Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Warga Eropa Protes Salahkan Uni Eropa karena Sanksi Gas Rusia

Jumat, 24 Juni 2022 11:37 WIB

Keliru, Video Warga Eropa Protes Salahkan Uni Eropa karena Sanksi Gas Rusia

Sebuah video dengan judul “Berita Terbaru ~ Menderita Akibat Dampak Sanksi Gas Rusia, Warga Eropa Protes Salahkan Uni Eropa.” diunggah sebuah akun di Facebook. Video berdurasi 8,4 menit ini menampilkan rangkaian gambar demonstrasi di berbagai tempat.

Video ini memberikan narasi bahwa warga Eropa melakukan protes atas kebijakan Uni Eropa dan negara anggota yang memberikan sanksi kepada Rusia setelah menginvasi Ukraina. Sanksi ini seperti senjata makan tuan lantaran akan membuat warga menderita karena krisis pasokan gas. 

Sampai tulisan ini dibuat, video  telah ditonton 3.100 kali. Video ini dipublikasikan  di facebook pada  21 Juni 2022 lalu.

Tangkapan layar unggahan video dengan klaim warga Eropa protes Salahkan Uni Eropa Karena Sanksi Gas Rusia

Pemeriksaan Fakta

Setelah melihat keseluruhan video ini, Tim Cek Fakta Tempo melakukan analisis gambar yang muncul dalam video ini. Tempo menggunakan Fake News Debunker by InVid untuk analisis potongan gambar dalam video ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, video demonstrasi yang ditampilkan tidak ada kaitanya dengan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Aksi demonstrasi, di mana orang membawa bendera putih merah dan bendera biru dengan lingkaran bintang yang merupakan bendera Uni Eropa, tidak  terkait krisis gas akibat invasi Rusia atas Ukraina.

Potongan gambar dari video ini identik dengan video yang ada pada kanal youtube ATH: Berita dari Belarusia dan Dunia yang dipublikasikan 18 Oktober 2021. ATH merupakan Perusahaan TV dan Radio Negara Republik Belarus.  Foto ini juga diposting akun twitter resmi ATH @atnbtrc pada tanggal yang sama. 

[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan video unjuk rasa POLEXIT. Video ini menunjukan warga Polandia berkumpul di Castle Square Warsaw Minggu, 10 Oktober 2021, sebagai bentuk dukungan bagi keanggotaan Polandia di Uni Eropa (UE) atau yang lebih dikenal dengan isu POLEXIT.

Dari hasil pemeriksaan, video  tersebut merupakan video unjuk rasa POLEXIT.  Video ini menunjukan warga Polandia  berkumpul di Castle Square Warsaw (Minggu 10/10/21) sebagai bentuk dukungan bagi keanggotaan Polandia di Uni Eropa (UE) atau yang lebih dikenal dengan isu POLEXIT. 

Dilansir DW, demonstran mengibarkan bendera Polandia dan UE, menyanyikan lagu kebangsaan dan meneriakkan "Kami tetap" dan "Kami adalah Eropa!". Unjuk rasa ini terjadi setelah pengadilan memutuskan UU Polandia lebih diutamakan daripada UU UE.

[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan video aksi pembakaran bendera UE tersebut terjadi di Bamako, Mali, 21 Februari 2022.

Potongan gambar lain dari video ini  menunjukan demonstran membakar bendera Uni Eropa. Hasil penelusuran Tempo menunjukan bahwa aksi pembakaran bendera UE tersebut terjadi di Bamako, Mali (21/02/22). Aksi ini terkait permintaan Junta Militer yang baru merebut kekuasaan di Mali  agar Perancis menarik pasukan tanpa penundaan. 

Media Express menuliskan demonstran membakar bendera Uni Eropa untuk merayakan dan membawa poster dengan pesan seperti "Terima kasih Wagner" dan "Prancis adalah negara teroris".

Narasi : Menderita Akibat Dampak Sanksi Gas Rusia

Berdasarkan penelusuran Tempo, sanksi yang diberikan beberapa negara anggota UE terhadap Rusia sudah mulai menunjukan dampak. Salah satunya protes yang terjadi di beberapa negara Eropa. 

Kantor Berita AP (23/03/22) menuliskan di seluruh Eropa, pemerintah memangkas pajak bahan bakar dan membagikan puluhan miliar untuk membantu konsumen, pengemudi truk, petani, dan lainnya untuk mengatasi lonjakan harga energi yang diperburuk oleh invasi Rusia atas Ukraina. 

Protes terhadap lonjakan harga bahan bakar terjadi di Spanyol, Siprus dan Prancis. Supir truk berkumpul di Parla, pinggiran Madrid pada hari Selasa, 22 Maret 2022 untuk memprotes tingginya harga bahan bakar. Di Normandia, Prancis, pengemudi truk memblokade jalan. Di Siprus, ratusan peternak menuntut kompensasi harga pakan ternak karena biaya transportasi yang lebih tinggi. 

Di Jerman, seperti dilansir BBC, pemerintah selangkah lagi melakukan penjatahan gas setelah menurunnya pasokan gas dari Gazprom, perusahaan yang sepenuhnya dikontrol pemerintah Rusia. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan negaranya telah membuat rencana darurat untuk mengatasi kekurangan gas.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dilansir Reuters  mengatakan UE sedang mengerjakan tanggapan terkoordinasi terhadap penghentian pengiriman gas Rusia ke Bulgaria dan Polandia. Ia menambahkan bahwa UE "siap" untuk skenario seperti itu karena harga melonjak karena gangguan tersebut. 

Ursula von der Leyen mengatakan UE telah berbicara dengan Amerika Serikat, Qatar, Mesir, Azerbaijan, Nigeria, dan Korea Selatan untuk meningkatkan pengiriman gas dan gas alam cair (LNG), baik melalui pengiriman tambahan atau pertukaran kontrak ke negara Eropa.

Pihak Rusia seperti dilansir Aljazeera melalui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia adalah pemasok energi yang sangat andal ke Eropa dan  akan"dengan ketat memenuhi semua kewajibannya". Dalam jumpa pers Peskov  mengatakan Jerman telah diberitahu tentang "siklus layanan" pipa gas Nord Stream 1, yang akan menjalani pemeliharaan dari 11 hingga 21 Juli.

Untuk diketahui aliran gas melalui pipa bawah laut Nord Stream 1 dari Rusia ke Jerman hanya 40% dari kapasitas dalam beberapa pekan terakhir. Jalur pipa gas yang melewati daerah perang memperburuk keadaan. Krisis gas ini diperkirakan meningkat seiring musim dingin di Eropa, dimana penggunaan gas untuk penghangat ruangan meningkat. 

Sebelum terjadi invasi Rusia atas Ukraina dan  diikuti sanksi yang diberikan negara anggota UE dan Amerika Serikat, Rusia  merupakan pemasok sekitar 40 % gas alam  ke negara-negara Eropa. 

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan fakta pada video unggahan Facebook Get Fun (21/07/2022) berjudul “Berita Terbaru ~ Menderita Akibat Dampak Sanksi Gas Rusia, Warga Eropa Protes Salahkan Uni Eropa.” adalah Keliru. Potongan-potongan video yang ada dalam unggahan tersebut tidak terkait dengan protes warga Eropa pada Uni Eropa akibat dampak sanksi gas Rusia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.