Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Penggunaan Thermogun sebagai Adaptasi Scan Barcode di Dahi

Kamis, 2 September 2021 17:11 WIB

Keliru, Penggunaan Thermogun sebagai Adaptasi Scan Barcode di Dahi

Video pendek dengan klaim penggunaan thermogun hanya tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya akan distempel di dahi menyebar melalui Whatsapp. Berdurasi 30 detik, video itu memuat cuplikan sejumlah foto, seperti tato vaksinasi di lengan, video Bill dan Melinda Gates serta beberapa teks.

Video itu diawali dengan potongan gambar kerumunan orang dengan teks, “Thermogun di jidat sebagai kilah mengukur suhu tubuh sebelum masuk gedung itu omong kosong. Itu semua adalah tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya distempel di jidat.”

Teks berikutnya memuat klaim bahwa sistem tersebut memberikan akses cepat dan mudah ke riwayat vaksinasi, menghindari risiko kesalahan administrasi menurut penelitian di Science Translational.

Sistem yang diberi nama Quantum Dot Tatto itu akan memudahkan untuk mengidentifikasi siapa yang telah divaksinasi. Sistem ini disebutkan didanai oleh Bill and Melinda Gate Foundation.

Video ini menyebar di tengah proses vaksinasi Covid-19 di dunia tengah berlangsung sebagai pencegahan terhadap penyebaran virus SARS-Cov-2.

Tangkapan layar cuplikan unggahan video dengan klaim bahwa Penggunaan Thermogun sebagai Adaptasi Scan Barcode di Dahi.

PEMERIKSAAN FAKTA

Penggunaan Termometer Inframerah atau dikenal dengan thermogun bukan untuk adaptasi rencana scan bercode vaksinasi yang akan ditempel di kening. Sebab thermogun berfungsi untuk mengukur suhu tubuh manusia dengan menggunakan inframerah. Terkait Quantum Dot Tatto untuk vaksinasi baru sebatas penelitian yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Ketua Departemen Fisika Kedokteran/Klaster Medical Technology IMERI FKUI Prasandhya Astagiri Yusuf menjelaskan pada Tempo, 21 Juli 2020 lalu, menjelaskan, thermo gun bekerja untuk mendeteksi temperatur arteri temporal saat ditembakkan ke dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang. Thermogun menggunakan sebuah lensa untuk memfokuskan sinar yang datang dari suatu obyek ke detektor yang disebut thermopile.

Detektor itu yang menyerap radiasi inframerah dan mengubahnya menjadi panas. Semakin besar energi radiasi yang ditangkap, semakin thermopile panas. Bahan itu yang kemudian diubah ke listrik dan muncul sebagai angka bacaan temperatur pada layar thermo gun.

Selama ini thermogun sudah sering dipakai di dunia medis dan aman dinyatakan aman bagi tubuh. 

Tentang Quantum Dot Tatto

Istilah Quantum Dot Tatto (QDT) pertama kali muncul setelah para peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) menerbitkan penelitian mereka di Science Translational Medicine pada 18 Desember 2019 berjudul Biocompatible near-infrared quantum dots delivered to the skin by microneedle patches record vaccination.

QDT adalah platform microneedle berbasis mikropartikel fluoresen, yang dapat menyediakan riwayat vaksinasi secara langsung di kulit. Menurut Genetic Engineering & Biotechnology News, platform tersebut diciptakan karena salah satu faktor ketimpangan akses terhadap vaksin, terutama di negara berkembang, karena kurangnya infrastruktur untuk menyimpan catatan medis. Sehingga tidak tersedia cukup data untuk menentukan siapa yang telah divaksin dan siapa yang masih membutuhkan vaksin tertentu. Hal ini menyebabkan 1,5 juta kematian setiap tahun yang seharusnya bisa dicegah apabila mereka mendapatkan vaksin.

Tim MIT selama beberapa tahun kemudian merancang metode untuk merekam informasi vaksinasi dengan cara yang tidak memerlukan database terpusat atau infrastruktur lainnya. Untuk membuat rekam medis terdesentralisasi “pada pasien”, para peneliti mengembangkan jenis baru titik kuantum berbasis tembaga, yang memancarkan cahaya dalam spektrum inframerah-dekat.

Titik-titik tersebut berdiameter sekitar 4 nanometer, dan dikemas dalam mikropartikel biokompatibel yang membentuk bola dengan diameter sekitar 20 m. Enkapsulasi ini memungkinkan pewarna tetap di tempatnya, di bawah kulit, setelah vaksin disuntikkan.

Tentang Bill and Melinda Gates Foundation Biayai Tato Digital

Narasi yang menghubungkan Bill and Melinda Gates Foundation membiayai tato atau sertifikat digital tersebut telah berkembang sejak tahun lalu. Hal ini bermula dalam wawancara di Reddit, Bill Gates sempat menyebut "sertifikat digital". Namun, penyebutan "sertifikat digital" itu untuk menjawab pertanyaan mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis dan ekonomi dunia.

Organisasi cek fakta Amerika Serikat, Fact Check, menulis, Gates Foundation mengkonfirmasi bahwa penelitian mengenai quantum dot dye tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Begitu pula dengan sertifikat digital.

Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya di dunia, yang menempatkan sebagian kekayaannya itu dalam berbagai organisasi dan inisiatif amal melalui Bill and Melinda Gates Foundation. Fokus utama yayasan ini, dan filantropi Bill Gates secara umum, adalah mengurangi ketidaksetaraan dalam bidang kesehatan, dengan fokus pada negara berkembang.

Melalui organisasi-organisasi ini, Bill Gates juga mendanai penelitian terkait solusi teknologi untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat di komunitas termiskin secara global. Sejak 2015, ia telah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kurangnya kesiapsiagaan dunia dalam menghadapi bencana pandemi.

Salah satunya karena pembelaannya terhadap vaksin, Bill Gates menjadi sasaran utama gerakan anti-vaksin selama lebih dari satu dekade terakhir. Permusuhan yang dibangun selama bertahun-tahun oleh klaim palsu dari kelompok-kelompok anti-vaksin itu, yang meningkat selama pandemi Covid-19, telah menciptakan teori konspirasi seputar Covid-19 yang semakin luas dan berpusat pada Bill Gates.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa thermogun hanya tahap adaptasi untuk scan barcode yang nantinya akan distempel di jidat, adalah keliru. Thermogun bekerja untuk mendeteksi temperatur arteri temporal saat ditembakkan ke dahi untuk mengestimasi suhu tubuh seseorang.

Sedangkan Quantum Dot Tatto adalah platform yang dikembangkan oleh para peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk memudahkan penyediaan informasi terkait siapa yang belum divaksin dan apakah mereka membutuhkan vaksin lainnya. Implementasi Quantum Dot Tatto tidak dengan menembakkan termometer inframerah ke dahi, melainkan dengan penyuntikan vaksin.

Tim Cek Fakta Tempo