Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Konten tentang Rencana Penutupan Pesantren di Indonesia Setelah Jokowi Bertemu Xi Jinping

Senin, 9 Oktober 2023 13:15 WIB

Keliru, Konten tentang Rencana Penutupan Pesantren di Indonesia Setelah Jokowi Bertemu Xi Jinping

Sebuah akun Facebook [arsip] membagikan dua gambar tangkapan layar berisi foto Megawati dan jajaran pejabat PDIP serta foto Jokowi bersama Presiden Cina Xi Jinping dengan klaim pembahasan penutupan pesantren.   

Dalam tangkapan layar pertama, memuat teks bahwa PDIP usul kepada pemerintah agar pesantren ditutup seluruh Indonesia. Sedangkan pada foto kedua memuat teks tentang hasil pertemuan Jokowi dan Xi Jinping.

Sejak dibagikan pada Selasa, 3 Oktober 2023, video ini disukai 13 ribuan pengguna Facebook, 3,5 ribuan komentar, 356 ribu kali tayang dan 5 ribu kali dibagikan. Namun, benarkah rencana penutupan pesantren di Indonesia setelah Jokowi bertemu Xi Jinping?

PEMERIKSAAN FAKTA

Verifikasi Tempo menunjukkan, bahwa pertemuan Jokowi dengan Presiden Cina membahas seputar isu regional dan global terkait Indo-Pasifik. Tidak itu saja, mereka juga membuat sejumlah kesepakatan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, pasar produk pertanian, ekonomi hingga pendidikan.

Gambar Megawati sebenarnya sedang melaksanakan konferensi pers seusai melakukan rapat koordinasi menjelang pilkada serentak 2017 di kantor DPP PDIP. Saat itu, mereka membahas proses hukum terhadap status tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Jadi, gambar Megawati, Jokowi dan Xi Jinping pada postingan tersebut tidak mempunyai korelasi dengan narasi atau keterangan yang dibuat pengunggah konten.

Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri potongan gambar itu menggunakan Yandex Image Search.

Potongan gambar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, tersebut tidak menyatakan usulan ke Pemerintah agar menutup pesantren di seluruh Indonesia seperti yang diklaim pengunggah video. 

Faktanya, gambar itu tidak terkait dengan pesantren dan foto ini juga sudah terbit enam tahun lalu di media pemberitaan. Penelusuran Tempo, foto tersebut identik dengan yang dipublikasikan ANTARA FOTO pada Kamis, 17 November 2017 berjudul “Sikap PDIP Terhadap Status Ahok”.

Sumber: ANTARA

Kemudian Presiden Joko Widodo berfoto dengan Presiden Cina, Xin Jinping adalah momen Jokowi saat kunjungan kerja ke Chengdu, Cina. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin berbicara sejumlah isu dan membuat kesepakatan kerjasama. Gambar ini sudah ada di berbagai platform media, termasuk KompasTV yang terbit pada Kamis, 27 Juli 2023 berjudul “Ini Hasil Pertemuan Presiden Jokowi dan Xi Jinping di China”.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menjelaskan pertemuan Jokowi dan XI Jinping membahas penguatan kerja sama ekonomi yang menguntungkan. Jokowi meminta akses pasar yang lebih banyak di China bagi produk-produk Indonesia. Selain itu Jokowi dan Xi Jinping juga membahas isu regional dan global terkait Indo Pasifik.

KESIMPULAN 

Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim rencana penutupan pesantren di Indonesia setelah Jokowi bertemu Xi Jinping adalah keliru.

Sedangkan gambar Megawati itu sedang melaksanakan konferensi pers seusai melakukan rapat koordinasi menjelang pilkada serentak 2017 di kantor DPP PDIP. Saat itu, mereka membahas proses hukum terhadap status tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Jadi, gambar Megawati, Jokowi dan Xi Jinping pada postingan tersebut tidak mempunyai korelasi dengan narasi atau keterangan yang dibuat pengunggah konten.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id