Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Kemenkes Imbau untuk Cegah Virus Corona dengan Minum Air Hangat?

Rabu, 29 Januari 2020 15:52 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Kemenkes Imbau untuk Cegah Virus Corona dengan Minum Air Hangat?

Pesan berantai terkait pencegahan infeksi virus Corona 2019-nCoV yang diklaim berasal dari Kementerian Kesehatan dibagikan di WhatsApp dan Facebook dalam beberapa hari terakhir. Menurut pesan itu, agar tidak tertular virus Corona, tenggorokan harus dijaga tetap lembab serta minum air hangat.

Berikut isi lengkap pesan berantai itu:

"CEGAH VIRUS CORONA

Pemberitahuan Kementerian Kesehatan kepada publik bahwa virus Corona influenza kali ini serius. Metode pencegahannya adalah menjaga tenggorokan tetap lembab, jangan sampai tenggorokan Anda mengering. Dengan demikian, jangan menahan dahaga Anda karena begitu membran di tenggorokan Anda kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh Anda dalam waktu 10 menit. Minumlah 50-80 cc air hangat, 30-50 cc untuk anak-anak, sesuai umur. Setiap kali Anda merasa tenggorokan Anda kering, jangan menunggu, simpan air di tangan. Jangan minum banyak pada satu waktu karena itu tidak membantu, alih-alih terus menjaga kelembaban tenggorokan. Hingga akhir Maret, jangan pergi ke tempat-tempat ramai, memakai topeng yang diperlukan terutama di kereta atau transportasi umum. Hindari makanan yang digoreng atau pedas dan tambahkan vitamin C (ANTI OKSIDAN).

Gejala/deskripsi adalah:

1. Demam tinggi berulang-ulang.2. Batuk lama setelah demam.3. Anak-anak cenderung.4. Orang dewasa biasanya merasa tidak nyaman, sakit kepala, dan sebagian besar berhubungan dengan pernapasan.5. Sangat menular."

Di Facebook, pesan berantai itu dibagikan oleh sejumlah akun, salah satunya akun Hasby Al Abbiyaallah pada 27 Januari 2020. Selain pesan tersebut, akun ini juga mengunggah gambar tangkapan layar sebuah pesan WhatsApp yang mengklaim bahwa terdapat 19 daerah di Indonesia yang waspada virus Corona.

Ke-19 daerah itu adalah Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Bitung, dan Manado.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Hasby Al Abbiyaallah yang memuat narasi keliru mengenai imbauan Kementerian Kesehatan.

Artikel ini akan memeriksa tiga hal:- Benarkah Kemenkes menyebarkan imbauan untuk mencegah infeksi virus Corona dengan minum air hangat?- Benarkah minum air hangat bisa mencegah infeksi virus Corona?- Benarkah Kemenkes menyatakan bahwa terdapat 19 daerah di Indonesia yang waspada virus Corona?

PEMERIKSAAN FAKTA

Kementerian Kesehatan menyatakan tidak pernah mengeluarkan informasi tentang pencegahan infeksi virus Corona 2019-nCoV tersebut kepada masyarakat. "Tidak pernah ada," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, kepada Tim CekFakta Tempo pada Rabu, 28 Januari 2020.

Begitu pula dengan informasi mengenai 19 daerah di Indonesia yang waspada virus Corona, Anung membantahnya. "Tidak ada rilis dari Kemenkes dengan narasi tersebut," kata Anung.

Adapun imbauan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kepada masyarakat sebelumnya adalah menjaga diri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Berperilaku hidup sehat dapat dilakukan dengan melakukan hal sederhana, seperti cuci tangan memakai sabun sebelum makan.

Alasannya, berbagai jenis virus, tak terkecuali virus Corona, bisa menempel pada benda yang dipegang. Terawan juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker, melakukan aktivitas fisik, dan segera periksa ke dokter jika mengalami gejala flu, demam, gangguan pernapasan, dan sakit tenggorokkan.

"Yang perlu disadari benar adalah penting untuk menjaga kesehatan sendiri karena itu pencegahan yang paling baik dan murah. Jaga kesehatan sendiri, imunitas, sehingga tidak akan ketularan," kata Terawan di Gedung Kemenkes, Jakarta, pada 27 Januari 2020.

Berdasarkan penelusuran Tempo, pesan berantai tentang pencegahan infeksi virus Corona tersebut tidak hanya beredar di Indonesia. Pesan yang ditulis dalam bahasa Inggris itu juga beredar di India melalui WhatsApp dan Facebook.

Gambar tangkapan layar artikel di situs cek fakta India, Boom Live, mengenai pesan hoaks yang beredar di negaranya.

Dikutip dari situs organisasi cek fakta India, Boom Live, kabar bahwa Kemenkes India mengeluarkan pemberitahuan darurat kepada publik tentang pencegahan virus Corona adalah tipuan. Sejauh ini, Kemenkes India hanya mengeluarkan travel advisory untuk orang-orang yang bepergian ke Cina, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona.

Menurut Boom Live, para ahli kesehatan menyarankan masyarakat memakai masker untuk mencegah penularan lewat udara. Boom Live juga menyebut tidak ada penelitian atau saran dari negara mana pun tentang "tenggorokan kering" atau "hanya minum sejumlah air". Virus Corona pun tidak bisa dikaitkan dengan makanan pedas atau kekurangan vitamin C karena klaim ini tidak didukung secara ilmiah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Kementerian Kesehatan tidak pernah mengeluarkan imbauan untuk mencegah infeksi virus Corona 2019-nCoV dengan minum air hangat. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah yang bisa menjelaskan bahwa infeksi virus Corona dapat dicegah dengan membuat tenggorokan lembab dan minum air hangat. Kemenkes pun tidak pernah menyatakan bahwa terdapat 19 daerah di Indonesia yang waspada virus Corona.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id