Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Jackie Chan Telah Resmi Masuk Islam?

Kamis, 13 Februari 2020 13:02 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Jackie Chan Telah Resmi Masuk Islam?

Narasi bahwa aktor laga kelahiran Hong Kong, Jackie Chan, telah resmi masuk Islam beredar di media sosial. Narasi itu dibagikan bersama tautan artikel dari situs Berita-post.com yang berisi foto Jackie Chan yang mengenakan peci hitam.

Artikel di Berita-post.com itu berjudul "Alhamdulillah Akhirnya Aktor Laga yang Terkenal Jackie Chan Sudah Resmi Memeluk Agama Islam". Salah satu akun Facebook yang membagikan artikel itu adalah akun Asdar Gawa, yakni pada Selasa, 11 Februari 2020.

Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Asdar Gawa itu telah direspons lebih dari 2.300 kali, dikomentari 160 kali, dan dibagikan 130 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Asdar Gawa yang memuat narasi keliru mengenai Jackie Chan.

Apa benar Jackie Chan telah resmi masuk Islam?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, foto Jackie Chan yang mengenakan peci hitam dalam artikel di Berita-post.com itu pernah diunggah oleh mantan menteri Malaysia, Tengku Adnan Tengku Mansor, di akun Twitter-nya, @TengkuAdnanReal, pada 2 Februari 2015.

Dalam unggahannya, Tengku Adnan menulis, "Dua ikon WP Ustaz Khazim dan Jackie Chan saya bersama Ustaz Khazim tahniah tan sri zul WILAYAHKU CERIA."

Berdasarkan petunjuk nama "Ustaz Khazim" dan tanggal diunggahnya foto itu, Tempo mencari pemberitaan mengenai Jackie Chan dengan kata kunci terkait di mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan berita dari situs media Malaysia, The Star, yang berjudul "It's no stunt-HK superstar is now Datuk Jackie Chan".

Berita itu dimuat pada tanggal yang sama dengan unggahan Tengku Adnan, yakni 2 Februari 2015. Berita itu berisi tentang pemberian gelar datuk kepada Jackie Chan oleh pemerintah Malaysia dalam rangka Federal Territory Day. Ketika menerima gelar itu, Jackie Chan didampingi oleh Ustaz Kazim Elias.

Gambar tangkapan layar berita di situs The Star.

Selain The Star, sejumlah situs media Indonesia juga memberitakan penganugerahan gelar datuk kepada Jackie Chan tersebut. Tempo misalnya, memuat berita tersebut pada 3 Februari 2015 dengan judul "Bergelar Datuk Malaysia, Jackie Chan Pakai Peci". Gelar datuk yang diterima Jackie Chan adalah Panglima Mahkota Wilayah.

Pemberian gelar datuk tersebut diserahkan langsung oleh Tuanku Alhaj Abdul Halim Mu'adzam Shah. Gelar itu diberikan kepada Jackie Chan karena dia dinilai telah banyak memberikan dedikasi dan prestasi pada industri film dan juga mengharumkan Malaysia.

Tribun Timur pun pernah memuat berita tersebut dengan judul "Jackie Chan Pakai Kopiah di Malaysia". Di dalam berita itu, terdapat foto yang sama dengan yang diunggah Tengku Adnan di Twitter. Seperti berita-berita lainnya, berita ini menyebut foto Jackie Chan yang mengenakan peci itu diambil saat ia diberi gelar datuk oleh pemerintah Malaysia.

Dikutip dari situs Trendrr, Jackie Chan adalah penganut Buddha. Namun, Jackie Chan sangat jarang membicarakan keimanannya. Situs Celeb Investigator pun menyatakan hal serupa. Jackie Chan merupakan penganut Buddha. Ia tidak suka berbicara tentang keimanannya. Tapi Jackie Chan mempelajari Kungfu Shaolin yang sangat erat kaitannya dengan Buddha.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa Jackie Chan telah resmi masuk Islam adalah narasi yang keliru. Foto Jackie Chan berpeci hitam yang digunakan untuk menyebarkan narasi itu adalah foto ketika aktor laga kelahiran Hong Kong tersebut dianugerahi gelar datuk oleh pemerintah Malaysia.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id