsip pemberitaan pada 2015 dan berita mengenai kasus ini banyak ditulis oleh media di Indonesia. 

Situs Medcom.id menuliskan peristiwa mengenaskan itu pada 4 Oktober 2015 dengan judul Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan. Berita ini menyebut bahwa korban bernama Putri Nur Fauziah, berusia 9 tahun. Ciri-ciri meninggalnya identik dengan foto yang tersebar.

Kisah pembunuhan sadis itu juga ditulis Tempo.co pada 6 Oktober 2015 berjudul Detik-detik Sebelum Bocah Itu Dibunuh dalam Kardus

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan dengan narasi tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand adalah keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO