Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Menhan Prabowo dan Panglima TNI Akan Tertibkan Seragam Banser?

Jumat, 8 November 2019 15:42 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Menhan Prabowo dan Panglima TNI Akan Tertibkan Seragam Banser?

Narasi yang menyebut bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan menertibkan seragam ormas yang mirip dengan seragam TNI, termasuk seragam Banser NU (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama), beredar di Facebook. Informasi itu diunggah oleh akun Khaysha Zasqiya Ramadhani pada Kamis, 31 Oktober 2019.

Unggahan itu berisi gambar tangkapan layar sebuah artikel dari situs berita iNews.id dengan foto pertemuan antara Prabowo dan Hadi. Dalam gambar tersebut, terdapat narasi yang berbunyi, “Menhan Prabowo dan Panglima akan menertibkan ormas yang berpakaian mirip uniform TNI sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 Pasal 59".

Akun Khaysha pun memberikan narasi tambahan dalam unggahannya itu. “Banserr - cepaat cari seragam batik, lorengmu akan disita …”

Benarkah ada pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang membahas rencana penertiban seragam ormas yang mirip dengan seragam TNI?

Gambar tangkapan layar unggahan akun Khaysha Zasqiya Ramadhani di Facebook.

PEMERIKSAAN FAKTA

Melalui pencarian di situs iNews.id, Tim CekFakta Tempo menemukan artikel asli yang berisi pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tersebut. Foto yang dimuat dalam artikel di iNews.id itu juga sama dengan foto dalam unggahan akun Khaysha.

Namun, dalam artikel di iNews.id pada 31 Oktober 2019 tersebut, judulnya berbunyi, "Menhan Prabowo dan Panglima TNI Bertekad Wujudkan Postur Pertahanan Negara Andal". Adapun fotonya benar bersumber dari Puspen TNI yang diambil ketika Prabowo dan Hadi bertemu di Mabes TNI pada 30 Oktober 2019.

Berita itu berisi tentang komitmen TNI dan Kementerian Pertahanan untuk mewujudkan postur pertahanan negara yang andal untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan masa depan bangsa. Hadi menuturkan bahwa TNI telah menerima alat utama sistem senjata (alusista) hasil pembangunan kekuatan MEF Renstra ke-II yang diadakan Kementerian Pertahanan.

Gambar tangkapan layar berita di situs iNews.id terkait pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Prabowo pun mengungkapkan rasa bangganya bahwa sampai saat ini TNI konsisten memelihara kemampuan. Dia pun berjanji akan bekerja keras menyelesaikan tugas-tugas kementeriannya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan TNI. "TNI harus kuat. Untuk itu, kami ingin memperkuat jajaran operasional kekuatan tempur riil TNI. Kita akan perkuat TNI," kata Prabowo.

Dengan demikian, gambar tangkapan layar artikel yang diunggah akun Khaysha di atas adalah suntingan. Judul asli artikel tersebut tidak menyinggung soal rencana Prabowo dan Panglima TNI untuk menertibkan seragam ormas yang mirip dengan seragam TNI.

Seragam Banser

Pasal 59 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan memang mengatur beberapa larangan bagi ormas. Pasal 59a, misalnya, menyebut bahwa ormas dilarang menggunakan nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera, atau atribut lembaga pemerintahan.

Kemiripan seragam Banser dengan seragam TNI pernah dibantah oleh Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Solo, Arif Sarifudin. Menurut dia, motif doreng seragam Banser dan motif doreng seragam TNI berbeda. "Kalau di kami, namanya doreng Banser," kata Arif seperti dikutip dari Radar Solo.

Doreng banser, kata Arif, dipesan khusus dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan seragam anggota, termasuk atribut pelengkap seragam. Jadi, menurut dia, seragam itu dibuat untuk kalangan sendiri. "Yang jelas, setiap anggota yang memakai seragam banser selalu pegang Kartu Tanda Anggota. Kalau ada oknum pakai doreng khas Banser juga akan kami tegur. Apalagi jika dorengnya mirip seragam militer TNI," ujarnya.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, gambar tangkapan layar serta narasi yang menyebut Menhan Prabowo Subianto dan Panglima TNI akan menertibkan seragam ormas yang mirip dengan seragam TNI, termasuk seragam Banser, adalah unggahan yang keliru.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id