Menyesatkan, Video Jokowi Dikejar Direktur IMF dan Dipersilakan Isi Cek Berapapun Jumlahnya
Sabtu, 23 Juli 2022 06:00 WIB
Sebuah video yang mengklaim presiden Jokowi dikejar Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva dan dipersilakan mengisi cek berapapun jumlahnya, beredar di Facebook.
Video ini diunggah sebuah akun pada 20 Juli 2022 pukul 14.00 dengan judul utama “Bos IMF kejar-kejar Pak Jokowi, Disuruh ngisi cek berapa saja pasti dikasih”.
Dalam video berdurasi 6.16 menit itu diberitakan Jokowi dikejar-kejar IMF dan disuruh menulis cek berapapun jumlahnya. Ia juga menambahkan narasi dalam video sebagai berikut:
“Genius Pak Jokowi dikejar-kejar IMF dan disuruh menulis cek berapapun jumlahnya. Di tengah berbagai peristiwa global, IMF menyiratkan Indonesia menjadi salah satu negara yang bakal aman dari jurang resesi pada tahun 2022 Indonesia bahkan bisa mencatat pertumbuhan pada tahun 2023.
Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva saat ditemui awak media di Sarinah Jakarta Pusat Minggu (17/7) mengatakan kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang baik pada kuartal I 2012. Kondisi inflasi cenderung lebih rendah daripada negara-negara lain. Selain itu rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto PDB juga dinilai cenderung lebih rendah dari negara-negara lain.
Hingga artikel ini ditulis video tersebut telah ditonton 7 ribu kali online dan disukai 3,2 ribu kali.
Lantas, benarkah Presiden Jokowi dikejar-kejar Direktur IMF dan dipersilakan menandatangani cek berapapun jumlahnya?
PEMERIKSAAN FAKTA
Dari hasil pemeriksaan, diketahui video yang dibagikan di atas merupakan gabungan beberapa foto dari peristiwa dengan waktu yang berbeda. TEMPO mula-mula menonton secara keseluruhan video tersebut, lalu memfragmentasinya menjadi beberapa foto dengan menggunakan tools InVID. Kemudian foto itu diverifikasi menggunakan tools Yandex Image dan Google Image.
Pada awal detik 01-09, video yang digunakan merupakan foto Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull saat bertemu Presiden Jokowi pada acara Outstanding Youth for The World (OYTW) di Exhibition Hall, International Convention Centre di Sydney, Australia pada sabtu 17 Maret 2018. Foto tersebut merupakan dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden.
Pemeriksaan fakta foto 1
Untuk gambar video pada detik 12-24, merupakan kumpulan foto peristiwa saat Presiden Jokowi menerima delegasi Dana Moneter Internasional pada 17 Juli 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. Saat pertemuan itu delegasi yang hadir yaitu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh.
Presiden Jokowi sendiri didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto ini merupakan dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden bidikan fotografer Muchlis Jr.
Pemeriksaan fakta foto 2
Sementara gambar video pada detik 25 hingga menit 01.03 merupakan kumpulan foto saat Direktur Pelaksana melihat ragam produk-produk ekonomi kreatif Indonesia di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Minggu 17 Juli 2022.
Pemeriksaan fakta foto 4
Foto itu merupakan dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun dengan posisi foto yang sudah direfleksikan (mirrored). Foto tersebut dipublikasikan pula oleh media Detik.com pada Senin, 18 Juli 2022.
Pemeriksaan fakta foto 3
Gambar video pada menit 01.14-01.28 merupakan foto saat presiden Jokowi membuka acara Indonesia Science Expo (ISE) pada 1 November 2018 di Convention Exhibition BSD, Serpong. Foto tersebut merupakan dokumentasi Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia dan ikut dipublikasikan kembali oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Pemeriksaan fakta foto 5
Dikutip dari Laman Sekretariat Presiden, kunjungan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam rangka membahas kepemimpinan Indonesia dalam presidensi G20 dan meminta Indonesia untuk ikut para pemimpin negara G20 guna mendukung dan membantu negara-negara yang sedang menghadapi krisis.
Menurut Sri Mulyani, Menteri Keuangan, pada pertemuan dengan presiden Jokowi IMF menyampaikan bahwa situasi inflasi yang melanda berbagai negara telah menyebabkan bank-bank sentral mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga.
Maka, kemungkinan berbagai negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan akan berada dalam kondisi yang makin sulit, terkena krisis pangan, dan terkena juga kemungkinan krisis keuangan.
Seperti yang terjadi di berbagai negara Afrika dan Srilanka. Kondisi ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi semakin lemah dan menyebabkan risiko semakin tinggi.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada pertemuan presiden Jokowi dengan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) juga dibahas tentang debt relief alias pengurangan atau refinancing utang di sejumlah negara berkembang. Ada beberapa hal catatan yang diberikan IMF pada Presiden Jokowi yaitu meminta agar Jokowi dapat ikut mendorong kesepakatan bersama terkait utang ini sebelum dimulainya acara puncak KTT G20.
Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah G20 dan pertemuan puncak yang melibatkan pemimpin negara anggota dihelat November nanti di Bali. Para pemimpin negara G20 tidak ingin isu (utang) tersebut mendominasi percakapan, hanya karena kita membuat progres.
Peringatan disampaikan Georgiva karena IMF melihat saat ini hampir sepertiga dari negara-negara berkembang dan dua kali lipat dari proporsi negara berpendapatan rendah berada dalam kesulitan utang.
Situasi kian memburuk dengan kenaikan suku bunga di negara berkembang. Arus modal keluar dari negara berkembang juga terus berlanjut dan hampir satu dari tiga negara memiliki suku bunga 10 persen atau lebih. Termasuk negara berpendapatan menengah, seperti Sri Lanka dan Malawi, yang tengah mencari bantuan dana.
Selain bertemu Jokowi, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva juga mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Minggu sore 17 Juli 2022. Georgieva berkunjung dan berkeliling ke pameran kain batik dan instalasi seni, tur department store, serta melihat relief patung peninggalan era Presiden Soekarno.
Kristalina Georgieva bahkan diagendakan mengikuti pertemuan gabungan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas keramahan atas pengelolaan pertemuan G20 yang bijaksana di tengah latar belakang global yang semakin menantang.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan cekfakta TEMPO, video yang mengklaim presiden Jokowi dikejar Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) dan dipersilahkan mengisi cek berapapun jumlahnya, menyesatkan.
Video tersebut diketahui merupakan gabungan beberapa foto dari peristiwa dengan waktu yang berbeda-beda.
Selama di Indonesia, Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, diketahui memiliki agenda seperti melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Minggu sore 17 Juli 2022.
Kristalina bahkan mengikuti pertemuan gabungan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.