Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian Benar, Ribuan Pasukan Elite Afganistan Siap Mati Untuk Rusia

Rabu, 4 Januari 2023 18:13 WIB

Sebagian Benar, Ribuan Pasukan Elite Afganistan Siap Mati Untuk Rusia

Sebuah video berdurasi 6 menit 18 detik dengan klaim bahwa ribuan pasukan elite Afganistan menuju Ukraina untuk membela Rusia diunggah di Facebook.

Video yang dibagikan pada 30 Desember 2022 tersebut disukai 3 ribu kali, 72 komentar dan ditonton sebanyak 100 ribu kali.

Narator video mengatakan ribuan mantan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Afganistan (ANASOC) direkrut Rusia untuk mendukung invasi militer Rusia di Ukraina. Pemerintah Rusia mengklaim militernya telah memusnahkan 950 peluncur roket ganda Ukraina dan hampir 400 sistem peluru kendali sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu.

Benarkah klaim video bahwa Rusia merekrut ribuan mantan pasukan khusus Afganistan?

PEMERIKSAAN FAKTA

Rusia memang merekrut eks-Pasukan Khusus Afghanistan untuk melawan Ukraina. Namun hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menemukan video yang disertakan tidak terkait dengan keberatan eks-Pasukan Khusus Afghanistan tersebut ke medan pertempuran Rusia vs Ukraina.

Untuk membuktikannya, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Search Image, mesin pencarian Google dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:

Video 1

Fakta: Gambar dalam video ini adalah Pasukan Khusus Afganistan menghadiri upacara wisuda di Kabul Military Training Center (KMTC) di Kabul, Afganistan, pada 18 Juli 2021.

Foto identik adalah milik AFP yang pernah dimuat oleh situs News Sky pada 8 September 2021 dalam artikel berjudul “Afghanistan: At least 400 UK-trained Afghan special forces troops hiding from Taliban and want UK evacuation”.  

Video 2

Fakta: Potongan video ini adalah Pasukan Khusus Afganistan yang sedang melakukan latihan di Kabul Military Training Center (KMTC) di Kabul, Afganistan. Sekitar ratusan termasuk pasukan khusus wanita dinyatakan lulus setelah menjalani pelatihan selama tiga bulan.

Video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube Afghan Multimedia Agency pada 18 Juli 2021 dengan judul “Afghanistan Army special forces graduate in Kabul”.

Video 3

Fakta: Potongan video ini muncul pada menit ke-4:41. Video yang sama pernah diunggah oleh kanal berbahasa Ukraina pada 15 November 2022 yang terlihat pada menit ke-1:21.

Berdasarkan keterangan pada video tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengambil bagian dalam upacara pengibaran bendera nasional Ukraina di Kherson yang baru saja diduduki.

Zelensky berterima kasih kepada militer Ukraina, yang membebaskan wilayah Kherson, dan mencatat bahwa merupakan suatu kehormatan baginya untuk bersama mereka hari ini di Kherson, Ukraina. 

Narator Video

Narator video menyebutkan bahwa ribuan mantan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Afghanistan (ANASOC) direkrut Rusia untuk mendukung invasi militer Rusia di Ukraina. Pemerintah Rusia mengklaim militernya telah memusnahkan 950 peluncur roket ganda Ukraina dan hamper 400 sistem peluru kendali sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu.

Tempo membandingkan dengan pemberitaan dari media kredibel. Dilansir VIVA, saat ini sudah ada lebih dari 2.500 eks pasukan khusus Afganistan yang direkrut oleh Rusia. Mantan Komandan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Afganistan, Letnan Jenderal Mohammad Farid Ahmadi, membeberkan jumlah bayaran yang diterima para mantan anak buahnya yang memilih jadi tentara bayaran Rusia.

Dalam artikel yang diturunkan CNNIndonesia.com berjudul “Rusia Klaim Hancurkan 950 Peluncur Roket Ukraina Sejak Awal Invasi” dinyatakan bahwa Pemerintah Rusia mengklaim militernya telah memusnahkan 950 peluncur roket ganda Ukraina dan 399 sistem peluru kendali sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu.

Hanya penyebutan jumlah pesawat tempur dan helikopter yang tidak sesuai dengan data artikel CNN Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan dengan klaim ribuan pasukan elite Afganistan menuju Ukraina untuk membela Rusia adalah sebagian benar.

Rusia memang telah merekrut 2.500 eks-Pasukan Khusus Afganistan untuk menginvasi Ukraina. Namun video yang disertakan bukan bagian saat eks Pasukan Khusus Afganistan menuju ke medan pertempuran Rusia vs Ukraina. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id