Menyesatkan: Video Militer Iran Serang Kapal Induk AS
Rabu, 2 Juli 2025 19:53 WIB

SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook pada 1 Juli 2025, memuat klaim bahwa militer Iran mengepung kapal induk Amerika Serikat.
Video itu memperlihatkan sejumlah kapal perang berukuran lebih kecil mengepung sebuah kapal induk. Beberapa ledakan juga terlihat di badan kapal. Video ini beredar di tengah gencatan senjata antara Israel dan Iran yang melibatkan Amerika Serikat.
Namun, benarkah peristiwa pengepungan kapal induk AS oleh militer Iran terjadi seperti dalam video tersebut?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi video itu dengan menganalisis visual secara manual dan diperkuat menggunakan alat pendeteksi akal imitasi (AI). Faktanya, konten tersebut hasil olah kecerdasan buatan.
Video 1
Video tersebut memiliki kejanggalan, salah satunya misil yang ditembakkan bergerak lambat dibandingkan kecepatan pada umumnya. Sebagai perbandingan, misil yang ditembakkan dari kapal (missile cruise) jenis Tomahawk memiliki kecepatan 885 kilometer per jam.
Kedua, video itu memuat tanda air “AI” berukuran kecil dan transparan di bagian kiri. Tanda air itu sebagai penanda video tersebut dihasilkan dengan kecerdasan buatan.duk padahal tak ada serangan dari kapal lain. Selain itu, terdapat tanda air bertuliskan AI di sudut kiri atas yang mengindikasikan video tersebut dibuat menggunakan AI.
Tangkapan layar video yang diklaim bahwa Iran menyerang kapal induk Amerika Serikat. Di bagian kiri atas video, terdapat tanda air transparan bertuliskan “AI” sebagai penanda video dibuat dengan kecerdasan buatan.
Tangkapan layar video yang diklaim bahwa Iran menyerang kapal induk Amerika Serikat. Di bagian kiri atas video, terdapat tanda air transparan bertuliskan “AI” sebagai penanda video dibuat dengan kecerdasan buatan.
Tempo membandingkan hasil analisis menggunakan AI or Not. Alat tersebut menyatakan 100 persen video tersebut dihasilkan dengan akal imitasi.
Video 2
Tempo kemudian menganalisis klip berikutnya yang memperlihatkan kapal-kapal tempur berukuran lebih kecil mengepung kapal induk. Hasil analisis dengan Hive Moderation, menunjukkan, 97,9 persen kemungkinan besar video tersebut dibuat dengan akal imitasi.
Alat AI or Not juga menghasilkan analisis bahwa 100 persen video menggunakan kecerdasan buatan.
Klip video yang memperlihatkan barisan kapal perang Iran, juga merupakan konten buatan AI, sebagaimana dinyatakan aplikasi pendeteksi gambar AI, AI or NOT, dengan probabilitas 100 persen.
Video 3
Klip yang memperlihatkan ledakan di atas kapal induk, juga memiliki kemungkinan 100 persen dibuat menggunakan AI.
Demikian juga pada klip ledakan lainnya di kapal induk, menurut AI or Not, 100 persen dihasilkan dengan AI.
Gencatan Senjata
Narasi dalam video itu juga tak sesuai dengan situasi terkini. Israel dan Iran sesungguhnya telah menyepakati gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat pada 23 Juni 2025. Saling serang rudal selama 12 hari sebelumnya, untuk sementara berhenti tapi masih banyak ketidakpastian soal konflik itu. Termasuk apakah gencatan senjata akan mengarah pada perdamaian permanen.
Hingga 24 Juni 2025, perang yang meletus sejak 13 Juni tersebut telah menelan korban jiwa dari kedua negara. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan korban meninggal di pihak mereka berjumlah 610 termasuk 49 perempuan dan 13 anak. Sementara 4.746 lainnya luka. Di sisi lain korban jiwa di Israel sebanyak 28, dengan 3.238 orang terluka.
Menurut Institute for The Study of War per 1 Juli 2025, Iran terus berusaha untuk menganalisis kerusakan di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow (FFEP), setelah serangan Amerika Serikat. Sementara Parlemen Iran telah mengesahkan undang-undang pesawat tak berawak (UAV) yang memungkinkan Israel melakukan operasi drone seperti pada awal Perang Iran-Israel.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pasukan Iran mengepung kapal induk AS adalah klaim menyesatkan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]