Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Ini Video Perang antara FPI dan Suku Dayak

Jumat, 18 Desember 2020 13:22 WIB

Keliru, Klaim Ini Video Perang antara FPI dan Suku Dayak

Video yang memperlihatkan kericuhan di sebuah kota beredar di media sosial. Video ini diklaim sebagai video perang antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Suku Dayak. Video tersebut beredar di tengah penyelidikan peristiwa penembakan anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 7 Desember 2020 lalu oleh polisi.

Di Facebook, tautan video itu, yang berasal dari YouTube, dibagikan oleh akun Jaka Lelana pada 11 Desember 2020. Video ini berjudul "Perang dayak vs fpi terbaru 2020. Fpi keok? Simak vidionya". Akun tersebut juga mengunggah tautan itu di kolom komentar sebuah unggahan grup Facebook Pecinta dan Pembela Islam pada 16 Desember 2020.

Sementara pengunggah video tersebut di YouTube adalah kanal Tirto Geni. Video yang dibagikan pada 15 November 2020 itu telah berganti judul menjadi "Perang dayak vs fpi terbaru 2020. Fpi terbirit birit? Simak vidio nya. Borneo Tribal war". Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 3.500 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan video kanal YouTube Tirto Geni yang memuat klaim hoaks terkait FPI dan Suku Dayak.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menonton video berdurasi 5 menit 39 detik itu secara menyeluruh. Pada menit 5:05, terdengar suara seorang pria dalam video itu yang berkata, "Tujuan kita Terry Ibrahim." Berbekal petunjuk ini, Tempo pun menelusuri pemberitaan di mesin pencari gambar Google Images dengan kata kunci "Terry Ibrahim".

Lewat cara tersebut, Tempo menemukan dua foto dari dua situs media yang identik dengan cuplikan dalam video di atas. Foto pertama, yang dimuat oleh Kalimantan-news.com dalam beritanya pada 12 November 2020, identik dengan cuplikan pada detik ke-30 hingga ke-36.

Foto di situs Kalimantan-news.com (kiri) dan gambar tangkapan layar cuplikan video unggahan kanal YouTube Tirto Geni (kanan).

Kesamaan terlihat pada spanduk berwarna biru tua yang terpasang di sebuah rumah yang bertuliskan "JaDi Center" dengan warna kuning. Ada pula sejumlah bendera yang terpasang di depan rumah tersebut yang berwarna biru, kuning, putih, dan hijau.

Foto yang dimuat dalam berita yang berjudul "Pasukan Merah Jemput Terry Ibrahim di Posko Koalisi Adil Bersatu" itu diberi keterangan sebagai berikut: "Pasukan Merah Saat Menjemput Terry Ibrahim di Posko Koalisi Adil Bersatu, Jalan Lintas Melawi, Kamis 12 Oktober 2020."

Sementara foto kedua, yang dimuat oleh Indo Globe News dalam beritanya pada 13 November 2020, identik dengan cuplikan pada menit 3:02. Kesamaan terlihat pada spanduk berwarna hitam yang bertuliskan "Warkop". Foto ini diberi keterangan: "Pasukan Merah Rajank Bangkule Melakukan Aksi Demo Depan Kedai Kopi Abah Sintang."

Foto di situs Indo Globe News (kiri) dan gambar tangkapan layar cuplikan video unggahan kanal YouTube Tirto Geni (kanan).

Menurut berita Kalimantan-news.com, pada 12 November 2020, Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau yang kerap disebut Pasukan Merah menjemput Terry Ibrahim di Posko Koalisi Adil Bersatu di Jalan Lintas Melawi, Sintang, Kalimantan Barat. Terry merupakan salah satu anggota DPRD Kalbar.

Penjemputan itu dilakukan karena Terry tidak kunjung hadir dalam pertemuan bersama Pasukan Merah. Sebelumnya, pada 31 Oktober 2020, Terry dihukum adat oleh Pasukan Merah. Hukuman itu dijatuhkan setelah melalui sidang adat yang difasilitasi oleh Forum Ketemenggungan Adat Dayak Kabupaten Sintang.

Sidang ini digelar karena Pasukan Merah merasa dirugikan atas tudingan Terry. Saat berkampanye di Desa Lepong Pantak Ketungau Hilir, Terry menyatakan bahwa Pasukan Merah telah menurunkan baliho salah satu calon Bupati Sintang. Sidang pun menjatuhkan hukum Adat Neraka Basa, Adat Kesupan, dan Adat Mali terhadap Terry.

Menurut berita Indo Globe News, Pasukan Merah meminta Terry menyelesaikan permasalahan adatnya itu secara damai di rumah adat Betang Tampun Juah di Desa Jerora. Namun, permintaan itu tidak diindahkan. Pasukan Merah pun menjemput Terry di poskonya di Jalan Lintas Melawi.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah video perang antara FPI dan Suku Dayak keliru. Video tersebut sama sekali tidak terkait dengan FPI, Video itu memperlihatkan aksi penjemputan Terry Ibrahim oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau yang kerap disebut Pasukan Merah di Jalan Lintas Melawi, Sintang, Kalimantan Barat. Terry merupakan salah satu anggota DPRD Kalbar. Penjemputan itu dilakukan terkait kasus adat antara Pasukan Merah dan Terry.

EOLIA PRATAMA | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id