Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Suporter Indonesia yang Tewas Ditusuk di Malaysia saat Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022?

Sabtu, 23 November 2019 19:05 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Suporter Indonesia yang Tewas Ditusuk di Malaysia saat Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022?

Informasi yang menyebut adanya suporter Indonesia yang tewas akibat ditusuk oleh suporter Malaysia beredar di media sosial. Narasi itu menyebar setelah laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia vs Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada Selasa, 19 November 2019.

Salah satu akun yang menyebarkan informasi tersebut adalah akun Den Ariffudin di Facebook, yakni pada Kamis, 21 November 2019. Akun Den Ariffudin menulis, "Inalillahi wainalillahi rojiun. Buntut kerusuhan suporter Malaysia vs Indonesia. Satu WNI diberitakan meninggal dunia, akibat terkena tusuk di bagian dada."

Dalam unggahannya, akun Den Ariffudin juga menyertakan gambar tangkapan layar dari unggahan akun Twitter Rogali Carving City. Akun Rogali Carving City menulis, "Alfatihan untuk 1 TKI yang meninggal yang kena tusuk dadanya."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Den Ariffudin di Facebook.

Benarkah ada suporter Indonesia yang tewas akibat ditusuk oleh suporter Malaysia saat laga kualifikasi Piala Dunia 2022?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk mengecek klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama terkait kekerasan yang dilakukan oleh suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia. Ditemukan beberapa berita yang menyatakan bahwa informasi mengenai tewasnya suporter Indonesia akibat ditusuk oleh suporter Malaysia adalah informasi yang keliru.

Dikutip dari situs CNN Indonesia, Kementerian Luar Negeri membantah kabar yang menyebut adanya suporter Indonesia yang tewas dalam aksi kekerasan saat laga kualifikasi Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Malaysia dengan Indonesia.

"Kami sudah cross check ke KBRI kalau informasi adanya suporter Indonesia yang tewas ditusuk tidak terkonfirmasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha, pada 22 November 2019.

Gambar tangkapan layar berita di CNN Indonesia terkait suporter Indonesia yang disebut tewas ditusuk di Malaysia.

Dilansir dari laman Kompas.com, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot Dewa Broto, juga membantah bahwa ada suporter Indonesia yang ditusuk hingga tewas di Malaysia. "Tidak ada info atas insiden suporter Indonesia yang tewas," katanya pada 22 November 2019.

Menurut Gatot, peristiwa yang terjadi adalah pemukulan terhadap suporter Indonesia oleh suporter Malaysia. Gatot mengatakan pemukulan itu terjadi sehari sebelum pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia dan Indonesia. Selain dipukuli, menurut Gatot, paspor korban juga direbut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Argo Yuwono, juga membenarkan bahwa penyerangan terhadap suporter Indonesia oleh suporter Malaysia terjadi sehari sebelum pertandingan Malaysia melawan Indonesia. "Perlu saya sampaikan bahwa memang benar ada WNI yang, sebelum pertandingan, tangannya terkena benda tajam," kata Argo seperti dikutip dari situs CNN Indonesia.

Hal itu dipertegas dengan keterangan dari Kepala Fungsi Konsuler Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Yusron Ambardi. Menurut dia, ada suporter Indonesia yang dipukuli oleh suporter Malaysia sehari sebelum pertandingan antara Malaysia dan Indonesia. Sementara isu adanya suporter Indonesia di Malaysia yang meninggal karena ditusuk, menurut dia, tidak benar.

Menurut Yusron, peristiwa pemukulan terhadap suporter Indonesia yang bernama Fuad itu terjadi di Bukit Bintang pada 18 November 2019, sehari sebelum pertandingan antara Malaysia dan Indonesia. "Saya sudah bertemu orangnya. Paspornya dirampas, tas Fuad dirampas," ujar Yusron seperti dikutip dari situs CNN Indonesia.

Yusron menjelaskan, usai insiden pengeroyokan tersebut, Fuad mendatangi KBRI di Malaysia untuk mengurus dokumen yang hilang dan membuat surat perjalanan laksana paspor. "Saya minta dia mengurus dokumen yang hilang ke imigrasi, paspor spesial," kata Yusron.

Selain menelusuri pemberitaan di media arus utama, Tempo juga mengecek akun Twitter Rogali Carving City. Pada 21 November 2019, akun tersebut mengklarifikasi informasi yang menyebut adanya suporter Indonesia yang tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh suporter Malaysia. Akun Rogali Carving City menulis, "GWS brhoter. Berita meninggal tidak benar. Sekarang lagi dirawat di rumah sakit. Terimakasih."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Rogali Carving City di Twitter.

Terkait Tiga Suporter yang Ditangkap di Malaysia

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mendapatkan informasi dari pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM) perihal penahanan tiga suporter Indonesia di Malaysia. Menurut keterangan yang diterima, ketiganya ditangkap karena unggahan di akun Facebook bahwa bakal membawa bom ke Stadion Bukit Jalil saat laga Malaysia melawan Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.

Pelaksana tugas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan penangkapan terjadi pada 19 November 2019 di area Stadion Bukit Jalil menjelang laga tersebut. "Inisialnya AS, RC, dan IT," kata Judha kepada Tempo pada 22 Nobember 2019.

Kronologinya, kata dia, pihak PDRM melakukan pemeriksaan terhadap AS alias Andre karena adanya informasi bakal terjadi kericuhan di Stadion Bukit Jalil. Hasil pengembangan, dua WNI lain, yakni IT alias Ian dan RC alias Rifki juga ikut ditangkap untuk diperiksa. "Pemeriksaan PDRM terhadap barang ketiganya di lokasi (Stadion Bukit Jalil) tidak ditemukan barang yang mengandung bom," kata dia.

Meski tidak ada barang berbahaya, kata Judha, pihak PDRM tetap melakukan pengembangan dengan memeriksa isi telepon genggam ketiganya untuk memantau komunikasi. Salah satunya, yakni AS alias Andre, mengaku memiliki akun Facebook yang diduga mengunggah ujaran bakal membawa bom ke stadion. "Akun ini yang kemudian didalami lebih lanjut. Sampai saat ini, ketiganya masih dalam pemeriksaan IDP (Polsek) Cheras Kuala Lumpur," kata Judha.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, informasi bahwa ada suporter Indonesia yang tewas akibat ditusuk oleh suporter Malaysia saat laga kualifikasi Piala Dunia 2022 adalah informasi yang keliru. Menurut KBRI di Malaysia, sehari sebelum laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia dan Indonesia, terjadi pemukulan terhadap suporter Indonesia yang bernama Fuad oleh suporter Malaysia. Setelah kejadian, Fuad sudah melapor ke KBRI di Malaysia.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id