Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Perpisahan Tentara dengan Warga dalam Video Puspen TNI Terjadi di Papua?

Minggu, 1 September 2019 13:02 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Perpisahan Tentara dengan Warga dalam Video Puspen TNI Terjadi di Papua?

Pusat Penerangan TNI mengunggah video berjudul "We Love Papua" di sejumlah akun media sosialnya. Video berdurasi 59 detik itu menggambarkan momen haru saat pasukan TNI berpisah dengan warga yang diklaim sebagai penduduk Papua. Video itu diunggah di kanal Puspen TNI di YouTube pada 30 Agustus 2019 dan telah ditonton sebanyak 621 kali.

Pada 31 Agustus 2019, Puspen TNI kembali mengunggah video itu di akun Twitter-nya, @puspenTNI.

Dalam unggahannya, Puspen TNI memberikan narasi, “Suasana sedih, haru, bangga bercampur tatkala Satgas TNI akhiri masa tugasnya di Papua, ini dikarenakan masyarakat Papua cinta TNI dan TNI juga cinta masyarakat Papua serta rakyat Indonesia seluruhnya. Stop berbuat anarkis dan provokatif mari bersama jaga Papua."

Narasi itu ditutup dengan tagar #WeLovePapua. Di Twitter, unggahan video itu sempat ditonton hingga 14 ribu kali sebelum dihapus di hari yang sama.

Gambar tangkapan layar unggahan Pusat Penerangan TNI di akun Twitter-nya yang disertai video berjudul "We Love Papua".

Video itu juga dibagikan oleh akun PapuanMovement di Twitter-nya, @PapuaNKRIMaju pada 30 Agustus 2019. Akun ini juga memberikan narasi, "Papuan is caring, soft and heartfelt. How could these turn to savage if not provocated by Separatists and Anarchists."

Video itu diunggah di tengah aksi protes masyarakat Papua yang menolak tindakan rasisme yang berlangsung di Jayapura. Aksi yang dipicu oleh pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya itu berujung menjadi kerusuhan pada 29 Agustus 2019. Pada 30 Agustus 2019, ribuan personel gabungan TNI dan Polri pun diperbantukan ke Papua.

Lalu, benarkah video perpisahan satgas yang dibagikan Puspen TNI itu terjadi di Papua?

PEMERIKSAAN FAKTA

Pada 31 Agustus 2019, akun Twitter Puspen TNI telah menghapus unggahan tersebut. Hal itu dilakukan setelah sejumlah warganet merespon unggahan itu dengan menyebut klaim TNI bahwa video itu terjadi di Papua adalah keliru.

Akun I Love Papua di Twitter, @love_papua, menyatakan peristiwa dalam video itu terjadi di Timor, bukan Papua. “Hoax yang disebar Puspen TNI. Adminya tidak bisa bedakan mana Timor dan Papua! Tolong belajar Geografi dulu sebelum belajar Etnografi.”

Akun I Love Papua pun memberikan cap merah bertuliskan "Hoax" pada unggahan akun Puspen TNI itu.

Tempo menggunakan tools fragmentasi video di InVID untuk menelusuri asal video yang diunggah akun Puspen TNI itu sekaligus mencari video yang identik dengan video tersebut. Selain itu, Tempo memasukkan kata kunci “Perpisahan TNI dengan warga Timor Leste” di YouTube seperti yang disebut oleh akun I Love Papua.

Hasilnya, Tempo menemukan bahwa kanal Puspen TNI di YouTube pernah memuat video itu pada 29 Mei 2019 dengan judul “Kedekatan Prajurit TNI Di Perbatasan”. Hanya saja, pada unggahan itu, tidak ada keterangan lokasi. Tidak ada pula tulisan “We Love Papua” sebagaimana video yang diunggah pada 30 Agustus 2019.

Lewat pencarian berikutnya, Tempo menemukan video yang berdurasi lebih panjang yang diunggah akun Edo Sinaga pada 28 November 2018. Satu menit pertama video ini sama dengan yang dicuplik dalam video di akun Puspen TNI. Lagu “Sampai Jumpa” yang dipakai dalam video ini juga sama dengan yang diunggah oleh akun Puspen TNI.

Akun Edo Sinaga memberikan keterangan bahwa video itu diambil ketika anggota Batalyon Infanteri 715 Mutuliato meninggalkan daerah operasi pengamanan perbatasan atau pamtas Indonesia-Timor Leste untuk kembali ke Gorontalo. Video ini dilengkapi dengan logo Batalyon Infanteri 715 Mutuliato di bagian kiri atas.

Namun, video yang diunggah oleh akun Edo Sinaga itu tidak diberi tambahan warna merah dan putih di bagian atasnya serta tanpa tulisan “We Love Papua” seperti yang diunggah oleh akun Puspen TNI. Video tersebut juga berdurasi lebih panjang, yakni 3 menit. Video yang diunggah oleh akun Puspen TNI hanya mengambil satu menit pertama.

Gambar tangkapan layar video perpisahan Satgas TNI di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang diunggah akun Edo Sinaga di YouTube.

Menggunakan Instagram online stories and posts viewer, Instazu.com, Tempo juga mendapatkan video seri perpisahan Batalyon Infanteri 715 Mutuliato dengan warga di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Video pertama diunggah oleh akun Alumni Akademi Militer 2001, @akmil2001, pada 22 November 2018. Video ini berisi rekaman saat Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste Batalyon Infanteri 715 Mutuliato, Letnan Kolonel Infanteri Farid Yudhis Purwanto, berpamitan dengan warga masyarakat di perbatasan Indonesia-Timur Leste. Bagian akhir video ini mencuplik suasana perpisahan dengan warga.

Kemudian, akun Lintas Military, @lintas_military, juga mengungah tiga bagian video, masing-masing berdurasi 1 menit, lengkap dengan logo Batalyon Infanteri 715 Mutuliato. Seluruh video diberi narasi yang sama, “Kisah haru saat-saat Anggota Batalyon Infanteri 715 Motuliato meninggalkan daerah Operasi Pamtas RI-Timor Leste dan kembali ke Gorontalo”. Tiga seri video itu bisa dilihat di link berikut ini:

Arsip Pemberitaan

Tempo juga menelusuri sejumlah berita mengenai aktivitas Batalyon Infanteri 715 Mutuliato dalam operasi pamtas Indonesia-Timor Leste. Aktivitas itu di antaranya tercantum dalam situs Komando Distrik Militer Gorantalo, kodimgorontalo.com.

Sebanyak 350 personil Batalyon Infanteri 715 Mutuliato ditugaskan ke perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk melaksanakan tugas pengamanan wilayah perbatasan. Upacara Pengantaran Satgas Batalyon Infanteri 715 Mutuliato itu berlangsung di dermaga 3 PT Pelindo IV, Gorontalo, pada 10 Januari 2018.

Mereka bertugas selama sembilan bulan dan kembali ke Gorontalo pada 26 November 2018. Waktu kepulangan tersebut hanya terpaut empat hari dari tanggal dipublikasikannya video oleh akun @akmil2001.

Upacara penyambutan satgas itu juga dilakukan di dermaga 3 PT Pelindo IV, Gorontalo, pada 26 November 2018. Kepulangan 350 prajurit Batalyon 715 Mutuliato itu menggunakan kapal TNI Angkatan Laut KRI Banjarmasin-592.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, video perpisahan tentara dengan warga yang disebut akun Puspen TNI berlokasi di Papua adalah keliru. Video tersebut merupakan video perpisahan Satgas Batalyon Infanteri 715 Mutuliato setelah melakukan operasi pengamanan perbatasan Indonesia–Timor Leste pada November 2018.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id