Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Ini Video Orang Bergelimpangan di India karena Tsunami Covid

Senin, 26 April 2021 13:30 WIB

Keliru, Klaim Ini Video Orang Bergelimpangan di India karena Tsunami Covid

KLAIM

Video yang diklaim sebagai video kondisi terkini di India beredar di media sosial dan WhatsApp. Video yang merupakan gabungan dari empat cuplikan itu memperlihatkan suasana kacau di sebuah daerah di mana terdapat sejumlah warga yang bergelimpangan, baik di jalan maupun di trotoar. Tampak pula sebuah ambulans dan mobil polisi dengan suara sirine yang meraung-raung.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, India diterjang "tsunami Covid". Karena melonjaknya kasus infeksi virus Corona di sana, berbagai rumah sakit di New Delhi, ibukota India, hingga pelosok daerah terpaksa menolak pasien karena kehabisan ranjang dan persediaan oksigen. Kekurangan oksigen pun dialami oleh ambulans-ambulans.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video itu menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar ini ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa video-video itu tidak terkait dengan pandemi Covid-19. Berikut fakta atas empat cuplikan itu:

Cuplikan 1, 2, dan 3

Cuplikan-cuplikan ini memperlihatkan peristiwa bocornya gas kimia di lokasi industri LG Polymers di Desa Venkatapuram, Visakhapatnam, India, pada 6 Mei 2020. Cuplikan-cuplikan yang identik terdapat dalam video berita yang dimuat oleh kanal YouTube milik media India, Times Now, pada 7 Mei 2020 yang berjudul "Deadly gas leak at LG Polymers factory in Visakhapatnam; Over 250 hospitalized".

Dalam keterangannya, Times Now menulis: "Kebocoran gas kimia dilaporkan terjadi di area industri LG Polymers di Desa Venkatapuram, Visakhapatnam. Enam orang tewas dan lebih dari 250 orang dirawat di rumah sakit. Tim NDRF (National Disaster Response Force) tiba tepat waktu dan gas telah dinetralkan. FIR (First Information Report) juga telah terdaftar. Proses evakuasi masih berlangsung."

Cuplikan-cuplikan itu juga identik dengan yang terlihat dalam video berita yang diunggah oleh kanal YouTube milik media India, Indian Express Online, pada 7 Mei 2020. Video tersebut berjudul "Gas leaks from Visakhapatnam's LG Polymers plant, area vacated". Menurut laporan Indian Express Online, warga mengeluhkan bahwa kebocoran gas itu menyebabkan sensasi terbakar di mata, ruam di badan, dan sesak napas.

Cuplikan 4

Cuplikan ini juga terdapat dalam video berita yang diunggah oleh kanal YouTube Indian Express Online pada 7 Mei 2020 dengan judul "Gas leaks from Visakhapatnam's LG Polymers plant, area vacated". Sama seperti cuplikan lainnya, cuplikan ini pun memperlihatkan peristiwa kebocoran gas kimia di area industri LG Polymers di Desa Venkatapuram, Visakhapatnam, India, pada 6 Mei 2020.

Pernah beredar sebelumnya

Cuplikan-cuplikan tersebut pernah beredar sebelumnya, pada pertengahan Mei 2020, namun dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, video-video ini diklaim sebagai video serangan serangan serangga beracun di India. Tim CekFakta Tempo telah memverifikasi klaim tersebut pada 15 Mei 2020 dan menyatakannya keliru, karena video itu menunjukkan peristiwa kebocoran gas di Visakhapatnam, India.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video tersebut adalah video kondisi terkini di India, yang sedang mengalami "tsunami Covid" akibat melonjaknya kasus infeksi virus Corona di sana, keliru. Video itu merupakan gabungan dari empat cuplikan yang semuanya menunjukkan peristiwa kebocoran gas di Visakhapatnam, India, pada Mei 2020.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id