Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bukan Video Pemilik Toko yang Bunuh Diri di Roxy Mas karena Dagangannya Sepi Akibat Covid-19

Senin, 16 November 2020 15:49 WIB

Ini Bukan Video Pemilik Toko yang Bunuh Diri di Roxy Mas karena Dagangannya Sepi Akibat Covid-19

KLAIM

Video yang diklaim sebagai video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, viral di media sosial. Menurut klaim itu, pemilik toko merupakan suami-istri. Mereka bunuh diri karena dagangannya sepi dan hutangnya menumpuk akibat pandemi Covid-19.

Di Facebook, video tersebut diunggah salah satunya oleh akun Aryaibrahim2204, tepatnya pada 13 November 2020. Akun ini menulis narasi, "Di Roxy Mas Jkt, bos toko bunuh diri loncat dari atas yg cowok dulu, menyusul bininya...katanya frustasi,...dagang sepi....hutang banyak ga bisa bayar....dampak covid 19.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Aryaibrahim2204.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, video itu bukan video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, karena dagangannya sepi akibat pandemi Covid-19. Peristiwa dalam video ini terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada 2017, sebelum munculnya Covid-19. Dua orang yang bunuh diri dalam video itu pun bukan suami-istri. Keduanya berjenis kelamin perempuan dan merupakan kakak-adik.

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Selanjutnya, gambar-gambar tersebut ditelusuri jejak digitalnya dengan reverse image tool Google. Hasilnya, ditemukan video serupa yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal 24 TV pada 25 Juli 2017 dengan judul “2 Perempuan Kak Beradik Lompat dari Apartemen di Bandung”.

Tempo kemudian menelusuri pemberitaan terkait dua perempuan kakak-adik yang bunuh diri di sebuah apartemen di Bandung tersebut. Menurut laporan di kanal YouTube CNN Indonesia, kakak-adik itu tewas setelah melompat dari lantai 5 sebuah apartemen di kawasan Cicadas, Bandung, pada 24 Juli 2017. Depresi diduga kuat menjadi penyebab kedua perempuan tersebut memilih mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.

Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengidentifikasi dua perempuan yang bunuh diri dengan melompat dari lantai 5 Apartemen Gateway, Jalan Ahmad Yani, Bandung, pada 24 Juli 2017 tersebut. Keduanya merupakan kakak-adik. Sang kakak berinisial EP, 34 tahun, dan adiknya, ESP, 28 tahun. Keduanya diduga kuat mengalami depresi berkepanjangan.

"Menurut keterangan kakak kedua korban, Rionald Parubak, EP dan ESP mengalami gangguan psikis selama delapan tahun," kata Kepala Polsek Cibeunying Kidul, Bandung, Komisaris Anton Purwantoro di lokasi kejadian pada 24 Juli 2017.

Dikutip dari Detik.com, Anton menjelaskan bahwa kedua korban tinggal bersama seorang keponakannya di Apartemen Gateway tersebut sejak 2015. Saat kejadian, kata dia, hanya ada para korban, di mana pintu kamar mereka dikunci dari dalam. Menurut kakak kedua korban, Rionald Parubak, 39 tahun, EP dan ESP tidak bekerja. Sehari-hari, mereka mengurus keponakannya yang masih bersekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah "video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, karena dagangannya sepi akibat pandemi Covid-19" keliru. Peristiwa dalam video itu terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada 2017, sebelum munculnya Covid-19. Dua orang yang bunuh diri dalam video itu pun bukan suami-istri. Keduanya berjenis kelamin perempuan dan merupakan kakak-adik.

ZAINAL ISHAQ

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, hubungi Yayasan Pulih (021-78842580).

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id.