[Fakta atau Hoaks] Benarkah Angka Kematian Ibu di Indonesia masih di atas 300 per 100 ribu penduduk?
Minggu, 17 Maret 2019 22:31 WIB
Calon wakil presiden Sandiaga Uno pada debat Cawapres 17 Maret 2019, berjanji akan mempermudah sistem rujukan layanan kesehatan masyarakat, kebijakan promotif preventif dan menambah anggaran dan kesejahteraan posyandu yang bisa menurunkan angka kematian ibu yang sekarang masih ada di atas tingkat tiga ratus.
“Mereka bisa menurunkan angka kematian ibu yang sekarang masih ada di atas tingkat tiga ratus,” kata Sandi pada Debat Cawapres, 17 Maret 2019.
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam Debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019. ANTARA/Wahyu Putro A
Benarkah angka kematian ibu di atas 300 kasus?
Pemeriksaan Fakta
Data dari ASEAN Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2017 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 kematian ibu di Indonesia masih mencapai 305 per 100 ribu. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi daripada target MDGs Indonesia, yaitu 102 per 100 ribu.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara. Urutan pertama ditempat oleh Laos dengan angka kematian 357 per 100 ribu.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi pada Tempo pernah mengatakan bahwa survei penduduk antar sensus pada 2015, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Kesimpulan
Pernyataan Sandiaga Uno bahwa kematian ibu melahirkan masih di atas 300 adalah benar.