Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Enzo Zenz Allie Akan Dipecat dari TNI Jika Terbukti Pernah Membawa Bendera Tauhid?

Selasa, 13 Agustus 2019 11:57 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Enzo Zenz Allie Akan Dipecat dari TNI Jika Terbukti Pernah Membawa Bendera Tauhid?

Nama Enzo Zenz Allie, 18 tahun, viral setelah video percakapannya dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam bahasa Prancis diunggah ke media sosial pada Senin, 5 Agustus 2019. Dalam video itu, Enzo disebut sebagai anak yatim keturunan Prancis-Sunda yang bercita-cita menjadi pasukan infanteri. Namun, setelah fotonya yang membawa bendera tauhid tersebar luas, taruna baru Akademi Militer itu terancam dipecat.

Setelah videonya viral, latar belakang Enzo Zenz Allie memang menjadi sorotan. Dia disebut menguasai empat bahasa, yaitu Prancis, Inggris, Arab, dan Indonesia. Enzo pun pernah menempuh pendidikan di pesantren. Belakangan, beredar unggahan dari akun Facebook Salman Faris yang berisi foto seseorang tengah membawa bendera tauhid. Foto itu merupakan foto tangkapan layar dari akun Facebook bernama Enzo Allie.

“Penasaran dengan sosok Enzo Allie. Remaja belasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Allie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung Khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Prancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar untuk kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI "memelihara" anak ular,” tulis Salman.

Foto tangkapan layar unggahan akun Facebook Salman Faris

Foto itu pun menuai reaksi pro dan kontra. Beberapa pihak meminta TNI memecat Enzo. Tapi tidak sedikit pula yang memberikan dukungan. Akun Facebook Didin Komarudin salah satunya. Didin mengunggah foto tangkapan layar pemberitaan dari media online SUARA.com dengan judul "Enzo Zenz Allie Akan Dipecat dari TNI Jika Benar Pernah Bawa Bendera Tauhid".

Didin juga menyertakan narasi bahwa ada penghakiman terhadap Enzo Zenz Allie. “Ada sebuah foto dan ada sebuah dukungannya atas syariat agama dengan latar belakang bendera tauhid. Lalu, foto itu di anggap bukti bahwa ideologi Enzo bukanlah Pancasila dan meminta TNI mengkaji ulang keberhasilan Enzo menembus TNI. Ada penghakiman di sini dan lagi2 bendera tauhid di persekusi sebagai bendera terlarang,” tulis Didin.

Foto tangkapan layar unggahan akun Facebook Didin Komarudin

Namun, benarkah Enzo Zenz Allie akan dipecat dari TNI jika terbukti pernah membawa bendera tauhid?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dalam berita di situs SUARA.com yang berjudul "Enzo Zenz Allie Akan Dipecat dari TNI Jika Benar Pernah Bawa Bendera Tauhid", penulis mewawancarai Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait kemungkinan dipecatnya Enzo dari TNI jika terbukti pernah membawa bendera tauhid. Di situ tertulis:

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan jika Enzo terindikasi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ia tak segan-segan memberhentikan Enzo dari Taruna Akmil.

"Kalau benar (HTI) saya suruh berhentiin. Makanya dicek dulu. Kalau dia benar-benar khilafah, ya nggak ada urusan," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Ryamizard mengatakan siapapun anggota TNI yang terindikasi pendukung khilafah, pemerintah tidak akan tinggal diam. Bahkan ia akan mencopot siapapun anggota TNI ataupun Taruna Akmil TNI yang terindikasi terpapar simpatisan HTI ataupun pendukung khilafah.

"Nggak ada urusan. Saya cari-cari dari Sabang sampai Merauke, mau cari itu ada di depan mata saya, copot saja," ucap dia.

Ia pun menyebut jika ada tentara yang pendukung Khilafah adalah penghianat.

"Pecat saja. Orang mendukung Pancasila kok. Itu namanya penghianat," ucap dia.

Lebih lanjut, Ryamizard menegaskan perlunya ada penelitian khusus (litsus) untuk mengecek apakah calon tentara atau tentara terindikasi radikal, HTI ataupun paham khilafah.

"Sekarang kita litsus harus, semua. Waktu orba kan ada, sekarang orang banyak yang begini, jadi begini, ndak boleh, harus dilitsus, terutama litsusnya adalah masalah pancasila. Pancasila apa tidak? Tentara itu menjalankan pancasila," tandasnya.

Dilansir dari situs merdeka.com, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menanggapi isu soal Enzo yang terpapar radikalisme. Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah sangat selektif dalam menyaring para taruna Akmil. Di situ tertulis:

"Tidak (radikal). Kita kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja shift siang, shift malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif," tutur Sisriadi.

Menurutnya, TNI memiliki sistem seleksi mental ideologi. Mulai dari tes tertulis, wawancara, hingga penelusuran media sosial milik calon taruna akmil.

"Jadi itu sudah kita lakukan semua. Kalau masalah terpapar itu banyak orang terpapar. Mungkin mereka memberikan pendapat-pendapat tentang apa gitu," jelas dia.

Panglima TNI Pastikan Enzo WNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa pemuda blasteran Prancis bernama Enzo Zenz Ellie, yang masuk akademi militer (Akmil) adalah Warga Negara Indonesia. Dia menegaskan, WNI adalah syarat mutlak jika ingin menjadi taruna Akmil.

"Ya dari persyaratan saja masuk ke daftar militer harus WNI, kita berbicara masalah persyaratan," ujar Hadi Tjahjanto.

Menurut dia, Enzo pernah mengenyam pendidikan di Prancis hingga Sekolah Dasar. Namun, setelah sang ayah meninggal, Enzo lalu tinggal bersama ibunya di Jakarta. "Ibunya Jakarta, sama ibunya dimasukkan ke Ponpes, dia sekolah SMP hingga SMA," kata Hadi.

Hadi mengatakan, Enzo lolos masuk Akmil lantaran telah memenuhi syarat baik secara fisik ataupun psikologis. Dia juga melihat cukup potensial menjadi taruna Akmil.

"Dilihat dari seleksinya memenuhi syarat vital itu pull up-nya, larinya, yah itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat," jelasnya.

Saat ini, foto dalam akun Facebook Enzo Allie yang membawa bendera tauhid tidak bisa lagi diakses.

KESIMPULAN

Selain foto dalam akun Facebook bernama Enzo Allie yang membawa bendera tauhid, belum ada bukti lain yang menunjukkan bahwa Enzo terpapar radikalisme. Sejauh ini, pihak TNI masih melakukan penyelidikan terhadap latar belakang Enzo.

Adapun gambar tangkapan layar dengan foto Enzo Zenz Allie bersama Panglima TNI yang disertai narasi bahwa dia akan dipecat dari TNI jika terbukti pernah membawa bendera tauhid adalah benar bersumber dari laman SUARA.com.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id