Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Foto Kakek-Nenek yang Meninggal adalah Pasangan yang Sedang Naik Haji dan Videonya Pernah Viral?

Kamis, 8 Agustus 2019 12:45 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Foto Kakek-Nenek yang Meninggal adalah Pasangan yang Sedang Naik Haji dan Videonya Pernah Viral?

Akun Andi Mustakim Husni mengunggah foto dan video pasangan kakek-nenek di beranda Facebook-nya pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dia menarasikan bahwa pasangan itu adalah pasangan yang sama, yakni kakek-nenek yang meninggal di Mekkah, Arab Saudi.

Gambar tangkapan layar unggahan Andi Mustakim Husni di Facebook

Dalam foto pertama terlihat jenazah pasangan kakek-nenek dibaringkan bersama dan ditutup dengan kain biru hingga sebatas dada. Sedangkan foto kedua menampakkan pasangan kakek-nenek di atas kursi roda saat menunaikan ibadah haji.

Kisah kakek-nenek yang menunaikan ibadah haji itu sempat viral setelah akun Twitter @Kemenag_RI mengunggah video kemesraan mereka pada 18 Juli lalu.

Pada video tersebut terlihat si kakek selalu memegang tangan istrinya seperti tidak dapat dipisahkan. Sepanjang perjalanan menuju pesawat, si kakek terus memarahi istrinya jika dirinya bergerak. Sang istri pun menurut. Ia terus diam sampai tiba di dalam pesawat.

Andi Mustakim kemudian memberikan narasi bahwa foto kakek-nenek yang meninggal di foto pertama adalah kakek-nenek yang videonya menjadi viral itu.

“Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Meninggal di Mekah, suami istri yg ketika pakai kursi roda didorong tdk mau pisah. Subhanallah, terenyuh hatiku, sungguh kebesaran Allah SWT,” tulis akun Andi Mustakim.

Benarkah foto kakek-nenek yang meninggal itu adalah pasangan yang menunaikan haji ke Mekkah dan videonya pernah viral?

PEMERIKSAAN FAKTA

Menggunakan Google Reverse Image, Tempo.co mendapatkan bahwa foto kakek-nenek yang meninggal itu bernama Maimunah Yunus, 70 tahun, dan Batriy Selkam, 73 tahun. Mereka adalah warga asli Jalan Cakalang, Bontoala, Makassar.

Gambar tangkapan layar unggahan Andi Mustakim di Facebook (kiri) dan gambar tangkapan layar situs gema.id Sulsel

Dengan demikian, foto jenazah kakek-nenek itu bukan pasangan yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah. Sebab, pasangan kakek-nenek yang videonya viral itu bernama bernama Mahmud Sopamena, 86 tahun, dan Kulsum Litiloli, 75 tahun. Keduanya berasal dari Maluku.

Dikutip dari situs gema.id Sulsel, Maimunah Yunus dan Batriy Selkam meninggal dunia dalam waktu yang hampir bersamaan. Pihak keluarga menyatakan bahwa sang istri, Maimunah, meninggal dunia terlebih dahulu pada 4 Agustus lalu sekitar pukul 13.30 WITA.

Berselang kurang lebih 12 jam, sang suami, Batriy Selkam, juga meninggal dunia, tepatnya pada 5 Agustus lalu pada pukul 01.40 WITA

Batriy Selkam meninggal karena menderita kanker tulang. Sedangkan Maimunah meninggal karena mengalami kanker otak. Jazad keduanya rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Pangkep, Sulawesi Selatan.

Informasi mengenai meninggalnya pasangan Batriy Selkam dan Maimunah pertama kali juga viral di media sosial. Pengunggahnya adalah akun Ndorobeii di Instagram pada 5 Agustus 2019.

Akun itu mengunggah foto jenazah dengan narasi, "Kisah Nyata Cinta Sehidup Semati di Tanah Makassar. Cinta sehidup semati mungkin pas disematkan untuk pasangan suami istri di Makassar ini. Sepasang suami istri di Makassar, yakni kakek H Batry Selkam dan nenek Hj Maimunah Yunus, meninggal di waktu yang hampir bersamaan, pada Minggu 5 Agustus 2019."

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, disimpulkan bahwa foto jenazah kakek-nenek yang beredar di media sosial bukan Mahmud Sopamena dan Kulsum Litiloli yang sedang naik haji.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id