Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Ini Foto-foto Karyawan J&T Mogok Kerja Akibat Potong Gaji

Senin, 8 Februari 2021 17:49 WIB

Keliru, Klaim Ini Foto-foto Karyawan J&T Mogok Kerja Akibat Potong Gaji

Sejumlah foto yang memperlihatkan ribuan paket yang tersebar berantakan di sebuah gudang beredar di media sosial. Beberapa truk yang tampak dalam foto-foto tersebut bertuliskan J&T Express. Tertera pula narasi bahwa peristiwa dalam foto-foto itu terkait dengan karyawan J&T Express yang mogok kerja akibat dipotongnya gaji mereka.

Di Facebook, foto-foto itu dibagikan salah satunya oleh akun ini pada 7 Februari 2021. Hingga kini, unggahan tersebut telah mendapatkan 38 reaksi dan 12 komentar serta dibagikan sebanyak 79 kali.

Foto-foto yang diunggah di Facebook yang mencantumkan klaim keliru soal kondisi sebuah gudang milik J&T Express.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto-foto di atas dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan sejumlah pemberitaan bahwa peristiwa dalam foto-foto itu bukan terjadi di Indonesia, melainkan di Malaysia. Karyawan J&T melempar paket-paket itu karena menuntut pembagian bonus, bukan karena dipotongnya gaji mereka.

Foto-foto itu berasal dari video milik akun TikTok asal Malaysia, @nonihassan7, pada 7 Februari 2021. Akun ini menulis narasi, “Cepat atau lambat. Harap barang aku selamat #foryourpage #viral #jnt.” Namun, sehari kemudian, pemilik akun ini mengunggah video yang berisi penjelasan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi di Malaysia, bukan di Indonesia. Ia juga mengatakan peristiwa itu tidak terjadi di semua gudang J&T di Malaysia.

Kanal YouTube milik Kompas.com, Kompascom Reporter on Location, pun pernah memuat rekaman milik akun @nonihassan7 tersebut dalam video beritanya pada 8 Februari 2021. Menurut penjelasan dalam video ini, video yang viral itu memperlihatkan kurir pengiriman barang J&T Express Perak, Malaysia, yang mengobrak-abrik paket di gudang. Dilansir dari media Malaysia, Sinar Harian, pihak J&T Express Perak telah meminta maaf pada 7 Februari 2021.

"Kami dari pihak J&T Express Perak. Belakangan ini, beredar sebuah video di media sosial tentang pekerja yang tidak mengikuti SOP dan melempar paket pelanggan. Kami ingin memohon maaf dan menjelaskan bahwa tidak ada isu pemotongan gaji antara pihak perusahaan dan pekerja J&T Express Perak. Kami ingin menjelaskan bahwa kami tidak ada melakukan tindakan mogok kerja," demikian penjelasan dari pihak J&T Express Perak.

Video permintaan maaf berdurasi 57 detik itu juga diunggah ke Facebook oleh akun resmi J&T Express Perak pada 7 Februari 2021. Permintaan maaf pun disampaikan oleh manajemen J&T Express Malaysia lewat keterangan pers yang diunggah ke akun Facebook resminya pada tanggal yang sama. "Pertama-tama, kami menyampaikan permintaan maaf yang terdalam kepada semua warga Malaysia," demikian narasi awal dalam keterangan pers itu.

Menurut J&T Express Malaysia, perusahaan telah memberi karyawan bonus akhir tahun sesuai ketentuan terkait serta Undang-Undang Ketenagakerjaan Malaysia. Bonus penuh dibayarkan kepada karyawan yang telah bekerja selama minimal 1 tahun. "Bagi karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun, bonus diberikan sesuai dengan lamanya waktu kerja. Sayangnya, beberapa karyawan tidak mengetahui dengan jelas skema pembayaran ini."

Ketidaktahuan itu pun berujung pada pelemparan paket-paket pelanggan pada 4 Februari 2021. Ada karyawan yang menghasut beberapa karyawan lain untuk membuat keributan bersama dan mengunggah video tersebut ke media sosial. "Manajemen kami di Perak segera menangani dan mengklarifikasi indisen itu. Pada 5 Februari 2021, para karyawan telah kembali ke status kerja normal mereka dan secara aktif memilih dan memproses paket pelanggan."

Terkait klaim bahwa J&T Express Malaysia melakukan pemotongan gaji karyawan, mereka juga mengklarifikasi bahwa J&T tidak akan memotong atau berhutang kepada karyawan. "Dan dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia menerima pengawasan dan inspeksi oleh publik atau lembaga terkait," demikian penjelasan dari J&T Malaysia.

Manajemen J&T Express Indonesia juga telah mengklarifikasi video tersebut. Elena, juru bicara J&T Express Indonesia, menjelaskan bahwa peristiwa dalam video yang viral itu bukan terjadi di Indonesia, melainkan di Malaysia. Elena mengklaim seluruh pengiriman paket pelanggan J&T Express Indonesia saat ini berjalan lancar dan sesuai prosedur operasional. “J&T Express berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” katanya seperti dilansir dari Kompas.com.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto-foto di atas adalah foto-foto karyawan J&T yang mogok kerja akibat dipotongnya gaji mereka, keliru. Foto-foto itu berasal dari video yang memperlihatkan kurir pengiriman barang J&T Express Perak, Malaysia, yang mengobrak-abrik paket di gudang. Dalam video permintaan maafnya, mereka menyatakan tidak pernah melakukan mogok kerja. Insiden yang terjadi pada 4 Februari 2021 tersebut pun dipicu oleh masalah pembagian bonus, bukan pemotongan gaji.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id