Keliru, CEO Pfizer Ditangkap FBI karena Penipuan dan Pemalsuan Data Vaksin

Senin, 8 November 2021 23:20 WIB

Keliru, CEO Pfizer Ditangkap FBI karena Penipuan dan Pemalsuan Data Vaksin

Berita berjudul Breaking News! CEO Pfizer Ditangkap, Didakwa dengan Penipuan, Pemalsuan Data Vaksin terbit di situs hajinews.id pada 8 November 2021. Dalam berita itu disebutkan bahwa CEO Pfizer Albert Bourla menghadapi tuduhan penipuan atas perannya dalam menipu pelanggan tentang efektivitas “vaksin” COVID-19, dituduh memalsukan data, dan membayar suap besar.

Hajinews.id mengutip berita itu dari situs berbahasa Inggris, Conservative Beaver berjudul CEO of Pfizer arrested by the FBI, charged with fraud – media blackout as #PfizerGate trends, pada 5 November 2021. 

Menurut agen FBI, seperti yang ditulis Conservative Beaver, Pfizer berbohong tentang efektivitas vaksin, dan menyesatkan pelanggan tentang efek samping serius yang dapat dihasilkan vaksin. Pfizer dituduh membayar pemerintah dan media arus utama untuk tetap diam. 

Tangkapan layar dua unggahan yang mengklaim CEO Pfizer ditangkap FBI karena penipuan dan pemalsuan data vaksin

PEMERIKSAAN FAKTA

Dari hasil pemeriksaan fakta yang dipublikasikan media luar negeri dan organisasi pemeriksa fakta, tidak ada bukti-bukti bahwa CEO Pfizer Albert Bourla ditangkap oleh FBI. 

Organisasi pemeriksa fakta di Amerika Serikat, Snopes, menulis, ketika situs Conservative Beaver menerbitkan berita tentang penangkapan tersebut pada 5 November 2021, Albert Bourla justru muncul di CNN. Dia diwawancarai terkait obat yang dikembangkan oleh Pfizer untuk melawan Covid-19, sesuatu yang akan sulit dilakukan jika dia benar-benar ditangkap karena penipuan.

Kanal CNN di Youtube mempublikasikan wawancara antara jurnalis CNN John Berman dengan Albert Bourla, CEO Pfizer, setelah Pfizer mengumumkan pil eksperimentalnya yang dirancang untuk memerangi virus corona, mengurangi risiko rawat inap dan kematian bagi pasien berisiko tinggi yang mengambil bagian dalam uji coba obat tersebut. Dalam video tersebut, Bourla berbicara sepanjang 6 menit dengan latar rak buku. 

Di hari yang sama, Albert Bourla juga muncul dalam wawancara bersama Televisi CNBC selama 5 menit tentang obat oral yang dikembangkan Pfizer. 

Albert Bourla muncul dalam wawancara bersama Televisi CNBC selama 5 menit tentang obat oral yang dikembangkan Pfizer

Tentang situs Conservative Beaver 

Menurut penilaian Media Bias Fact Check, organisasi nirlaba untuk memeriksa bias media di Amerika Serikat, situs Conservative Beaver adalah situs berita dan opini konservatif yang berdiri tahun 2020 di Kanada, dijalankan secara anonim dan secara rutin menerbitkan informasi yang menyesatkan atau salah.  Situs web tidak memiliki transparansi karena tidak mencantumkan nama yang terkait dengan situs web atau kepemilikan.

Media Bias Fact Check mengkategorikan situs Conservative Beaver adalah bias berdasarkan penggunaan sumber yang buruk, kurangnya transparansi, dan seringnya publikasi informasi palsu dan berita palsu yang sebenarnya.

Politifact, organisasi pemeriksa fakta kredibel lainnya di Amerika Serikat, mendokumentasikan satu berita palsu yang diterbitkan situs Conservative Beaver pada 10 Januari 2021. Saat itu, situs Conservative Beaver menerbitkan berita palsu yang memuat informasi penangkapan Paus Fransiskus sehubungan dengan 80 dakwaan termasuk kepemilikan pornografi anak, perdagangan manusia, inses, kepemilikan obat-obatan terlarang dan penipuan.  

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan berita berjudul CEO Pfizer Ditangkap, Didakwa dengan Penipuan, Pemalsuan Data Vaksin adalah keliru. Situs Conservative Beaver yang menjadi rujukan hajinews.id telah dinilai sebagai situs yang bias dan tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Pada awal Januari 2021, situs ini menerbitkan berita palsu tentang penangkapan Paus Fransiskus. Saat ini dengan pola mirip, situs Conservative Beaver membuat klaim tentang penangkapan CEO Pfizer. 

Tim Cek Fakta Tempo