Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Pembuangan Jenazah Korban Covid-19 di Laut Meksiko?

Selasa, 14 Juli 2020 14:02 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Pembuangan Jenazah Korban Covid-19 di Laut Meksiko?

Video berdurasi 18 detik yang memperlihatkan sebuah helikopter yang melontarkan puluhan orang dari udara beredar di media sosial. Video itu diklaim sebagai video pembuangan jenazah korban infeksi virus Corona Covid-19 di laut Meksiko.

Salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Facebook Komar Komarudin, yakni pada 25 Juni 2020. Akun ini menulis, "Video pembuangan jenazah-jenazah korban Covid-19 di laut Meksiko." Dalam unggahannya, akun tersebut juga menyertakan tautan dari kanal Telegram Islam News. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 2 ribu kali.

Gambar tangkapan layar akun Facebook Komar Komarudin.

Apa benar video tersebut adalah video pembuangan jenazah korban Covid-19 di laut Meksiko?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula mengambil gambar tangkapan layar bagian awal video di atas. Gambar tersebut kemudian ditelusuri jejak digitalnya dengan reverse image tool Google dan Yandex.

Hasilnya, ditemukan petunjuk dari akun Twitter Sukhoi Su-57 Felon, @I30mki, yang pernah membagikan video itu pada 21 April 2020. Menurut keterangannya, video itu merupakan video helikopter Mi-26 milik Rusia yang mendapatkan Guiness World Record karena berhasil menerjunkan 226 anggota tim terjun payung dari ketinggian 6.500 meter.

Berdasarkan penelusuran lanjutan, video itu telah beredar di YouTube sejak 2018. Kanal VimanX India pernah mengunggah video tersebut pada 27 Juli 2018 dengan judul "Para Comondos jumping out of MI 26 Helicopter". Kanal Flacrum juga pernah mengunggah video tersebut pada 3 Agustus 2018 dengan keterangan "Mi 26 Halo gets rid of paratroopers".

Dilansir dari kanal USA Military Documentaries, helikopter Mi-26 milik Rusia ini dikenal sebagai helikopter terbesar dan terkuat yang pernah diproduksi. Mi-26 dirancang sebagai helikopter angkat berat untuk keperluan militer dan sipil. Versi ini menggantikan helikopter angkat berat Mi-6 dan Mi-12, dengan ruang kabin dua kali lipat lebih besar dari Mi-6.

Produk Mi-26 pertama diterbangkan pada 14 Desember 1977, dan produksi pertama helikopter ini diluncurkan pada 4 Oktober 1980. Pembangunan helikopter tersebut rampung pada 1983, dan Mi-26 mulai beroperasi di pangkalan militer Soviet dan layanan komersial lainnya pada 1985.

Klaim keliru bahwa video di atas merupakan video pembuangan jenazah korban Covid-19 di laut Meksiko tidak hanya beredar di Indonesia, tapi juga di India. Organisasi cek fakta India, Boom Live, menulis bahwa video itu merupakan video kegiatan terjun payung oleh sekolah penerbangan DZ Kolomna Aerograd di Moskow, Rusia.

Dalam jawabannya melalui e-mail kepada Boom Live, DZ Kolomna Aerograd mengatakan acara tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk memecahkan rekor dunia dengan menyatukan 270 atlet profesional di Rusia, dan beberapa operator udara terbaik yang melakukan foto udara.

Menurut laporan Boom Live, lompatan itu dilakukan dari ketinggian sekitar 6 ribu meter dari tiga helikopter raksasa dunia, Mi-26. Situs resmi DZ Aerograd Kolomna pun pernah mengunggah artikel dan video tentang kegiatan yang digelar pada 15 Juli 2018 tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video tersebut adalah video pembuangan jenazah korban Covid-19 di laut Meksiko keliru. Video itu merupakan video kegiatan terjun payung dari helikopter Mi-26 oleh sekolah penerbangan DZ Kolomna Aerograd di Moskow pada 15 Juli 2018 yang menyatukan 270 atlet profesional Rusia.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id