Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Ini Video TNI yang Bersatu dengan Tentara Negara Lain untuk Perang di Palestina

Senin, 17 Mei 2021 15:43 WIB

Keliru, Klaim Ini Video TNI yang Bersatu dengan Tentara Negara Lain untuk Perang di Palestina

Sejumlah video yang memperlihatkan pasukan tentara yang tengah berkumpul serta berbagai kendaraan tempur yang sedang berparade di jalanan beredar di Facebook. Video-video ini diklaim sebagai video tentara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afghanistan, dan Turki yang bersatu untuk berperang di Palestina.

Video beserta klaim itu beredar di tengah memanasnya konflik antara Palestina dan Israel dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini bermula dari langkah Israel yang hendak menggusur warga Palestina dari Sheikh Jarrah, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Palestina. Warga yang menolak menggelar perlawanan berupa unjuk rasa di Masjid Al-Aqsa. Israel merespons keras unjuk rasa itu, yang berujung pada bentrok antara warga dan aparat. Situasi berkembang hingga terjadi pertempuran antara milisi Palestina, Hamas, dengan militer Israel.

Akun ini membagikan video-video beserta klaim itu pada 14 Mei 2021. Akun tersebut menulis, "Bismillah. Hari ini petang ini.smua tentara Indonesia. Malaysia.burunai. afganistan. Turki bersatu. Doakan tentara2 kita... Kita mau lebaran. Tentara berangkat mau perang untuk membela agama Allah di #palestin." Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 2.700 reaksi dan dibagikan lebih dari 40 ribu kali.

Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait video-video yang diunggahnya. Video-video itu tidak terkait dengan ketegangan yang terjadi antara Palestina dan Israel baru-baru ini.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital video-video itu dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa video-video tersebut diambil di waktu dan lokasi yang berbeda-beda, dengan konteks yang berbeda-beda pula, yang tidak terkait dengan ketegangan antara Palestina dan Israel dalam beberapa hari terakhir. Berikut penjelasan atas video-video itu:

Video I

Video ini pernah beredar di media sosial pada akhir April 2021 lalu. Ketika itu, video tersebut diklaim sebagai video yang memperlihatkan pengiriman pasukan TNI ke Papua sebagai imbas dari terbunuhnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua.

Organisasi cek fakta Mafindo telah memverifikasi klaim tersebut, dan menyatakan bahwa video itu terkait dengan penugasan Batalion Infanteri (Yonif) 131 Braja Sakti dalam Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini.

Video II

Video ini pernah diunggah ke TikTok oleh akun @turkishcardoo pada 13 Mei 2021. Dalam keterangannya, akun itu hanya menulis, "Tentara Muhammad akan datang." Tidak terdapat penjelasan lain yang mengaitkan video itu dengan memanasnya konflik antara Palestina dan Israel.

Video III

Video ini adalah video milik akun TikTok @antistressor. Dalam profilnya, akun itu menulis bahwa video-video yang diunggahnya diambil dari kanal YouTube milik Kementerian Pertahanan Rusia. Video di atas sendiri diunggah ke TikTok pada 7 Mei 2021. Dalam keterangannya, akun ini menulis, "Tiba untuk berpartisipasi dalam Parade Kemenangan #Moskow #Rusia."

Dilansir dari CNN Indonesia, pada 9 Mei 2021, Rusia memperingati Hari Kemenangan atau Victory Day ke-76. Peringatan hari kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II ini diisi dengan parade militer. Sebanyak 12 ribu personel militer ambil bagian dalam parade tersebut. Rusia pun memamerkan lebih dari 190 kendaraan militer, termasuk peluncur rudal balistik.

Dalam artikelnya, CNN Indonesia pun memuat sejumlah foto yang diambil dari parade militer tersebut. Dalam salah satu foto, terdapat kendaraan tempur yang sama dengan yang terlihat dalam video di atas.

Video IV

Video ini juga merupakan video milik akun TikTok @antistressor. Video tersebut diunggah pada 12 April 2021, sebelum kembali memanasnya konflik antara Palestina dan Israel baru-baru ini. Dalam keterangannya, akun itu juga menulis, "Hari ini adalah 12 April - Hari Kosmonautika!" Dalam video tersebu, memang terlihat pesawat ruang angkasa yang hendak diluncurkan.

Pesawat ruang angkasa yang identik itu terlihat dalam video yang diunggah ke YouTube oleh kanal milik stasiun televisi Rusia, Channel One, pada 9 April 2021. Video tersebut berjudul "Peluncuran pesawat ruang angkasa Soyuz dari Baikonur didedikasikan untuk peringatan penerbangan berawak pertama ke luar angkasa".

Dikutip dari Spacenews.com, pada 9 April 2021, pesawat ruang angkasa Soyuz yang membawa dua kosmonot Rusia dan satu astronot Amerika Serikat tiba di Stasiun Luar Angkasa, beberapa jam setelah peluncurannya dari Kazakhstan. Roket Soyuz-2.1a ini lepas landas dari Kosmodrom Baikonur pada pukul 03.42 waktu Timur, menempatkan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18 ke orbit. Pesawat ini merapat dengan modul Stasiun Rassvet pada pukul 07.05.

Foto-foto persiapan peluncuran pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18 itu pun pernah dimuat oleh Tempo pada 7 April 2021. Pesawat ini diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Soyuz MS-18 akan membawa astronot Mark Vande Hei dari NASA, AS, serta kosmonot Oleg Novitskiy dan Pyotr Dubrov dari Roscosmos, Rusia.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video-video tersebut menunjukkan tentara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afghanistan, dan Turki yang bersatu untuk berperang di Palestina, keliru. Video-video tersebut diambil di waktu dan lokasi yang berbeda-beda, dengan konteks yang berbeda-beda pula, yang tidak terkait dengan ketegangan antara Palestina dan Israel dalam beberapa hari terakhir.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id