[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Sabotase terhadap Anies Baswedan dengan Menimbun Saluran Drainase di DKI?
Selasa, 26 November 2019 17:02 WIB
KLAIM
Akun Rivan Putra Banten mengunggah gambar tangkapan layar sebuah pesan WhatsApp serta video ke halaman Facebook Prabowo Presiden Indonesia pada Senin, 25 November 2019. Dalam pesan di gambar tangkapan layar itu, tertulis bahwa ada upaya sabotase untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berikut ini isi pesan WhatsApp tersebut: "Kontraktor drainase di DKI ini sengaja memasukkan galian ke dalam saluran drainase untuk membuat banjir Jakarta. Tujuannya sabotase untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta. Viralkan agar diketahui publik. Kontraktornya Ahokers pengkhianat bangsa. Akhlaknya orang kafir bejat."
Adapun video yang diunggah akun Rivan memperlihatkan sejumlah pekerja yang tengah menimbun lubang di sebuah jalan dengan beberapa karung.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Rivan Putra Banten di Facebook.
Benarkah para pekerja itu menimbun lubang drainase dalam rangka sabotase untuk memicu banjir dan menjatuhkan Anies Baswedan?
PEMERIKSAAN FAKTA
Sehari sebelum akun Rivan membagikan unggahan di atas, video yang memperlihatkan sejumlah pekerja menimbun lubang di sebuah jalan dengan beberapa karung telah viral di media sosial. Viralnya video itu membuat Dinas Bina Marga DKI Jakarta memberikan penjelasan di akun Twitter resminya, @DinaMargaDKI, pada Minggu, 24 November 2019.
Menurut Dinas Bina Marga DKI, peristiwa dalam video itu terjadi di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat. Lubang yang ditimbun dengan karung dalam video itu pun bukan lubang drainase atau sumur resapan, melainkan manhole utilitas. Manhole tersebut memang harus ditimbun karung berisi pasir sebelum ditutup dengan plat penutup beton. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Dinas Bina Marga DKI Jakarta di Twitter.
Dikutip dari laman Kompas.com, Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho, mengatakan bahwa karung-karung berisi pasir itu akan diangkat saat pengerjaan utilitas. Pengerjaan yang dimaksud yakni saat kabel-kabel utilitas, seperti kabel fiber optik dan kabel PLN, dipindahkan ke dalam manhole utilitas itu.
Proses selanjutnya, menurut Hari, adalah proses boring subduct (pemasangan kabel utilitas di bawah tanah). Setelah selesai, karung-karung yang berisi pasir tersebut akan dimasukkan kembali ke manhole utilitas. "Di beberapa tempat, (manhole utilitas) memang sering terisi air karena kemungkinan muka air tanah di daerah tersebut tinggi,” tulis akun Dinas Bina Marga DKI.
Dinas Bina Marga DKI juga memperlihatkan plat penutup beton yang sudah terpasang di atas manhole utilitas yang ada di sisi Jalan Karang Anyar yang lain. Penjelasan itu ditulis dalam video yang diunggah akun Dinas Bina Marga DKI. Video itu sama dengan yang diunggah akun Rivan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho, pun memastikan bahwa lubang yang diisi dengan karung yang berisi pasir itu bukan lubang drainase atau saluran air sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Enggak ada hubungannya. Beda dengan saluran drainase," kata Hari pada 24 November 2019 seperti dikutip dari situs Kumparan.com.
Seperti dikutip dari situs Berita Jakarta, manhole utilitas merupakan bangunan pelengkap saluran buangan untuk penataan seluruh kabel. Pemerintah DKI Jakarta memakai manhole utilitas karena, selama ini, pemasangan utilitas jalan di Jakarta kerap merusak fasilitas jalan. Oleh sebab itu, pembangunan manhole utilitas dianggap menjadi pilihan terbaik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa para pekerja dalam video unggahan akun Rivan di atas menimbun lubang drainase dalam rangka sabotase untuk memicu banjir dan menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan narasi yang menyesatkan. Video itu bukan berisi peristiwa ketika penimbunan lubang drainase, melainkan pengisian manhole utilitas dengan karung yang berisi pasir.
IKA NINGTYAS