Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah RS Khusus Virus Corona di Cina Dibangun dalam Waktu Dua Hari?

Jumat, 31 Januari 2020 17:11 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah RS Khusus Virus Corona di Cina Dibangun dalam Waktu Dua Hari?

Informasi bahwa Cina membuat rumah sakit khusus untuk pasien virus Corona baru yang bernama 2019-nCoV hanya dalam waktu dua hari viral di media sosial. Di Facebook, informasi yang dibagikan oleh halaman Pengawal Jokowi pada 29 Januari 2020 itu telah dibagikan lebih dari 200 kali, dikomentari lebih dari 500 kali, dan direspons lebih dari 1.500 kali.

Dalam unggahannya, halaman Pengawal Jokowi melampirkan foto sebuah bangunan dengan papan nama berhuruf Cina. Adapun isi lengkap informasi yang dibagikan oleh halaman tersebut adalah sebagai berikut:

"CHINA EMANG GILA

Baru 2 hari, satu rumah sakit khusus penderita virus Corona, sudah selesai dibangun.

Awalnya RS dengan fasilitas 1000 tempat tidur itu, diprediksi selesai dalam seminggu. Seminggu itu saja sudah gila, apalagi ini selesai 2 hari saja.

Apa yang bisa kita pelajari disini?

China, negara dengan satu partai itu, fokus dalam menghadapi masalah. Keunggulan mereka dengan satu partai saja, tidak ada partai dan politisi lain yang sibuk merecoki dengan pernyataan-pernyataan yang meragukan.

Ketika ada masalah besar, pemerintah pusat Iangsung turun bersama relawan. Mereka berjibaku, menunjukkan pada dunia jika mereka mampu. Dan apa yang mereka lakukan, betulbetul bikin mata terbelalak. Amerika pun, sebagai musuh dagang utama mereka, langsung segan.

Coba misalnya kita yang kena musibah virus seperti di China..

Pertama, kita sibuk berdebat di media sosial. Netijen +62 saling serang. Gubernurnya sibuk dgn kata2 indah membedakan antara naturalisasi dan normalisasi, tapi kerjanya ga ada. Lalu sibuk menyalahkan pemerintah pusat.

Kemudian, ada ulama yang berdoa bahwa ini azab. Lalu naik kuda dan memanah sebagai persiapan perang melawan virus. Trus ada relawan dengan seragam yang lebih sibuk foto2 buat Instagram. Foto2 hoax jangan lupa sebagai penutup sarapan.

Semua dipolitisasi, karena bagi kita semua adalah politik. Sedangkan di China, politik urusan pemerintah. Warga lebih fokus pada pengembangan ekonominya.

"Belajarlah sampai ke negeri China.." Begitu konon kata hadis. Tapi ada sebagian yang tidak mau belajar kesana, karena katanya, "Masak mau belajar sama komunis?"

Begitulah, kampret yang budiman. Seruput dulu biar pikiran terang.."

Gambar tangkapan layar unggahan halaman Facebook Pengawal Jokowi.

Benarkah Cina membangun rumah sakit khusus untuk pasien virus Corona yang bermula di Wuhan itu hanya dalam waktu dua hari?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk menelusuri klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri foto dalam unggahan halaman Pengawal Jokowi. Berdasarkan penelusuran dengan reverse image tools Google, ditemukan bahwa foto itu pernah dimuat oleh situs Daily Mail pada 30 Januari 2020. Menurut Daily Mail, rumah sakit khusus untuk pasien virus Corona dalam foto itu bernama Dabie Mountain Regional Medical Centre.

Berikut keterangan lengkap terkait foto itu yang ditulis oleh Daily Mail: "Dabie Mountain Regional Medical Centre adalah rumah sakit khusus virus Corona pertama yang dibuka di Cina. Para pekerja menghabiskan waktu dua hari untuk memperbaiki sebuah bangunan kosong, mengubahnya menjadi rumah sakit berkapasitas seribu tempat tidur."

Berbekal petunjuk itu, Tempo pun menelusuri pemberitaan mengenai Dabie Mountain Regional Medical Centre di berbagai media kredibel. Hasilnya, ditemukan sejumlah berita yang menyebut bahwa pemerintah Cina membuka Dabie Mountain Regional Medical Centre di Huanggang, Hubei, setelah dipersiapkan dalam waktu dua hari.

Dikutip dari The Sun, Dabie Mountain Regional Medical Centre dibuka setelah, selama dua hari, para pekerja konstruksi, perusahaan utilitas, petugas paramiliter, tenaga medis, dan sukarelawan bekerja sama mempersiapkan rumah sakit itu dengan memasukkan tempat tidur serta memasang instalasi air, listrik, dan WiFi di sebuah bangunan kosong. Bangunan itu awalnya dimaksudkan sebagai cabang dari Huanggang Central Hospital.

Gambar tangkapan layar berita di The Sun tentang pembukaan rumah sakit khusus untuk pasien virus Corona Wuhan, Dabie Mountain Regional Medical Centre.

Dikutip dari laman Liputan6.com, fasilitas darurat yang berjarak sekitar 75 kilometer dari Wuhan itu dipersiapkan selama dua hari dengan mengisi sebuah bangunan kosong dengan seribu tempat tidur. Awalnya, fasilitas ini direncanakan menjadi cabang dari Huanggang Central Hospital yang rencananya dibuka pada Mei mendatang.

Pemerintah Cina menyatakan telah membuat empat fasilitas darurat untuk menangani pasien virus Corona Wuhan. Selain Dabie Mountain Regional Medical Centre, Cina membangun Fire God Mountain Hospital (RS Houshensan) dan Thunder God Mountain Hospital (RS Leishenshan) di Wuhan. Fasilitas lainnya dibangun di Zhenzhou, Henan.

Dikutip dari situs Kompas.com, RS Houshensan ditargetkan beroperasi pada 3 Februari 2020. Sementara itu, RS Leishenshan dijadwalkan dibuka pada 5 Februari 2020. Dilansir dari Quartz, RS Houshenshan berkapasitas seribu tempat tidur dan RS Leishensan berkapasitas 1.300 tempat tidur.

Arsitek dari firma HOK yang membangun salah satu rumah sakit itu, Scott Rawlings, mengatakan bahwa yang tengah dibangun pemerintah Cina ini bukanlah fasilitas kesehatan seperti biasa, melainkan seperti pusat triase untuk mengelola infeksi masal. "Saya ragu menyebut rumah sakit ini sebagai rumah sakit permanen, dan tentu saja ini bukan fasilitas dengan layanan lengkap," ujarnya.

Rawlings, yang saat ini juga sedang mengerjakan sebuah rumah sakit di Chengdu dan dua rumah sakit di Hong Kong, menjelaskan bahwa proyek rumah sakit biasanya menghabiskan banyak waktu dalam pembangunannya. Lamanya waktu, salah satunya digunakan untuk berkonsultasi dengan pasien, staf medis, administrator layanan kesehatan, dan masyarakat sekitar.

Tidak adanya waktu konsultasi ini membuat pemerintah Wuhan menggunakan denah dari RS Xiaotangshan yang berlokasi di pinggiran Beijing dengan kapasitas seribu tempat tidur. Rumah sakit tersebut pernah dipakai selama epidemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2003.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, informasi bahwa Cina membangun rumah sakit khusus untuk pasien virus Corona Wuhan hanya dalam waktu dua hari sebagian benar. Menurut pemberitaan, pemerintah Cina memang membuka rumah sakit yang bernama Dabie Mountain Regional Medical Centre itu setelah dipersiapkan dalam waktu dua hari. Namun, fasilitas itu dibuat hanya dengan mengisi sebuah bangunan kosong dengan seribu tempat tidur serta memasang instalasi air, listrik, dan WiFi.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id