Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Warga Italia yang Bersujud di Tengah Pandemi Corona?

Selasa, 14 April 2020 17:19 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Warga Italia yang Bersujud di Tengah Pandemi Corona?

Foto-foto yang memperlihatkan ratusan orang bersujud di lapangan sebuah kota beredar di media sosial. Foto-foto tersebut diklaim diambil di Italia. Tiga foto ini beredar di tengah pandemi virus Corona Covid-19 yang terjadi di berbagai negara, termasuk Italia.

Salah satu akun Facebook yang membagikan foto-foto itu adalah akun Mey Rianti, yakni pada 29 Maret 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Mey Rianti ini telah direspons lebih dari 1.600 kali dan dibagikan lebih dari 600 kali.

Akun Mey Rianti pun memberikan narasi terhadap foto-foto itu, "Italia 'Bersujud'. Di Italia... Mereka mulai 'Bersujud'. Meski entah kepada Siapa? Mereka Menangisi Diri. Mereka Mohon Ampun atas Dosa. Tapi entah kepada Siapa? Tapi setidaknya mereka Telah Mengakui: Manusia Tidak Berdaya Sama Sekali."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Mey Rianti.

Apa benar foto-foto di atas merupakan foto-foto warga Italia yang bersujud di tengah pandemi Corona?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto unggahan akun Mey Rianti dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu merupakan gambar tangkapan layar dari sebuah video.

Salah satu kanal YouTube, Aatif Aneeq, pernah memuat video itu, yakni pada 27 Maret 2020, dengan judul "Plaza San Martin - Lima, Peru, People are praying against corrupted people during election".

Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Aatif Aneeq.

Dalam keterangannya, kanal ini juga menulis, "Orang-orang berdoa kepada orang-orang yang korupsi selama pemilihan umum dan mendatangi Plaza San Martin - Lima, Peru. Ini di Peru, Desember 2019, tapi video ini digunakan sebagai berita palsu yang mengatakan: Orang-orang di Spanyol jatuh dalam sujud karena penyakit virus Corona."

Untuk memastikan informasi tersebut, Tempo menelusuri lokasi Plaza San Martin di Lima, Peru. Berdasarkan penelusuran dengan Google Maps, lokasi dalam video itu memang benar berada di Plaza San Martin, Lima, Peru. Hal ini terlihat dari kesamaan bentuk patung kuda dalam video tersebut dan arsitektur gedung berwarna putih yang berada di sekitar plaza tersebut.

Gambar tangkapan layar street view di Google Maps yang menunjukkan lokasi Plaza San Martin di Lima, Peru.

Dilansir dari situs Limaeasy.com, Plaza San Martin yang diresmikan pada 1921 dibangun untuk menghormati seratus tahun kemerdekaan Peru. Plaza ini juga didedikasikan untuk Jenderal Jose de San Martin, tokoh kunci perjuangan kemerdekaan di Amerika Selatan. Dia mendeklarasikan kemerdekaan Peru pada 28 Juli 1821.

Organisasi cek fakta India, Alt News, juga telah memverifikasi video tersebut dan menyatakan bahwa video itu tidak diambil di Italia maupun Spanyol, melainkan di Plaza San Martin, Lima, Peru. Video itu diunggah oleh politikus Peru, Alejandro Munante, di Facebook dengan keterangan "Prayer Vigil for Peru".

Video tersebut dibagikan pada 6 Desember 2019 waktu setempat, sebelum kasus Covid-19 pertama muncul di Peru pada 6 Maret 2020 dan sebelum Cina memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai adanya kasus yang mirip pneumonia, yang saat ini disebut Covid-19, pada 31 Desember 2019.

Alt News juga menemukan video dari acara yang sama di Facebook yang diunggah dengan narasi, "Prayer Vigil for Peru. Plaza San Martin - Lima." Video tersebut dibagikan oleh halaman Facebook Peru, Jesucristo es la unica esperanza (Peru, Yesus Kristus adalah satu-satunya harapan), platform koordinasi nasional untuk gereja-gereja evangelis di Peru.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi dalam unggahan akun Facebook Mey Rianti keliru. Foto tersebut berasal dari sebuah video yang direkam di Plaza San Martin, Lima, Peru, pada 6 Desember 2019. Artinya, video ini tidak terkait dengan virus Corona Covid-19 karena direkam sebelum kasus Covid-19 pertama muncul di Peru pada 6 Maret 2020 dan sebelum Cina memberi tahu WHO mengenai adanya kasus yang mirip pneumonia, yang saat ini disebut Covid-19, pada 31 Desember 2019.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id