Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Barcode dengan Angka Awal 729 dan 871 Tandakan Produk Israel

Jumat, 4 Juni 2021 13:12 WIB

Sesat, Barcode dengan Angka Awal 729 dan 871 Tandakan Produk Israel

Klaim bahwa kode batang dengan angka awalan 729 dan 871 pada suatu produk menandakan produk tersebut merupakan buatan Israel beredar di media sosial. Klaim itu disertai dengan ajakan untuk memboikot produk Israel. Klaim tersebut menyebar seiring dengan memanasnya konflik antara Israel dan Palestina baru-baru ini.

Di Facebook, klaim tersebut dibagikan oleh akun ini pada 17 Mei 2021. Klaim itu dibagikan bersama foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah disunting serta gambar dua kode batang yang masing-masing menunjukkan angka awalan 729 dan 871. Hingga artikel ini dimuat, unggahan ini telah mendapatkan lebih dari 400 komentar.

Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim menyesatkan terkait kode batang atau barcode yang terdapat dalam foto yang diunggahnya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, organisasi nirlaba yang memberikan nomor unik dalam kode batang adalah GS1. Dalam laman resminya, GS1 memuat daftar yang memuat angka awalan kode batang untuk setiap entitas. Angka awalan 729 merupakan kode GS1 Israel. Namun, angka 870-879 merupakan kode GS1 Belanda.

Situs Barcoding menyatakan telah menerima banyak email dan komentar tentang cara menguraikan negara asal produk melalui kode batang. Sementara tiga digit pertama tidak menunjukkan di negara mana produk itu diproduksi, mereka menunjukkan negara tempat perusahaan yang membuat produk berada.

Artinya, perusahaan tersebut berkantor pusat, atau memiliki kantor di lokasi tersebut, tapi produk tersebut bisa saja dibuat di negara lain. Karena perusahaan harus mengajukan awalan GS1, mereka hanya menyatakan di mana mereka berada untuk menerima awalan mereka, dan dapat memilih untuk memproduksi produk mereka di mana saja.

Dikutip dari Barcodes Indonesia, terdapat tiga tipe kode batang atau barcode ritel, yakni:

  • EAN13: 13 digit nomor unik barcode global yang digunakan pada sebagian besar negara selain Amerika Serikat dan Kanada.
  • EAN8: nomor unik barcode yang lebih kecil yang diperuntukan kepada produk yang ukurannya sangat kecil - sangat sulit didapat dan hanya tersedia di GS1. EAN8 adalah barcode sejumlah 8 digit. Artinya, nomor yang tersedia terbatas, dan karenanya GS1 menjaganya dengan hati-hati. Jadi, untuk mendapatkannya, Anda perlu mengirimkan bukti bahwa produk Anda sangat kecil, dan menunggu untuk melihat apakah GS1 menyetujuinya.
  • UPC (atau UPC-A): 12 digit nomor unik barcode global yang umumnya digunakan di AS dan Kanada, tapi dapat juga digunakan di seluruh dunia.

Nationwide Barcode, sebuah perusahaan yang menyediakan barcode untuk bisnis di AS dan Kanada, menyatakan cara terbaik untuk memastikan asal sebuah produk yaitu dengan membaca label di toko saat membeli makanan atau produk lainnya. Banyak produk tidak lagi menunjukkan informasi di mana mereka dibuat, hanya memberikan informasi di mana distributor berada.

Barcode EAN dan UPC berasal dari GS1. Jika suatu pihak membeli awalan kode batang dari GS1 atau membeli kode batang dari perusahaan seperti Nationwide Barcode, kode batang akan menunjukkan negara tempat awalan tersebut berasal, terlepas dari di mana perusahaan itu memproduksi produk mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kode batang dengan angka awalan 729 dan 871 pada suatu produk menunjukkan bahwa produk tersebut buatan Israel, menyesatkan. Kode batang dengan angka awalan 729 merupakan kode GS1 Israel. Sementara kode batang dengan angka awalam 871 merupakan kode GS1 Belanda. Namun, angka awalan GS1 hanya menyatakan di mana perusahaan tersebut berlokasi, tapi mereka dapat memilih untuk memproduksi produk di mana saja di dunia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id