Keliru: Video Terawan Agus Putranto Promosikan Formula Pereda Nyeri Sendi
Selasa, 3 Juni 2025 19:21 WIB

SEBUAH akun di Facebook [arsip] mengunggah video yang menampilkan seorang yang mirip mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, pada 27 April 2025. Pria itu mempromosikan formula menyembuhkan nyeri sendi dalam waktu tiga hari.
Pria dalam video itu mengatakan, “Nyeri bahu, punggung, lutut, dan leher bisa dihilangkan dalam tiga hari. Saya telah mengembangkan formula inovatif yang benar-benar meredakan nyeri dan memulihkan sendi yang rusak dari dalam. Cukup oleskan produk ini. Komponen alaminya akan menembus sendi dan memulai proses pemulihan.”
Benarkah dalam video tersebut mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, promosikan formula pereda nyeri sendi?
PEMERIKSAAN FAKTA
Verifikasi Tempo menunjukkan, video Terawan Agus Putranto mempromosikan obat pereda nyeri dalam tiga hari merupakan hasil suntingan. Beberapa fragmen video dan audio dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Tempo menelusuri video dengan bantuan pencarian gambar terbalik milik Yandex dan menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan.
Video 1
Potongan ini serupa dengan video yang diunggah di sini dan sini. Video pertama menggunakan wajah Dokter Boyke, sedangkan video kedua mencatut wajah Ustadz Adi Hidayat. Pemilik akun menggunakan format yang sama dengan mengubah bagian kepala dengan mengambil wajah tokoh publik.
Tempo juga memverifikasi video dengan alat pemindai kecerdasan buatan (AI), Hive Moderation. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa 99 persen kemungkinan audio dalam video itu telah diubah dengan generator AI.
Video 2
Video ini juga hasil rekayasa dengan menggunakan format yang sama seperti video sebelumnya. Pelaku menggunakan tokoh publik dr. Boyke dan Ustadz Adi Hidayat.
Video 3
Potongan video ini identik dengan video Terawan yang diunggah oleh akun YouTube Gavi, the Vaccine Alliance berjudul GVS2020 – GVS | Hon Lt Gen TNI (ret) Dr Terawan Agus Putranto, Minister of Health, Indonesia. Video ini tayang pada 5 Juni 2020.
Video berbahasa Inggris tersebut direkam saat Global Vaccine Summit yang diselenggarakan di Inggris. Pertemuan secara online itu mengawali era baru kolaborasi kesehatan global saat para pemimpin dunia menunjukkan komitmen luar biasa terhadap cakupan imunisasi yang merata dan keamanan kesehatan global dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Saat itu Terawan tidak mempromosikan obat nyeri sendi seperti video unggahan di atas.
Waspada Deepfake
Waspada terhadap deepfake yang mencatut nama tokoh public untuk menipu. Tempo mencatat terjadi lonjakan signifikan konten deepfake sepanjang 2024, dengan 71 konten teridentifikasi. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2023 yang hanya 5 konten. Konten-konten ini disalahgunakan untuk berbagai kepentingan: dari promosi obat-obatan, judi online, penipuan, hingga manipulasi selama masa pemilu.
Bentuk penyalahgunaan deepfake pun semakin beragam. Untuk disinformasi kesehatan, pelaku mengubah audio para pemengaruh; mulai dari selebriti, mantan menteri kesehatan, hingga presenter televisi, seolah-olah mereka memberikan testimoni produk. Sedangkan untuk penipuan finansial, deepfake mencatut nama tokoh publik seperti presenter berbagai stasiun televisi, pendakwah Dennis Lim, hingga selebriti seperti Ariel Noah dan Raffi Ahmad untuk menawarkan bantuan sosial atau hadiah palsu.
Persoalan literasi digital yang kurang di tengah masyarakat, menjadi penyebab penipuan deepfake ini masih terus menelan korban.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Terawan promosikan formula pereda nyeri dan pemulihan sendi adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]