Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Sertifikat Vaksinasi dengan Vaksin Pfizer yang Berefek Memperpanjang Ereksi

Senin, 15 Maret 2021 13:11 WIB

Keliru, Sertifikat Vaksinasi dengan Vaksin Pfizer yang Berefek Memperpanjang Ereksi

Foto sebuah sertifikat vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan oleh Jurong Community Hospital, Singapura, beredar di media sosial. Dalam sertifikat itu, tertulis efek samping dari vaksin yang digunakan di sana, vaksin Pfizer, yakni memperpanjang ereksi dan memperbesar ukuran alat kelamin.

"May cause prolong erection and increase in size," demikian teks yang tertulis dalam sertifikat vaksinasi tersebut. Dalam sertifikat ini, tertulis pula kapan vaksin itu disuntikkan kepada si penerima, yakni pada 29 Januari 2021 (dosis pertama) dan pada 22 Februari 2021 (dosis kedua).

Di Facebook, foto sertifikat vaksinasi Covid-19 tersebut diunggah oleh akun ini pada 28 Februari 2021, dengan narasi, "So this is real." Akun ini juga membagikan foto yang sama pada 1 Maret 2021. Hingga artikel ini dimuat, kedua unggahan itu telah mendapatkan lebih dari 100 reaksi.

Foto sertifikat vaksinasi Covid-19 yang merupakan hasil suntingan dari sertifikat yang diterbitkan oleh Jurong Community Hospital, Singapura.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait dengan memasukkan sejumlah kata kunci ke mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu adalah hasil suntingan. Jurong Community Hospital, yang merupakan anggota dari National University Health System (NUHS) atau JurongHealth Campus, telah menyatakan bahwa foto ini merupakan hasil rekayasa dari sertifikat vaksinasi Covid-19 yang mereka terbitkan.

Dalam akun Facebook resminya, pada 28 Februari 2021, JurongHealth Hospital menyatakan foto tersebut palsu. "Kami mengetahui adanya gambar palsu dan hasil rekayasa dari sertikat vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan oleh staf klinik kami yang berbasis di Jurong Community Hospital yang beredar secara online. Itu adalah misinformasi yang tidak dikeluarkan oleh kami. Kami sedang menyelidiki sumber gambar palsu tersebut, dan akan membuat laporan polisi."

Kantor berita AFP pun menemukan foto-foto dari sertifikat vaksinasi Covid-19 asli yang diterbitkan oleh Jurong Community Hospital. Foto-foto tersebut dibagikan oleh sejumlah pengguna Facebook. Namun, dalam foto-foto ini, tidak terdapat penjelasan terkait efek samping bahwa vaksin Pfizer dapat memperlama ereksi dan memperpanjang ukuran alat kelamin.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Singapura, efek samping vaksin Covid-19 kebanyakan ringan atau sedang, dan biasanya membaik dalam beberapa hari. Efek samping itu antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan kelelahan. Sama sekali tidak disebutkan efek samping apa pun terhadap alat kelamin.

Dalam kasus yang sangat jarang, vaksin Covid-19 dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Tanda-tandanya adalah kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, detak jantung yang cepat, pusing dan lemas, dan rumah yang parah di sekujur tubuh. Jika mengalami reaksi alergi yang parah, penerima vaksin harus segera mencari pertolongan medis.

Penjelasan serupa dimuat dalam situs resmi Harvard Health Publishing. Dalam uji klinis, efek samping vaksin Covid-19 sebagian besar ringan, dan biasanya berlangsung hanya dalam beberapa hari. Efek samping tidak selalu berarti buruk. Ini mungkin menunjukkan bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus.

Efek samping yang umum terjadi dari vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson adalah nyeri di area suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, mual dan muntah, serta demam atau menggigil. Reaksi alergi yang parah juga ditemukan, namun jarang. Biasanya terjadi pada mereka yang pernah mengalami reaksi vaksin yang parah di masa lalu.

Adapun menurut situs resmi pemerintah Inggris, sama seperti semua vaskin, vaksin Pfizer dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang mendapatkannya. Efek samping kebanyakan ringan atau sedang dan hilang dalam beberapa hari. Jika efek samping seperti nyeri atau demam mengganggu, dapat diobati dengan obat nyeri dan demam seperti parasetamol.

Berikut efek samping vaksin Pfizer yang dapat terjadi, beserta frekuensinya:

  • Sangat umum (dapat mempengaruhi lebih dari 1 dalam 10 orang): nyeri di area suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, nyeri sendi, demam
  • Umum (dapat mempengaruhi hingga 1 dalam 10 orang): bengkak dan kemerahan di area suntikan serta mual
  • Jarang (dapat mempengaruhi hingga 1 dalam 100 orang): kelenjar getah bening membesar, merasa tidak enak badan
  • Langka (dapat mempengaruhi hingga 1 dalam 1.000 orang): satu sisi wajah terkulai sementara
  • Tidak diketahui (tidak dapat diperkirakan dari data yang tersedia): reaksi alergi berat

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto sertifikat vaksinasi Covid-19 dengan teks bahwa vaksin Pfizer dapat memperpanjang ereksi dan memperbesar ukuran alat kelamin, keliru. Foto tersebut merupakan hasil suntingan dari sertifikat vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan oleh Jurong Community Hospital, Singapura. Dalam sertifikat vaksinasi aslinya, tidak terdapat penjelasan terkait efek samping bahwa vaksin Pfizer dapat memperpanjang ereksi dan memperbesar ukuran alat kelamin. Dalam penjelasan berbagai otoritas kesehatan global pun, tidak disebutkan bahwa vaksin Covid-19 memberikan efek samping apa pun terhadap alat kelamin.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id