Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benar, Klaim Prabowo Subianto bahwa Indonesia Kekurangan 140 ribu Dokter

Minggu, 4 Februari 2024 20:17 WIB

Benar, Klaim Prabowo Subianto bahwa Indonesia Kekurangan 140 ribu Dokter

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia kekurangan 140 ribu dokter.

“Kita kekurangan 140.000 dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara kita akan menambah fakultas  Kedokteran di Indonesia dari 92 dan kita akan membangun 300 fakultas kedokteran dan mengirim 10.000 anak-anak pintar dan kita kirim beasiswa ke luar negeri untuk belajar kedokteran dan 10.000 lagi untuk belajar science, teknologi dan fisika, itu kita rebut teknologi dan sains,” kata Prabowo dalam debat kandidat Pemilu 2024 yang digelar KPU, Minggu, 4 Februari 2024. 

Benarkah klaim itu?

PEMERIKSAAN KLAIM

Data yang disampaikan Prabowo tersebut mendekati dengan rasio yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia.

Menurut Nabiyla Risfa Izzati, Dosen Hukum Ketenagakerjaan Fakultas Hukum UGM, standar Badan Kesehatan Dunia, jumlah ideal dokter adalah 1:1.000 penduduk. Sementara berdasarkan data dari Kemenkes dokter eksisting berjumlah sekitar 140 juta jiwa (per 2023).  

Jika kita membandingkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Dengan demikian jumlah kekurangan dokter mencapai 138,69 ribu atau hampir 140 ribu.

Sementara dilansir Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa Indonesia masih kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani 277.432.360 penduduk pada 2023. Hal ini disampaikan Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Kemenkes, Oos Fatimah pada Senin, 26 Juni 2023.

“Untuk melayani 277 juta penduduk Indonesia, kita masih kekurangan dokter spesialis. Di mana ketersediaan saat ini 46.200 dokter spesialis, kita masih kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis secara total," kata Oos.

Dilansir Tempo, rasio jumlah dokter dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 0,42 dokter per 1.000 populasi. Padahal WHO mematok angka ideal satu dokter per 1.000 populasi. Pada tahun 2022, sebanyak 5 persen atau 518 puskesmas dari 10.373 puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter. Lebih dari 52 persen atau 5.393 puskesmas belum punya sembilan tenaga kesehatan dasar, yakni dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, petugas kesehatan masyarakat, sanitarian, ahli laboratorium, dan ahli gizi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan Fakta Tim Cek Fakta Tempo, klaim Prabowo yang menyebutkan Indonesia kekurangan 140.000 dokter adalah benar.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 1 April 2022 jumlah Dokter dan Dokter Spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 122.023 orang.  Berdasarkan rasio angka ideal satu dokter per 1.000 populasi, maka Indonesia kekurangan sebesar 8182 orang dokter. Pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan juga menyatakan Indonesia kekurangan 31.481 dokter spesialis.

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 16 media dan 7 panel ahli di Indonesia