Menyesatkan, Video Pria di Cina Mengecek Naga Peliharaan Berusia Puluhan Tahun

Video dengan klaim seorang pria di Cina memelihara naga berusia puluhan tahun menjadi viral di media sosial. Video berdurasi 16 Detik tersebut diunggah oleh akun Facebook ini [arsip] pada 16 September 2023.

Dalam video tampak seorang pria berusaha mencongkel sebuah kotak kayu. Video ini juga disertai narasi, "Pria di Cina ini membuka dan mengecek peliharaan naganya yang berumur puluhan tahun. Wow gedenya".

Hingga artikel ini dimuat, video di atas telah mendapat 53 komentar dan dibagikan sebanyak 12 kali. Apa benar ini video seorang pria di Cina mengecek naga peliharaan berusia puluhan tahun?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi video di atas, Tim Cek Fakta Tempo menonton video dari awal hingga akhir, namun sama sekali tidak memperlihatkan adanya sosok naga. Bahkan, kotak kayu juga tidak terbuka.

Mengutip National Geographic, naga merupakan makhluk mitologi Cina sebagai simbol kekuatan tak terkalahkan, kebajikan, persatuan, kecerdasan, kemenangan, integritas, dan keberuntungan. Naga digunakan secara luas dalam arsitektur, seni, kostum, festival, sastra dan nama.

Sebagai makhluk mitologi, seseorang mustahil merawat seekor naga. Konten tersebut bertujuan untuk menyesatkan publik karena isi video sama sekali tidak menunjukkan judul konten.

Beberapa kali mengunggah video suntingan

Tempo juga menemukan akun tersebut beberapa kali mengunggah video reels hasil suntingan, tapi dibuat dengan judul yang menyesatkan.  

Pada 19 September 2023, akun ini mengunggah sebuah video disertai narasi bahwa ada makhluk aneh bersayap di kubah Masjid Istiqlal Jakarta. Berdasarkan arsip Cek Fakta Tempo, cuplikan video yang identik dalam video kolase yang diunggah oleh kanal YouTube JJPD Producciones pada 9 April 2020.

Adapun di keterangan videonya, kanal ini menulis dalam bahasa Spanyol, bahasa resmi Nikaragua yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi: "Top 5 Makhluk Aneh yang Tertangkap Kamera di Kehidupan Nyata, Setan Gargoyle di Katedral Kuno. Ini adalah video yang kami buat untuk menghibur. Semua cuplikan yang ditampilkan adalah fiksi. Video CGI (Gambar Buatan Komputer)."

Cuplikan video tersebut merupakan potongan dari video yang pernah diunggah sebelumnya oleh kanal yang sama, yakni pada 2 Juni 2019. Video tersebut berjudul “Setan Mengerikan di Kota Granada-Nikaragua 2019-Gargoyle”. Dalam keterangannya, kanal JJPD Producciones pun menulis, "Semua cuplikan yang ditampilkan adalah fiksi. Video CGI."

Tiga bulan kemudian, tepatnya pada 8 September 2019, kanal JJPD Producciones mengunggah proses kreatif di balik video tersebut. Video ini merupakan animasi tiga dimensi yang dikerjakan oleh dua bersaudara pemilik kanal JJPD Producciones, Jose Joaquin Perez serta Jimmy Jose Perez.

Kemudian pada 25 September 2023, akun ini kembali mengunggah sebuah video disertai klaim bahwa ratusan santri Al-Zaytun kini bebas menghirup udara segar usai disekap di ruang bawah tanah. Video ini disertai foto petugas penyelamat dalam terowongan.

Faktanya, foto itu merupakan proses penyelamatan seekor anjing yang terjebak dalam drainase selama lima hari di Dorney, Buckinghamshire, Inggris pada Februari 2018.

Foto-foto yang identik pernah dimuat situs en.goodtimes.my dengan judul "Woman hears odd sound below her feet—after firemen tear up pavement, they find shocking truth".

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim seorang pria di Cina mengecek naga peliharaan berusia puluhan tahun adalah menyesatkan. Video di atas sama sekali titan memperlihatkan sosok naga.

Naga merupakan makhluk mitologi Tiongkok. Secara arkeologis, naga tertua yang digali di Tiongkok adalah naga berumur sekitar 6600 tahun yang ditumpuk menggunakan kulit kerang di sebuah mausoleum Kebudayaan Yangshao (sekitar 5000 SM-3000 SM). Naga buatan dari kulit kerang ini, di sebelah kiri pemilik makam, memiliki panjang 178 cm dan tinggi 67 cm.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id