Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Foto Bocah yang Tidur di Atas Lukisan Ibu yang Disebut Korban Perang Irak

Rabu, 2 Desember 2020 19:28 WIB

Keliru, Foto Bocah yang Tidur di Atas Lukisan Ibu yang Disebut Korban Perang Irak

KLAIM

Foto yang memperlihatkan bocah perempuan tengah tertidur di atas lukisan sosok ibu beredar di media sosial. Foto itu diklaim sebagai foto bocah perempuan yang kehilangan keluarganya akibat perang di Irak, yang tidur di atas lukisan sosok ibunya yang telah meninggal. Lukisan itu dibikin di lantai panti asuhan tempat bocah tersebut tinggal.

Di Facebook, salah satu akun yang membagikan foto itu adalah akun KataKita, tepatnya pada 1 Desember 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 4.600 reaksi dan 217 komentar serta dibagikan sebanyak 436 kali. Berikut sebagian narasi dalam unggahan akun KataKita:

"Foto ini menggambarkan situasi dampak perang di Irak. Seorang gadis kecil yang kehilangan keluarga akibat perang, melukis sosok ibunya yang telah meninggal di lantai panti asuhan anak yatim piatu tempat tinggalnya. Sebelum tidur, gadis kecil ini dengan hati-hati melepaskan sepatunya, meletakkan tubuhnya di atas lukisan, tepat di dada "ibu" untuk kemudian tertidur."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook KataKita.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto itu dengan reverse image tool Source, Google, dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut telah beredar di internet sejak 2014 dan tidak ada kaitannya dengan perang di Irak.

Foto yang identik pernah dimuat oleh situs Iroon.com pada 17 Agustus 2014 dengan judul “Unreality: Bahareh Bisheh's photography”. Foto yang sama juga pernah dimuat oleh situs Childreninfamilies.org pada 26 Februari 2016. Situs ini menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan karya fotografer sekaligus seniman Iran yang bernama Bahareh Bisheh.

Dikutip dari Childreninfamilies.org, bocah perempuan dalam foto tersebut merupakan salah satu saudara sepupu Bisheh. Foto itu diambil ketika saudara sepupu Bisheh itu tertidur di trotoar di luar rumah mereka. Namun, foto ini kemudian menghebohkan media sosial karena dibagikan bersama kisah tentang anak yatim-piatu yang merindukan ibunya.

Foto tersebut pertama kali diunggah oleh Bisheh di situs stok foto Flickr pada 15 Juli 2012. Foto tersebut diberi keterangan "I Have a Mother... photo By: Baharer bisheh from iran". Foto itu pun banyak mendapatkan komentar. Dalam kolom komentar, Bisheh menjawab beberapa pertanyaan tentang kisah di balik foto tersebut.

Bisheh memastikan bahwa gadis kecil dalam foto itu adalah sepupunya. Bocah ini, menurut dia, benar-benar tertidur di aspal tepat di luar rumah Bisheh. "Dia pasti bermain selama beberapa waktu dan hanya berbaring untuk beristirahat, tapi kemudian tertidur. Saya menggunakan kursi untuk mengambil foto ini sembari berdiri,” katanya.

Bisheh juga menyatakan bahwa foto tersebut tidak ada hubungannya dengan panti asuhan. “Tidak ada panti asuhan yang terkait dan tidak ada kisah tragis di balik ini. Saya mengambil kesempatan ini untuk menjadi kreatif. Ini adalah gaya fotografi,” ujar Bisheh.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah foto bocah perempuan yang kehilangan keluarganya akibat perang di Irak, yang tidur di atas lukisan sosok ibunya yang telah meninggal, keliru. Foto tersebut diabadikan oleh fotografer sekaligus seniman asal Iran yang bernama Bahareh Bisheh. Menurut Bisheh, bocah dalam foto tersebut adalah sepupunya yang tengah tertidur di aspal di depan rumahnya.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id