Klaim Ini Video Pengusiran FPI Semarang di Tengah Penolakan Safari Rizieq Shihab Menyesatkan
Senin, 23 November 2020 18:58 WIB
Video yang diklaim sebagai video pengusiran Front Pembela Islam atau FPI oleh warga Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Video ini beredar seiring dengan munculnya berbagai aksi penolakan terhadap rencana safari dakwah pemimpin FPI, Rizieq Shihab, ke sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, terlihat seorang pria yang sedang menyampaikan alasan penolakannya terhadap FPI di Semarang. Di pojok kanan atas video itu, terdapat logo Tribun Jateng. Ada pula teks yang tertulis di video tersebut, "FPI Di Usir dari Semarang...."
Di Facebook, video tersebut dibagikan salah satunya oleh akun Annaz Osing pada 20 November 2020 dengan narasi sebagai berikut: “FPI diusir dari kota Semarang. Semoga kota2 lain segera mengikuti.” Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 57 ribu reaksi dan dibagikan 6.400 kali.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Annaz Osing.
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, video itu merupakan video lama. Video tersebut telah beredar di internet sejak April 2017 dan tidak terkait dengan munculnya berbagai aksi penolakan terhadap rencana safari dakwah Rizieq Shihab ke sejumlah daerah di Indonesia.
Untuk memverifikasi klaim dalam unggahan akun Annaz Osing, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Selanjutnya, gambar-gambar itu ditelusuri jejak digitalnya dengan reverse image tool Google.
Hasilnya, ditemukan bahwa video itu diambil dari video yang pernah ditayangkan oleh kanal YouTube Tribun Jateng pada 13 April 2017. Video itu berjudul “GEGER Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang”. Video tersebut memperlihatkan dialog antara tokoh FPI Jateng dengan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) di Semarang.
Video itu diambil di sebuah rumah di Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara. Menurut laporan Tribun Jateng, beberapa orang akan meresmikan FPI di Semarang. Namun, puluhan ormas dan warga Semarang menolak, bahkan menggagalkan acara peresmian tersebut.
Video serupa juga pernah dimuat oleh kanal milik stasiun televisi NET Biro Jawa Tengah pada tanggal yang sama. Dalam keterangan video tersebut, dijelaskan bahwa debat alot mewarnai proses mediasi ormas di Semarang dengan FPI. Selain membentuk Dewan Pimpinan Wilayah Kota Semarang, FPI Jateng berencana menunjuk tujuh pengurus. Massa dari 18 ormas meminta acara tersebut dibubarkan.
Peristiwa ini juga pernah diberitakan oleh Tempo pada 14 pril 2017. Kepengurusan FPI di Semarang batal dikukuhkan usai sejumlah ormas mendatangi rumah tokoh insiator FPI Semarang, Zaenal Arifin, di Jalan Pergiwati, Semarang.
Setelah mediasi yang berlangsung panas, pertemuan antara FPI dan perwakilan 15 ormas akhirnya dimediasi oleh kepolisian. “Kami mediasi, sudah tercapai kesepakatan, prinsip tak perlu ada FPI di Semarang, tak perlu dibentuk, lantik, dan kukuhkan,” kata Kepala Porestabes Semarang, Komisaris Besar Abioso Seno Aji, pada 13 April 2017.
Beberapa ormas yang menolak kehadiran FPI di Semarang kala itu antara lain Garda Nusantara, Persatuan Alumni (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Garda Nasionalis, Patriot Indonesia, Laskar Nusantara, Banteng Muda Indonesia (BMI), dan Laskar Merah Putih.
Penolakan safari dakwah Rizieq Shihab
Rencana safari dakwah Rizieq Shibab ke sejumlah daerah dalam beberapa waktu ke depan menuai penolakan. Massa yang menolak kehadiran pemimpin FPI tersebut antara lain berada di daerah Cianjur, Jawa Barat; Serang, Banten; Medan, Sumatera Utara; Sidoarjo, Jawa Timur; dan Solo, Jawa Tengah.
Dilansir dari Suara.com, demonstran di Medan menolak kehadiran Rizieq dengan alasan telah menggelar kegiatan dengan pengumpulan massa di Tangerang, Jakarta, dan Bogor. Mereka juga mengecam pernyataan Rizieq yang dinilai sebagai ujaran kebencian dan dapat memecah belah umat. Penolak Rizieq di Medan ini datang dari Front Pembela Pancasila (FPP).
Di Banten, demonstrasi menolak kedatangan Rizieq dilakukan di Alun-alun Serang. Mereka yang berdemo adalah organisasi sayap Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) dan Peguron Jalak Banten juga berdemo.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat Abdurachim, juga menyatakan tidak akan mengeluarkan izin untuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19. Ini termasuk izin keramaian jika Rizieq akan menggelar kegiatan tablig akbar.
Di Sidoarjo, dilansir dari CNN Indonesia, demonstrasi digelar oleh Aliansi Massa Sidoarjo pada 21 November 2020. Mereka menolak kedatangan Rizieq karena dianggap memecah belah masyarakat. Sementara di Solo, aksi serupa dilakukan oleh Aliansi Warga Kota Solo, juga pada 21 November 2020.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah "video pengusiran FPI oleh warga Semarang, Jateng, di tengah penolakan safari dakwah Rizieq Shihab" menyesatkan. Video tersebut adalah video lama, diambil pada 13 April 2017, yang memperlihatkan penolakan sejumlah ormas di Semarang terhadap pembentukan FPI di kota mereka. Video ini pun tidak terkait dengan munculnya berbagai aksi penolakan terhadap rencana safari dakwah Rizieq ke sejumlah daerah di Indonesia.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke [email protected]